*** 07.45 ***Kit!
Mobil Jisoo berhenti tepat di depan gedung bertingkat tempat ia bekerja, Jisoo keluar dari kursi pengemudi di ikuti juga oleh Jennie sembari membawakan tas kerja Jisoo.
"Kamu enggak mau mampir atau sekedar menyapa teman yang lain?" Tanya Jisoo seraya memakai tas slempangnya, Jennie menggeleng.
"Enggak deh, kamu gak penampilan aku kayak gimana?" tunjuk Jennie pada kaos oblong dan shortpants serta sendai jepit di kakinya, Jisoo terkekeh.
"Ayolah sebentar, aku cuma mau pamerin nama belakang kamu yang baru" ajak Jisoo lagi, ia senang sekali menggoda istri cantiknya itu.
"Gak usah, aku gak mau. Nanti malah diledekin lagi. Dulu kan aku disegani disini" ucap Jennie dengan pedenya. Jisoo mengangguk pelan lalu membuka resleting tasnya dan menyerahkan sebuah amplop cokelat pada Jennie.
"Nih"
"Ini apa?" Jennie menerima amplop itu seraya mengerutkan keningnya.
"Nafkah buat kamu, aku bagi jadi dua. Yang satu untuk pengeluaran rumah dan yang satunya untuk pengeluaran pribadi" Jisoo tersenyum kecil, mata Jennie berbinar mulutnya melengkung membentuk senyuman.
"Makasih ya"
"Kamu jangan khawatir, mulai sekarang aku gak bakal ngebiarin kamu kerja keras lagi. Aku bakal mengurus kamu dengan baik, Jennie" tiba-tiba Jisoo dengan wajah serius ia menggengam tangan Jennie, lalu tersenyum manis.
"Apaan sih, lebay banget" Jennie si anti romantis hanya memutar matanya.
"Kamu akan menjadi putri bagi istana kita" ucap Jisoo lebih dramatis lagi, matanya berbinar dengan senyum yang tak luntur di wajah tampannya.
"Sekarang apa lagi? Kamu mau nyuruh aku membersihkan rumah, kan?" Mata Jennie menyipit, ia curiga alasan sikap sok romatis Jisoo ini.
"Ya biar kaya didrama romantis gitu lah, suaminya kerja terus istrinya memasak untuknya, dan menunggu suaminya pulang, sweet kan, sweet banget pastinya" Jisoo membayangkan moment itu seraya memajukan bibirnya cemberut, gemas. Jennie menggelengkan kepalanya pelan seraya menahan senyum tipis dari bibirnya.
"Oke, yaudah sana masuk sebelum mobil lain meneriaki kita karena ngehalangin jalan mereka" Jennie melepaskan gengaman mereka, Jisoo tersenyum menujukan deretan gigi putihnya.
"Oke deh" Jisoo menjulurkan tangan kanannya ke hadapan Jennie. Jennie diam sebelah alisnya terangkat.
"Salim lah, suaminya mau berangkat kerja nih"
Jennie akhirnya mengerti dan segera mencium punggung tangan suaminya.
"Nah, gitu dong. Biar gak jadi istri durhaka" Jisoo tersenyum miring, Jennie mendengus.
"Yaudah, bye Jennie.." Jisoo melambaikan tangannya, tapi tangannya yang lainnya malah ditahan Jennie.
"Gak mau bye, bye.. huhuhu.. gak mau bye bye.. yasudah bye, bye dulu" Jennie menirukan kalimat dari bayi tiga liter yang kontennya sering ia tonton itu.
"Apaan sih Jennie, gajelas banget"
Jisoo melebarkan matanya panik, kepalanya memutar seraya mengedarkan pandangannya, ia takut orang-orang melihat tingkah absurd istrinya, malu dong nanti Jisoo.Jennie terbahak melihat ekspresi Jisoo karena berhasil mengerjai Jisoo balik. Kemudian ia melenggang masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Jisoo yang masih berdiri di pinggir jalan.
•
•
"Loh kok gabisa sih?" Jisoo sedikit panik ia mengalami kesulitan men-tap kartu id pada alat scan untuk mengisi absensi dan memberinya akses masuk kedalam area kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
💜 Newlywed Life 💜 • [ JENSOO ] •
FanfictionBerkisah tentang kehidupan baru Jiwan Surya (Jisoo) dan Jennifer Elfazara (Jennie) setelah menikah. 🩵