05

24 5 0
                                    


Pulang kali ini si kembar dikejutkan oleh kedatangan mbah uti mereka yaitu ibunya Eril dan juga ayahnya yang sudah pulang juga padahal jam masih menunjukkan pukul 16.20.

Biasanya Eril akan pulang pukul 19.00 ataupun jam 22.00 jika lembur namun kali ini tidak. Setelah menyalami mbah uti juga ayahnya Bara dan Bima memasuki kamar masing - masing untuk bersih - bersih badan.

"Tuh liat anakmu udah gede loh masa gak mau nikah lagi kasian mereka"

"Eril tau bu tapi eril belum mau nikah lagi kan kemarin eril udah bilang kalo mau fokus sama anak - anak"

"Kalo gitu coba ketemuan sama anak temennya ibu kalo ndak cocok gapapa kalo cocok yowes lanjut aja"

"Terserah ibu deh tapi eril ndak janji bisa ketemu atau gak"

"Harus pokoknya"

Kedatangan ibunya kali ini adalah untuk membujuk Eril agar mau bertemu dengan wanita pilihan ibunya kebetulan sekali Eril juga pulang cepat karena pekerjaannya yang tidak terlalu banyak.

Sebenarnya dari kemarin ibunya terus memberi informasi tentang beberapa wanita atau gadis yang ingin dikenalkan oleh Eril tetapi Eril malah mengacuhkan pesan dari ibunya itu jadi hari ini ibu ingin berbicara serius dengan anak semata wayangnya itu.

Beberapa foto wanita atau gadis yang ibu berikan ke Eril namun Eril tetap menolak bahkan untuk menemui salah satu dari mereka juga Eril tetap menolak.

"Yah laper" ucap Bima yang baru saja selesai mandi terbukti dengan bau wangi strawberry dari badannya dan juga rambut tebalnya yang setengah basah

"Makan itu tadi mbah ti bawain kamu kare ayam" suruh Eril ke Bima

"Asek mbah uti bawa kare ayam" kata Bima senang

Setelah itu muncullah si sulung yaitu Bara yang sudah mandi juga dan disusul lah itu Bima ke meja makan.

Sembari anak kembarnya makan ibu mengajak Eril ke belakang rumah untuk berbicara serius sekali lagi ibu berharap kali ini Eril dapat menemukan jodohnya lagi untuk sekian lama.

"Ibu serius loh pokoknya tahun ini kamu wis kudu nikah lagi ibu gak mau tau"

"Ya ibu pikir nikah tuh gampang eril tuh wis gak mau mikirin itu"

"Ya masa kamu duda selamanya? Gak mungkin toh"

"Ya kalo bisa kenapa enggak" balasan dari Eril itu langsung mengundang pukulan dari ibunya. Ibu langsung memukul punggung anaknya dengan tangan kosong.

Gak usah ditanya gimana rasanya yang pasti sakit banget apalagi Eril yang dulunya nakal sering kena pukul ibunya jadi kayak udah terbiasa.

"Bu loro"

loro : sakit

"Matamu loro wis deal yo pokok e kamu ketemu sama anak temennya ibu"

matamu loro : matamu dua

*kalo di jawa tuh loro ada dua maksud tergantung pengucapannya kalo "duh loro wetengku" berarti perutnya sakit kalo "bukune onok loro" berarti bukunya ada dua btw loro itu basa ngoko ya atau bahasa kasarnya kalo kramanya beda lagi.

"Masih gadis ta janda?" Tanya Eril

"Janda tapi jek ayu ntar lek kamu suka"

jek : masih

"Wis punya anak?"

wis :

"Belum"

"Yo wis kirim aja alamat e ntar eril kesana abis pulang kerja"

Ibu menepuk pundak Eril "Nah gitu dong"

Tanpa ibu dan Eril ketahui ternyata Bara dan Bima telah mendengarkan percakapan mbah uti dan Eril sedari tadi.

Bara menyenggol lengan Bima "Yak apa mau gak punya ibu baru?"

"Mau lah"

"Tapi katane iku ibu tiri jahat"

"Loh yo ojok berdoa kek gitu"

ojok : jangan

"Terus yak apa?"

"Ikutin ae alur e ntar kalo emang orangnya beneran baik gapapa kalo jahat ntar kita usilin" ucap Bara memberi ide yang langsung disetujui oleh Bima "Oke"

Keesokan harinya tepatnya setelah pulang sekolah yaitu pukul 16.22 Bara dan Bima setuju untuk mengikuti motor Eril yang baru saja keluar dari kompleks perumahan yang pastinya akan menemui calon ibu tirinya itu.

Dengan menggunakan sepeda matic berwarna merah Bara dan Bima mengemudikan secara pelan, setelah di rasa telah sampai Bara dan Bima memantau ayahnya di sebrang tempat Eril bertemu dengan calon ibu tirinya.

Namun sayangnya wajah calon ibu tirinya itu tidak terlihat hanya terlihat rambutnya saja.

"Ndak keliatan bar yak apa iki?"

"Yowes ndak papa diliatin ae dari sini"

"Tapi aku yo pengen tau ayah ngomong apa"

"Yo nanti tanya ayah ae"

Bima menoyor kepala Bara "Bocah gemblung yo ketahuan seh aneh"

"Yo pertanyaanmu yo aneh - aneh ae wes diliat ae gak lama yo ntar mbah uti ke rumah lagi ngomongin soal pertemuannya ayah sama calonnya" balas Bara

Benar sekali perkataan Bara tidak lama setelah pertemuan ayahnya dengan wanita yang di gadang - gadang akan menjadi ibu sambungnya itu mbah uti atau ibu dari Eril datang ke rumah apalagi kalau bukan untuk menanyakan tentang wanita yang 2 hari yang lalu ditemuinya.

Dengan membawa sebuah makanan kesukaan kedua cucunya Ibu menyuruh Bara dan Bima untuk makan terlebih dahulu sedangkan Ibu dan Eril akan mengobrol di belakang rumah meskipun demikian tetap saja Bara dan Bima akan menguping pembicaraan mbah uti dengan ayahnya.

"Gimana?" Tanya Ibu lalu dijawab gelengan oleh Eril "Gak cocok"

"Loh gak cocok dari segi mananya? Anake loh ayu poll terus aurane ke ibuan banget"

"Ke ibuan tekan endi seh bu lah wong kemarin tak tanya katane waktu udah nikah bara sama bima suruh tinggal di rumah e ibu ae yo gak mau lah"

"keibuan dari mana sih bu lah kemarin ditanya katanya waktu udah nikah bara sama bima suruh tinggal di rumahnya ibu aja ya gak mau lah"

Ibu terkejut "Loh iya ta? Ibu kira wong e apik lah kok dadakno bosok tenan atine"

"lah iya ta? Ibu kira orangnya baik lah kok ternyata busuk banget hatinya"

"Yowes gaopo besok ketemu sama anak temen e ibu sing lain yo le?"

"Walah bu wis eril gak mau biar eril cari sendiri ae"

"Bener loh ya? Awas kalo gak nikah tahun ini"

Eril menghembuskan nafasnya "Iya ibu"

Bara dan Bima high five secara bersamaan akhirnya wanita yang dikenalkan mbah uti ke ayahnya tidak cocok berarti mereka berdua akan tidak punya ibu sambung.

"Yehee"

"Yuhuu"

Setelah menguping pembicaraan ayah dan juga mbah uti Bara dan Bima kembali ke meja makan dan melakukan kegiatan yang sempat di tunda agar tidak ketahuan oleh ayah dan mbah uti.

makasih semuanyaa yg udah vote dan komen makasih juga yg udah nungguin maaf kalo update lama dikit lagi aku udah ngampus lagi trs skripsian 😓😓

menuju eril melepas masa duda wkwkwk gimana kalian siap gak kalo bara sama bima punya ibu baru? Yg setuju komen 👉👉

In Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang