[I]Putri Sah Tak Peduli!

101

Lu Qichao berkata kepada Tong Yan, “Yo, Saudara Yan, mari kita bermain permainan dengan gadismu. Siapa yang paling mengenal pasangannya. Di mana yang kalah harus membuka pakaian, dan melompat ke kolam renang dan memberi kita pertunjukan renang yang sinkron.”

Setelah Lu Qichao selesai berbicara, dia menarik Tong Yan ke arah sekelompok orang lainnya, jelas terlihat bahwa dia sedang mencari masalah.

Menurut pendapatnya, Xu Xinduo dan Tong Yan baru saling kenal selama beberapa hari sehingga mereka tidak akrab sama sekali.

Pasangan lain yang dipilih oleh Lu Qichao saling mengenal sejak kecil. Mereka tumbuh bersama sehingga tidak perlu dikatakan lagi bahwa mereka sangat akrab satu sama lain.

Salah satu tim tersebut adalah Wei Lan dan Su Wei.

Xu Xinduo dan Tong Yan duduk bersebelahan di tengah, dan ditanyai beberapa pertanyaan.

Orang lain di ruangan itu bergantian mengajukan pertanyaan. Seiring berjalannya waktu, pertanyaan-pertanyaan itu secara bertahap menjadi lebih sulit dan rumit.

Pada awalnya, mereka ditanya tentang ukuran sepatu masing-masing. Setiap orang harus menuliskan ukuran mereka di atas, tebakan ukuran pasangannya. Jika keduanya benar, maka akan dihitung sebagai satu poin.

Orang berikutnya bertanya, “Kapan orang lainnya bangun?”

Lu Qichao tidak dapat menahan diri untuk bertanya: “Bagaimana jika tidak ada waktu yang pasti dan mereka bangun secara alami?”

Pria itu segera menambahkan, “Lalu tuliskan rata-rata saat Anda bangun.”

Ketika Wei Lan menuliskan jawabannya, dia tidak dapat menahan diri untuk bergumam: “Ini agak sulit.”

Namun, Tong Yan dan Xu Xinduo sudah selesai menulis. Ketika tiba saatnya untuk menunjukkan jawaban mereka, mereka berdua membalik balok-balok mereka, dan jawaban mereka pun sama.

Xu Xinduo bangun jam 5 setiap hari.

Tong Yan bangun pukul 06.30 setiap hari.

Mereka sering menggunakan ponsel masing-masing, dan keduanya mengetahui waktu alarm masing-masing. Xu Xinduo dapat bangun secara alami. Sebelum alarm berbunyi, ia dapat bangun dalam keadaan linglung. Ketika mendengar alarm, ia akan bangun dan mandi.

Keduanya sering menggunakan ponsel masing-masing dan mengetahui waktu alarm masing-masing. Xu Xinduo akan bangun secara alami bahkan sebelum alarm Tong Yan berbunyi. Mendengar alarm, dia akan bangun untuk mandi.

Wei Lan mulai meragukan hidupnya: “Astaga, apakah kalian berdua sudah berbicara sedalam itu?”

Tong Yan menjawab dengan percaya diri: “Kita teman sebangku, jadi kita punya waktu untuk ngobrol.”

Wei Lan memutar matanya: “Menurutku tidak wajar jika seseorang memberi tahu teman sebangkunya jam berapa mereka bangun.”

“Mungkin itu tidak normal bagimu karena kamu agak egois, bukan?” balas Tong Yan.

“…”

Pertanyaan orang berikutnya bahkan lebih sulit untuk dijawab. Dia langsung bertanya: "Berapa ukuran dada orang itu?"

Namun setelah mendengarkannya, Tong Yan berkata: "Ganti pertanyaannya, kalau tidak aku akan menghajarmu. Bagaimana aku bisa mengatakan ukuran dada seorang gadis kepadamu?"

Pria itu menjawab: “Kamu tidak perlu menulis ukuran dada Duoduo, tulis saja ukuran dadamu. Duoduo juga hanya perlu menulis ukuran dada Kakak Yan saja.”

Kali ini Xu Xinduo tidak ragu-ragu. Dia menuliskan nomor tersebut dan kemudian menunjukkannya kepada mereka.

Wei Lan mengambil papan untuk melihat jawabannya. Ketika melihat angka-angkanya sama, Wei Lan bertanya dengan suara tidak stabil: "Apakah kamu juga membagikan informasi semacam ini dengan teman sebangkumu?"

Melihat ekspresi Wei Lan, Lu Qichao tidak dapat menahannya lagi. Dia tertawa terbahak-bahak, sambil menepuk pahanya. Dia bertanya-tanya bagaimana kompetisi ini akan berakhir?

Lou Xu lebih eksentrik dan bertanya: "Berapa kali pihak lain jatuh cinta."

Setelah mendengar pertanyaan itu, Wei Lan menatap Lou Xu dan bertanya, “Apakah kamu menargetkanku?”

Di sisi lain, Su Wei tampak cemas saat ia mulai menghitung dengan jarinya, membuat sekelompok orang tertawa. Hal yang paling menyebalkan adalah Wei Lan sendiri yang harus menghitung. Ia duduk dan mencoba mengingat.