Perkenalan Singkat

18 3 7
                                    

Di tengah teriknya matahari sorak sorai terdengar dari lapangan basket SMA ANDITARA atau yang sering di sebut dengan SMANRA, yang di mana kini sedang mengadakan pertandingan basket antar sekolah.

"Huuu gila Artha keren banget cuyyy"

"Akhhh ayang gue tuh"

"Skill Artha emang nggak pernah gagal"

Pujian demi pujian mulai terdengar saat sang kapten basket sekolah mereka berhasil memasukan bola di detik terakhir pertandingan dan meraih juara satu dalam pertandingan itu.

"Abanggg" teriak seorang gadis yang berlari menuju ke arahnya.

"Jangan lari-lari Ra nanti jatuh" ucap Artha menghampiri gadis itu.

"Hehe, nih minum buat abang, selamat ya" balas gadis itu sembari memberikan minuman yang ada di tangannya.

"Iya, makasih adek abang,"

"Flora mana Ra? Dia nggk nonton abang?" tanya Artha kepada adik bungsu nya.

"Nggk tau, paling kakak lagi di perpustakaan," jawabnya.

"Yaudah ayo abang antar ke kelas" ujar Artha menuntun adiknya itu.

Sedangkan di sisi lain Flora kini berada di atas rooftop menikmati hembusan angin sembari membaca buku yang baru saja di pinjam nya.

"Ehh Flo, nih susu yang lo pesen tadi," ujar seorang gadis cantik dengan rambut sebahu yang selalu tampak ceria dengan senyum indahnya.

"Ahh iya, makasih ya El" balas Flora mengambil susu kotak yang di belikan oleh sahabatnya itu.

Nama nya adalah Elisa Anerta, dia adalah sahabat Flora dari bangku SMP, Elisa tau semua tentang Flora begitu juga sebaliknya, nasib Elisa dengan Flora sebenarnya sama, Sama-sama membutuhkan kasih sayang orang tua. Elisa adalah anak tunggal dari keluarga Anerta, dulu kasih sayang dan kehangatan selalu menyelimuti keluarga nya, namun sejak orang tua nya memilih untuk berpisah semua berubah, walau uang dan apapun yang Elisa mau masih diberikan oleh orang tua nya namun untuk kasih sayang tidak sama lagi, maka dari itu Elisa memilih tinggal sendiri di apartment milik kakeknya. Hanya Flora yang tau di balik senyum indah Elisa ada luka yang mendalam bagi nya.

"Flo malam ini nginep di apart gue ya, plis!" bujuk Eliza pada Flora.

"Iya, tapi lo ya yang mintain izin ke ortu gue" balas Flora.

"Aman itu, ayo ke kelas bentar lagi bell nih" ajak nya meraih tangan Flora.

Sepulang sekolah Flora dan Eliza langsung meminta izin kepada orang tua nya,

"Tante, El mau minta izin buat Flo nemenin El di apart malam ini ya, ya tante ya plis!" bujuk Eliza dengan wajah memelasnya.

"Ihh iya El, kamu kayak siapa aja, malam ini aja kan?" jawab bunda Flora dibalas anggukan olehnya.

Setelah mendapatkan izin dari orang tua Flora, Elisa dan Flora langsung pergi ke apartmentnya. Sesampainya di apartment, mereka berdua melihat seorang laki-laki yang tengah duduk di depan televisi sembari memakan mie instan.

"Hee! Monyet ngapain lo kesini?" tanya Elisa kedapa laki-laki itu.

"Terserah gue dong, orang ini apart punya kakek gue" jawab laki-laki itu.

Flora yang sedari tadi hanya mengamati obrolan singkat mereka terkejut ketika Eliza tiba-tiba menarik tangan nya menuju kamar.

"Dia siapa El?" tanya Flora penasaran.

"Sepupu gue" jawab Elisa seadanya.

"Emm, kita ngedrakor yok, gabut nih gue" ajak Eliza.

"Gaskeun lah, tapi cemilan nya mana?" tanya nya.

"Ya lo ambil di dapur lah, gue nyiapin laptop nya nih" balas Eliza sembari mengotak atik laptopnya.

Mendengar itu Flora langsung turun menuju ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan untuk menemani kegiatan mereka.

Sesampai nya di dapur Flora memilih beberapa cemilan yang berada di rak atas itu, ketika hendak berbalik ke belakang, ia terkejut karna ada laki-laki di hadapannya.

Bruk!

"Akh.., sialan!" desisnya ketika punggung nya terjatuh menyetuh lantai.

"Lo nggak papa?" tanya laki-laki itu menjulurkan tangannya.

Flora tidak mengubris uluran tangan itu, ia mengambil beberapa cemilannya yang terjatuh di lantai, lalu segera bergegas menuju ke kamar Eliza. Namun ketika hendak melangkah menaiki tangga, langkah nya terhenti ketika tangannya di tahan oleh laki-laki yang mengkagetkannya tadi.

Flora menatap datar tangan yang mencengkalnya lalu menaikan sebelah alisnya, seolah bertanya, tau akan tatapan Flora laki-laki itu melepaskan cengkalannya dari tangan Flora.

"Ekhmm.., Gue Langit. Sabiru Langit Bimatara" ucap laki-laki itu sembari menjulurkan tangan.

"Flora" jawabnya singkat, lalu berjalan menuju ke kamar Eliza.

Langit yang mendengar jawaban singkat itu tersenyum tipis,"Nama nya indah, sama kayak orangnya" gumamnya.

Sesampainya di kamar, Flora langsung merebahkan dirinya di kasur kamar Eliza,
"Lama banget sih, ngambil cemilan doang" cibir Eliza.

Flora tak mengubris cibiran Eliza, dia malah bertanya tentang laki-laki yang sedikit mengganggu nya di dapur tadi, "Sepupu lo itu masih sekolah?" tanyanya.

"Masih, dia sekolah di SMA Garuda. Kenapa lo nanyain dia? Lo naksir ya?" goda Eliza yang mendapatkan tatapan tajam dari sang empu.

"Enggak ya monyet! Gue cuma nanya doang!" jawabnya kesal.

Eliza tidak menanggapi lagi kekesalan Flora, dia memilih untuk melanjutkan aktivitas menonton drakornya, sedangkan Flora memilih untuk memejamkan matanya.

•••

Huuu... Akhirnya bisa selesein 1 bab
Moga suka deh ya....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Anak TengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang