Prologue

74 4 1
                                    

*
*
*

* * *

"Bersumpahlah di tempat suci ini, bahwa kau tidak akan bertemu dengan pria lain selama kau menjadi selirku."

"Ba-baiklah."

"Tunggu, itu masih kurang."

Hadeon menyeringai sambil menyerahkan tudung yang dipegangnya pada Elysia.

"Bersumpahlah di hadapan Tuhan. Di depan mataku. Berhubung saat ini kita sedang berada di gereja."

"Be-bersumpah?"

Suara derit bangku-bangku tua bergemeretak menggema di dalam gereja.

"Diam dan ikuti saja aku!?"

"Aku, Elysia Pearlman."

".....Aku, Elysia Pearlman..."Elysia mengikuti kalimat demi kalimat yang diutarakan sang Duke.

"Mulai hari ini, dengan segenap hati menerima pria yang telah Tuhan pasangkan denganku, Hadeon Lark, sebagai tunanganku yang tidak sah--"

"Tunggu, menerima pria yang telah dipasangkan Tuhan.....apa kalimat selanjutnya? Bisa pelan-pelan? Kau terlalu cepat...."

Sebelum Elysia sempat memprotes, sebuah suara rendah dan kuat terdengar di dalam kapel yang kosong itu.

"Lakukanlah yang benar, Elysia!?"

"A-aku, Elysia Pearlman, mulai hari ini hingga seterusnya akan menerima pria yang telah Tuhan jodohkan denganku, Hadeon Lark, sebagai tunangan haramku, aku akan senantiasa menemaninya tanpa memandang apapun kondisinya, baik sakit maupun sehat, kaya maupun miskin, dan akan tetap menjadi miliknya hingga maut memisahkan, dengan sungguh-sungguh aku bersumpah di hadapan Tuhan."

Istri sang Singa Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang