cigarettes after sex🔞

47 7 5
                                    


(Happy reading, sorry typo bertebaran)






Friends with benefits, kiranya itu adalah landasan dua manusia yang kini saling membelitkan lidah menyerang bergantian. Tidak ada yang akan menang karena bukan pertarungan. 

Ruangan dengan pencahayaan yang baik, tidak begitu menyilaukan tapi tidak redup. Setiap sudut yang tak pernah asing, setiap benda yang sangat di kenali mata tanpa ada pertanyaan. 

“Kau ada acara besok?”

“Kenapa? “

“Kau memiliki selera pakaian yang bagus” Lelaki dalam pangkuan dominan itu mengikuti arah pandang. Sebuah setelan tuxedo berwarna putih dengan sedikit kombinasi hitam tergeletak apik di sofa lain. Untungnya pembungkus tanpa warna itu berhasil melindungi isinya dengan baik. Jika tidak mungkin tuxedo itu akan kusut. 

“Acara apa? “ 

“Tidak biasanya bertanya” ia bergelayut manja, mencium leher sang dominan dengan lembut. 

“Entahlah” ia memegang rahang lelaki dalam pangkuannya dan menyambar bibir tipis yang membengkak karena ulahnya. Ciuman itu turun ke leher, menyapu kulit selembut sutra dengan basah dan sensual. 

“Sepertinya aku tidak bisa berkarya disini sekarang” ucapnya lalu berpindah mengecupi tulang selangka. 

“Terserah kau saja jeon,aku punya banyak foundation” seakan mengerti,min yoongi-lelaki yang sedang di dominasi menyempatkan membalas kalimat lawannya. Sesekali suara desahan lolos begitu saja saat lidah hangat jeon Jungkook menggelitik nurani. 

Perlahan tangan nakal penuh tatto merayap masuk menyingkap kaos oversize yang membungkus kulit seputih salju. 

“My perfect doll” tidak ada yang salah dengan julukan itu, nyatanya kulit makhluk itu seperti boneka porselen yang hidup. Walau tidak menyukai julukan dari sang dominan, Yoongi tetap tersenyum. Yah nyatanya dia memang boneka. Setidaknya bagi sebagian orang dengan arti yang berbeda-beda. 

“Hmm, dominated me”

“As you wish baby”

Pendingin ruangan seakan kehilangan fungsi. Udara dingin kalah dengan aktivitas panas dua manusia telanjang yang saling memuaskan. Seakan menjadi alunan musik, desahan dan rintihan menerobos indera pendengaran dengan indah. Menjadi alasan semakin terjebak dalam kubangan dosa indah yang menenggelamkan. 

Nafas mereka beradu, tersegal beriring senyum puas dengan mata sayu.

Perlahan jeon Jungkook mencabut penisnya, melepas kondom berisi sperma dan melempar asal. 

“Kau selalu memuaskan sayang” 

Cup! Kecupan ringan Yoongi dapatkan di keningnya. Jungkook hampir menyelipkan tangannya di leher belakang dan lipatan kaki yoongi namun Yoongi menggeleng dengan nafas yang belum teratur. Jungkook mengerti, ia menarik selimut menutupi bagian intim Yoongi. 

Seperti biasa,lelaki yang usianya terpaut 2 tahun di bawah Yoongi itu langsung membersihkan tubuhnya setelah menyelesaikan aktivitas seksual. Keluar dengan rambut setengah basah, melempar handuk asal ke atas kursi yang berhadapan dengan meja yang berisikan laptop dan beberapa buku yang di tumpuk asal. 

“Ku bantu” Jungkook menggendong Yoongi ala bridal style, membawa ke kamar mandi dan menurunkan tubuh telanjang itu di bathup yang sudah diisi dengan air hangat dan sabun. Perlahan membasuh dengan lembut, sangat lembut seakan membersihkan kaca. Sungguh berbanding terbalik dengan apa yang ia lakukan tadi di ranjang. 

“Sepertinya aku terlalu banyak membuat tanda, kau bisa mengatasinya untuk acaramu besok? “

“Tentu saja, jangan khawatir jeon”

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang