03

37 7 5
                                    


Meskipun kembar dan cuma beda 5 menit dulu waktu kecil Bima sering memanggilnya 'mas bara' apalagi saat si kembar menginjak bangku sekolah dasar pada saat itu Bima yang lagi duduk santai sambil menikmati es potong yang baru saja ia beli tiba - tiba saja jatuh dan penyebabnya adalah temannya sendiri.

Bima meratapi es potong rasa durian kesukaannya apalagi tadi es potong rasa durian tinggal satu. Bima menekuk bibirnya lalu isak tangisnya mulai terdengar meskipun lirih.

"Kok es ku di buang seh?"

"Loh emang gak oleh ta? Sak karepku lah

"loh emang gaboleh ta? Terserahku lah"

Bima mendorong anak itu hingga terjatuh namun anak yang diketahui kelas 4 itu kembali mendorong Bima sehingga siku nya menjadi luka.

Bima menangis kencang dan berkata "TAK WARA MAS BARA LOH"

"AKU KASIH TAU MAS BARA LOH"

Bara dan Bima saat sekolah dasar memang tidak sekelas namun dulu waktu awal kelas 1 memang mereka sekelas namun seiring berjalannya waktu Bima dan Bara dipisahkan seperti kelas 3 saat ini Bara kelas 3A dan Bima kelas 3C.

Kembali lagi, Bima menangis lalu guru - guru yang lewat langsung melerai pertikaian antara Bima dan kakak kelasnya itu. Bima dibawa ke uks guru yang menangani itu membersihkan luka dan mengobati luka tersebut.

"Bu guru mau ketemu mas bara" pinta Bima

Guru yang diketahui bernama Sari itu menganggukan kepalanya seraya berkata "Sebentar ya habis gini mas mu ke uks kok"

Dan benar saja Bara datang dengan wajah yang khawatir bagaimana tidak saat itu Bara berada di perpustakaan karena di minta tolong oleh salah satu guru membawa buku perpustakaan dan tiba - tiba saja salah satu teman Bara yang bernama Juan memberitahukan bahwa Bima sedang terlibat pertikaian dan Bima menangis karena di dorong.

"BAR ADEKMU GELUT NDEK CEDEK KANTIN TAPI SAIKI WES NDEK UKS" begitu kata Juan

"BAR ADIKMU BERTENGKAR DI DEKAT KANTIN TAPI SEKARANG UDAH DI UKS"

Sesampainya di uks Bara langsung duduk di sebelah Bima dan memeriksa siku adiknya yang terbalut plester luka berwarna kuning.

"Tadi diapain sama kakak kelas itu?" Tanya Bara

"Es ku di guak mas padahal loh aku jekket beli terus pas aku tanya kenek opo di guak katane sak karepku yo aku ngamuk terus tak dorong eh dia malah balik dorong aku terus siku ku babras deh"

"Es ku dibuang mas padahal loh aku baru aja beli terus waktu aku tanya kenapa dibuang katannya terserahku ya aku ngamuk terus aku dorong eh dia malah balik dorong aku terus siku ku luka deh"

"Bima tau gak namanya siapa?" Tanya Bara

"Gatau gak ada nama di seragamnya"

"Bara adeknya dianterin ke kelas ya ibu mau nyamperin murid yang tadi dorong bima kalau udah bel masuk bara juga masuk ke kelas sendiri ya" peringat Bu Sari karena Bara dikenal sangat menjaga saudara kembarnya Bara tidak segan - segan memukul balik orang yang memukul adiknya -- Bima.

"Baik bu sari makasih udah nolongin bima oh iya bu sari nanti waktu pulang sekolah boleh kasih tau nama yang dorong bima gak?"

"Sama - sama eh tapi buat apa? Jangan bilang mau dipukul balik"

Bara tertawa menampilkan gigi depannya hilang satu karena dicabut. Bu Sari menasihati Bara "Jangan ya bar biar ibu aja udah kamu sekarang anterin adikmu kalo bel langsung balik ke kelas masing - masing"

In Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang