Kisah megumi yang dikejar kejar preman jalanan.
Fushiguro Megumi seorang omega dengan paras yang cantik dan menawan.
membuat semua orang tertarik dengannya.
bahkan dia sampai mendapat julukan omega tercantik di sekolah.
Tidak heran banyak alpha yang...
Sukuna tengah berjalan seorang diri sambil merokok menelusuri kota malam yang sunyi. Ia sudah terbiasa dengan suasana gelap dan sunyi layaknya kota mati. Suasana hati alpha itu masih bergejolak usai cintanya di terima oleh sang pujaan hati.
"Haaaaa~" "Seharusnya gue nginep aja tadi di rumah si Gumi" "Boleh kali gue cium dikit dikit waktu tidur" ucap sukuna sambil berkhayal sampai mampus.
Sreek!
"Hm?"
Sukuna mengentikan langkahnya usai mendengar suara aneh. Ia terlihat waspada sambil menatap lorong gelap di sebelahnya.
"HUAAA!! LAGI SENDIRIAN NIH!!"
tiba tiba saja laki laki kurus berambut pirang mengayunkan sebuah balok besi kearah sukuna.
Untungnya dengan reflek yang cepat Sukuna berhasil menghindari serangan tiba tiba itu dengan mudah.
"Lo lagi!?" "Ugh." "Gue udah eneg banget ketemu sama lo bangsat!"
"HEHE."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'ck.' 'nih kurus maunya apasih!?'batin sukuna kesal.
"Balikin dulu tangan kakak jogo."
"Jogo? Siapa?"
"KURANG AJAR!!!" "BISA BISANYA LO GAK INGAT SETELAH APA YANG LO LAKUIN KE KAK JOGO!!"
"Tangan?" "...ahh.. I see" "Salah sendiri siapa suruh gangguin temen gue." "Siapa tadi namanya? Jogo? Dia pantas kehilangan tangannya."balas sukuna dengan santai. Ia terlihat tidak peduli dengan seseorang bernama Jogo.
Laki laki kurus berambut pirang itu melotot kearah Sukuna penuh dengan dendam. Ia mengangkat balok besinya lagi bersiap untuk bertempur melawannya. "Gue liat tangan lo lagi cedera." "Sini gue obati."
"Gue gak punya waktu—" kata kata sukuna terhenti ketika melihat segerombolan preman datang mengelilingi dirinya.
"Huftt.." sukuna menghela nafas panjang, ia menjatuhkan rokoknya ke tanah.
"Denger gue gak mau berurusan—"
"AGHH!—"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
