Merayakan

59 8 0
                                    

HAPPY READING!!!!!!!!!

















Hari itu Lindung datang sekolah dengan malasnya. Ia merasa dilupakan teman-temannya, bagaimana tidak. Satu pun dari mereka tidak ada yang mengingat ulang tahun Lindung.

Lelaki manis itu berjalan di lorong sekolahnya dengan wajah cemberut. Tak menerima hadiah bahkan ucapan sekaligus. Hanya ibunya yang mengingat ulang tahun Lindung. Tak sadar banyak sekali orang yang memperhatikannya. Berpikir dalam benak masing-masing ada apa dengan lelaki manis itu. Tak memperdulikannya, Lindung berjalan masuk ke dalam kelasnya. Angannya akan diberi kejutan saat masuk kelas.

Lindung memperlambat langkahnya di depan kelas. Mencoba masuk pelan-pelan, melihat ke seluruh ruangan kelas. Dilihatnya ada yang sibuk dengan handphonenya, sedang mengerjakan tugas, sedang tertidur, dan sedang bersih-bersih kelas.

Lindung duduk di samping Bumi dengan sedikit menghentakkan pantatnya di kursi. Melihat hal itu, Bumi menoleh pada teman sebangkunya itu.

"Pagi Ndung, kamu kenapa? Lagi bete ya?" Tanya Bumi yang sedang serius menulis di bukunya.

"Oh, nggak. Aku nggak bete. Capek aja jalan dari gerbang ke sini." Ucap Lindung tak mau menatap lelaki itu.

Bumi mengerutkan keningnya heran. Sungguh Lindung terlihat sangat aneh. Lindung memberikan jawaban yang tak masuk akal sama sekali. Ia merasa Lindung marah padanya.

"Tumben Ndung? Kok kayak lagi bete gitu, aku ada salahkah?" Bumi serius bertanya pada Lindung. Ia memutar duduknya dan menatap wajah cemberut Lindung.

"Sungguh? Kamu nggak ingat ulang tahun aku?" Lindung mengeluarkan semua pendamannya, ia tak tahan lagi. Wajahnya sudah terlihat sangat lucu ketika berkata seperti itu.

Bumi terkekeh melihat ekspresi lucu yang dibuat Lindung. Sesama omega ia mengakui bahwa temannya itu sangat menggemaskan. Apalagi jika terang-terangan seperti ini. Gemas sekali pikir Bumi.

"Astaga Ndung, aku kira apa."

"Selamat ulang tahun sahabatku semoga selalu mendapat kebaikan di setiap harinya, detiknya, semuanya. Semoga juga dipenuhi senyum selalu wajah gemas kamu itu, soalnya nggak cocok kalau cemberut, eh tapi lucu kalau ngambek, pokonya semoga yang terbaik datang ke kamu deh. Dan semoga kita selalu berteman ya. Kamu teman terbaik aku, nggak pernah bikin kesal soalnya kesal aku hilang liat wajah imut kamu, Ndung." Bumi mengucapkan dengan lucu pula pada Lindung. Dua omega lucu itu saling tersenyum satu sama lain.

"Bumi, terima kasih ya. Senang sekali Lindung mendengarnya." Lindung salah tingkah dengan kalimat Bumi tadi. Ia memeluk erat Bumi.

"Tapi kamu beneran lupa?" Tanya Lindung yang masih penasaran.

"Nggak kok, mana mungkin. Aku sengaja, mau liat kamu ngambek. Lucu soalnya." Jelas Bumi seraya menoel pipi bulat Lindung.

"Bumi ini ya, kalau kamu mau liat kelucuan aku, bilang aja dong. Aku bakal lakuin di depan kamu." Jelas Lindung.

"Oh iya, ngomong-ngomong. Aku mau cerita sama kamu Bum." Kata Lindung yang ingin menyampaikan perasaan yang menjanggal.

"Apa-apa?" Bumi langsung memperlihatkan ekspresi keponya, wajahnya terlihat sangat penasaran.

"Aku punya Kakak lagi tau." Ucap Lindung dengan eskpresi sombongnya.

Untuk, 5475 | JAYWON (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang