04

43 7 3
                                    


siapa yg nungguin ☝️☝️

Ada salah satu hal yang Bara iri dari kembarannya Bima yaitu adalah kepintarannya bukan karena Bara tidak pintar tetapi Bara iri karena Bima selalu bisa menangkap pelajaran dengan cepat.

Di lain sisi Bara sangat susah sekali untuk menangkap pelajaran yang dijelaskan untuk mengerti materi tersebut Bara harus belajar berkali - kali hingga akhirnya mengerti.

Meskipun begitu Eril sebagai ayah tidak membeda - bedakan anaknya baginya Bara dan Bima sama. Eril juga jarang sekali memarahi Bara jika tidak mengerti suatu materi yang akan di ujikan esok hari sebagai ayah Eril akan mengajari Bara hingga bisa begitu pula Bima yang membantu Bara agar bisa menguasai materi tersebut.

"Bisa ta?" Tanya Bima yang masuk ke kamar Bara dilihatnya kembarannya itu tengah bergelut resah dengan buku pelajaran

Ceritanya besok ada ujian ips yang materinya adalah tentang kemerdekaan indonesia sejujurnya Bara mengerti sebagian cuma rasa takut yang melanda menjadikan Bara mudah lupa.

"Bisa bim cuma aku wedi "

wedi : takut

"Lah lapo wedi? Wis gak usah dibikin pusing kalo udah paham sama materinya gausah di hafalin banget ntar malah lali"

lapo wedi : kenapa takut

"Gitu ya?"

"Iya wis saiki ayo melu aku" ajak Bima yang sedari tadi menyedot es wawan yang tadi siang ia beli dari warung

wis saiki : udah sekarang 

"Nak ndi? Males aku lek gak jelas"

nak ndi : kemana 

lek : kalo 

"Lah lapo gak jelas lah wong kape grooming udin"

"lah kenapa gak jelas orang mau grooming udin"

Memang saat ini sudah waktunya udin --- kucing gembrot putih itu grooming harusnya kemarin tetapi di karena kan grooming langganan nya tutup jadi Bima menunggu di minggu depannya.

"Oalah yaudah ayo tapi kamu yang bawa udin aku moh wedi kenek cakar" ucap Bara yang disetujui oleh Bima

moh wedi : gamau takut 

Bima mengambil udin dari kandangnya terlihat kucing gembrot berwarna putih itu sudah kusam bahkan bulu ekornya sudah berwarna coklat. Udin itu termasuk kucing yang suka dibawa jalan - jalan jadi setiap sore jika ada waktu luang Bima mengajak Bara untuk membawa udin jalan - jalan ke taman. Udin juga termasuk kucing yang anteng jika dibawa jalan - jalan malah termasuk kucing yang menikmati perjalanan.

"Lah gak pakek kandang?" Tanya Bara ke Bima yang melihat kembarannya menggendong udin tanpa membawa tas astronot seperti biasanya

"Gausah gapapa udin seneng kok dibawa jalan - jalan"

"Awas loh ya kalo tantrum"

"Iya iya tenang ae wes ayo budal"

"iya iya tenang aja udah ayo berangkat" 

Bara menyetir motor sedangkan Bima di belakang memangku udin yang tengah menikmati enaknya semilir angin. Sesampainya di tempat grooming Bima menyerahkan udin untuk di grooming setelah itu Bima dan Bara meninggalkan udin dan akan di ambil sore nanti.

"Ndek mana iki? Mau pulang ta muter ndek mana?" Tanya Bara

"kemana ini? mau pulang atau muter kemana?"

In Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang