14.

569 79 9
                                    

"Sukuna.."

"Lo ngeselin banget sumpah."
"Bisa bisanya ninggalin gue sama benih yang lo tanam di rahim gue."
"You're the worst."
"But.. I can't.."

"I miss you.. so much.."
"It's been 4 months since you left me."

Megumi berbicara dikamarnya sambil memandang foto pertama dan terakhirnya bersama Sukuna.

"Huftt.."

Air matanya kembali berjatuhan, tiada hari tanpa menjatuhkan air mata bagi Megumi. Semua yang ia lakukan akan mengingatkannya pada Sukuna.













New york-

"Kamu sudah kabur dari rumah selama hampir 4 tahun dan kamu malah melukai para pekerja disini!?"

"Kabur? Ayah sendiri yang ngusir aku dari rumah."
"Siapa yang bilang kalo aku bakal tinggal disini lagi?" Dengan nada geram sukuna masih berusaha menahan amarahnya.

"Nak."
"Kamu adalah satu satunya putra Ayah dan ibu."
"Dan kamu adalah satu satunya calon pewaris Ryomen Company Sukuna."
"Begitu juga nanti anak kamu yang akan menjadi pewaris setelah kamu."

"I don't want to get married."sahut sukuna.

"Huft.. astaga.."
"Dasar bodoh."
"Sudah di kasi hidup enak tapi kamu malah memilih menjadi preman diluar sana."
"Ayah tidak mau tau, pokoknya kamu harus meneruskan Ryomen Company."

"Anggap saja sebagai balas budi karena Ayah sudah menyelamatkan nyawa kamu."

BRAKKK

Suara pintu tertutup.
Sukuna masih menatap tajam kearah pintu yang baru saja dilalui Ayahnya.

Tubuh sukuna penuh dengan luka luka, beberapa luka jahit yang masih basah dan belum sembuh sepenuhnya. Terakhir kali ia memaksakan tubuhnya untuk berdiri berakhir sangat buruk.

Karena itu tidak ada yang bisa ia lakukan selain berbaring di tempat tidur dengan infus di tangannya.

'terakhir kali.. gue cuma ngerasain perih dari perut gue'
'udah berapa lama gue disini?'batinnya sembari melihat infus di tangannya.

"Haaaah..."
"Megumi pasti marah"gumamnya sambil tersenyum kecil membayangkan wajah megumi yang marah.

"Sayang sekali gue gak bisa ketemu sama dia lagi."
"Kondisi gue kaya gini"
"Selain itu.. gue juga harus berhutang budi ke ayah."
"Mungkin.. gue bakal nemuin dia lain kali.."
"Disaat kondisi gue bener bener sehat dan semua masalah ini kelar, gue janji bakal pulang ke Megumi."


















——

"Gum minum susu hamilnya"ucap toji sembari melahap makan malam di meja makan bersama putranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gum minum susu hamilnya"ucap toji sembari melahap makan malam di meja makan bersama putranya.

"Dih ogah!"
"Rasanya jelek!"

He Chased MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang