𝗦𝗶𝗰𝗸

665 31 23
                                    

"Hey, Kau sudah ingin pulang?."

Yang ditanya tersenyum cerah, bahkan mungkin bisa mengalahkan sinar lampu di Cafe itu. Dengan senyum lima jari, pemuda yang ditanya memperlihatkan layar ponselnya pada pria di depannya.

"Dia sudah menyuruhku pulang," jawabnya dengan senyum dan nada ceria, namun, itu sangat kontras dengan raut wajah pria di depannya yang secara tiba-tiba berubah.

Mengulum bibir, pria yang tadi bertanya itu meliarkan pandangan, tak ingin lagi melihat layar ponsel yang memperlihatkan room chat pemuda di depannya itu.

"Baiklah, Aku akan pulang sekarang. Sampai jumpa, Jun."

Pria yang dipanggil 'Jun' itu menaikkan pandangan--sebelumnya ia sedikit menundukkan pandangan. Dengan senyum yang sedikit kaku, ia mengangguk. "Ya, sampai jumpa.., Han."

Dengan langkah antusias, Han--pemuda bersweater merah itu--keluar dari dalam Cafe kemudian berjalan menuju halte bus. Ia tidak akan dijemput hari ini, karena itu ia menaiki bus.

"Huhh...hari yang melelahkan seperti biasa."

Dengan helaan nafas, Han mendudukkan diri di bangku tunggu yang ada di sana. Tas selempang berwarna hitamnya kemudian ia letakkan di atas paha. Meski halte tengah sepi, ia harus tetap berjaga-jaga.

Jam di pergelangan tangannya baru menunjukkan pukul empat sore lebih beberapa menit, dan biasanya bus akan datang di pukul setengah lima sore nanti. Tak apa, menunggu bukanlah masalah besar untuknya.

Maka, sembari menunggu kedatangan bus, Han memainkan ponselnya. Hey, ia tidak se-tidak punya kerjaan itu sampai ia hanya duduk diam memperhatikan kendaraan yang berlalu-lalang.

Bus berwarna hitam itu pergi, setelah sebelumnya menurunkan beberapa penumpangnya di halte pemberhentian.

Han--orang yang ikut turun--langsung melangkahkan kakinya ke arah kanan, menuju sebuah toko bernama 'Sun Flow' yang sudah bisa dilihat dari pemberhentian.

Tingg!

Bel di atas pintu berbunyi, menandakan jika ada orang ataupun customer yang datang. Maka, perempuan yang berada di meja kasir langsung menoleh dan berjalan menghampiri.

"Selamat datang di Sun Flow, toko bunga yang bisa memberimu kebahagiaan. Bunga untuk dan seperti apa yang Anda inginkan?--

--Ah, Anda kembali?."

Setelah menyambut, perempuan yang kini berdiri di antara bunga-bunga yang dipajang di sana itu memasang wajah sedikit terkejut. Sedang Han, orang yang ditanya itu hanya menanggapi dengan senyum.

"Saya ingin bunga yang seperti biasa, apakah ada?."

Mengerti jika customer yang datang ini tidak ingin berlama-lama, perempuan bergaun renda putih itu menjawab dengan senyuman. "Kami memilikinya. Sebentar, Saya akan mengambilnya."

Perempuan itu berlalu, meninggalkan Han yang kini melihat-lihat sekitar.

'Sudah lama tapi toko ini tetap tidak berubah..,' batinnya bermonolog mengomentari hal-hal yang dilihatnya.

Beberapa saat menunggu, akhirnya perempuan itu kembali dengan senyumannya yang seperti biasa, hanya saja sekarang bertambah dengan sebuah bouquet di tangannya.

𝗢𝘂𝗿𝘀 | Oneshots of Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang