𝐓𝐇𝐈𝐑𝐃 ─── wine

101 13 1
                                    

"𝐬𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐦𝐚𝐧. "

── .✦

ㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ
"oi Norio " suara ramah terdengar dari belakang m/n. dengan cekat, m/n langsung berbalik dan menatap siapa yang memanggilnya.

"ah.. pak dosen.. " m/n membungkuk memberikan salam kepada dosen muda itu. m/n berdirik tegak lagi. "ada apa pak? "

dosen muda itu menepuk pundak m/n, "hanya ingin mengundangmu ke pesta yang di buat oleh keluarga ku. " ucap dosen muda itu.

m/n tau bila dosen yang di depannya memiliki keluarga kaya dan sering membuat pesta. m/n mengangguk, "saya sih ikut saja pak. tapi tidak tau bagaimana dengan ibu atau ayah saya. " ujar m/n.

"iya, aku tau kok. dan jangan terlalu formal di saat kita berdua saja yo " dosen muda itu pun pergi meninggalkan m/n.

m/n menatap kepergian dosen muda itu. ia juga berjalan pergi juga dari lorong itu.

malam hari yang begitu dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

malam hari yang begitu dingin. m/n memakai baju sopan yang layak untuk di pakai di acara itu. m/n juga tak sendiri, di sebelah nya terdapat wanita yang terlihat lebih tua darinya. itu kakaknya.

"kakak masuk saja deluan. mungkin keluarga Kaze juga ada.. " ucap m/n dengan sopan. kakaknya hanya mengangguk dan langsung masuk.

m/n menatap ke kenan kirinya, aman. ia langsung saja pergi ke arah yang ia tau.

setelah beberapa jalan dan belokan, m/n akhirnya berhenti. di depannya terdapat banyak sekali orang-orang muda atau anak kampus.

kok bisa ada? ya, sebenarnya acara makan-makan keluarga itu tergabung sama acara ulang tahun dosen yang tadi pagi.

m/n menatap kerumunan orang-orang dan nuansa hitam ruangan itu, banyak perempuan memakai dress sedangkan laki-laki kemeja, atau jas.

karna tak ingin terkena masalah atau apapun itu, m/n pergi ke pojok ruangan. ia membuka handphonenya untuk mengirim pesan kepada kakaknya yang berbeda ruangan, atau gedung.

di acara itu banyak hal yang di lakukan, memotong kue dengan orang yang ultah, memberi hadiah, dll.

tapi satu hal yang belum di lakukan. yaitu menari berpasangan. m/n menatap ke orang-orang yang telah menemukan pasangan mereka, sedangkan m/n ia di pojok ruangan sendirian. tak ada yang mengajak nya untuk menari bersama.

m/n menghela nafas dan memperbaiki kacamata nya. ia menonton dan menikmati lagu yang di dalam gedung itu.

tapi, netra matanya tak sengaja bertemu dengan netra ungu gelap, Reo.

'Reo?.. biasanya dia sangat ogah mengikuti pesta seperti ini. ' batin m/n yang heran dengan rivalnya itu.

terlihat Reo yang tlah menatap ke arah lain tak ingin menerima eye-catching lagi.

tapi ntah mengapa, m/n terus memperhatikan Reo. memperhatikan saat ada perempuan yang mengajaknya berdansa tapi di tolak, memperhatikan Reo yang meminum minuman yang tlah di sediakan.

sudah cukup lama m/n memperhatikan Reo. akhirnya lamunannya terputus karna suara dosennya yang sedang berulang tahun itu.

"baiklah para mahasiswa-siswi. karna bapak sedang baik. ini wine untuk kalian semua. " ucap bapak dosen itu dengan senyuman nya.

para pelayan yang awalnya di belakangnya langsung saja berpisah menaruh gelas gelas yang teriisi wine di meja-meja yang tersebar.

m/n yang melihat itu hanya bisa diam saja. dia benar-benar tak suka wine.

para pelayan tlah selesai, pelayan-pelayan itu langsung saja berbondong-bondong pergi dari ruangan yang luas itu.

orang-orang yang di sana pun mengambil wine itu. terkecuali m/n yang hanya diam menatap orang-orang menikmati pesta dengan wine.

sudah 1 jam berlalu, beberapa orang ada yang mabuk dan ada juga yang tidak mabuk. m/n yang melihat orang-orang yang mabuk merasa jijik.

m/n menatap kearah lain mencari seseorang. "dimana orang itu. " gumam m/n. tapi tiba-tiba ada seseorang di samping m/n yang bersandar ke dinding.

m/n tak perduli tetap mencari Reo. karna tak ketemu, m/n menghela nafas. orang yang tadi bersender di sebelah nya terus memanggilnya pun terasa risih buat m/n.

m/n melirik orang yang di sebelah. "oh? " oh sial. itu ternyata Reo yang dari tadi ia cari. m/n menjaga jarak sedikit darinya.

"kenapa menjauh..? " ujar Reo yang terlihat seperti mabuk. m/n yang mengetahui Reo mabuk pun menatap Reo kesal.

"bukan kah kau tak suka mabuk? sialan. bau wine yang tidak enak. " m/n menutup hidungnya.

"ku kira kadar alkoholnya hanya sedikit. by the way, kau tadi menatap ke arah sana sini, kau mencari siapa? " ucap dan tanyan Reo yang secara bersamaan. Reo menatap mata m/n. kalau Reo tak mabuk ya pastinya tidak akan menatap m/n.

"ck. kau tak perlu tahu. " jawab m/n dengan memutar bola matanya. m/n menatap ke arah depannya tak ingin berbicara lagi dengan Reo.

tapi tiba-tiba, kepala Reo berada di sebelah nya atau Reo menyenderkan kepalanya ke pundak m/n.

m/n terkejut akan hal itu, "hei! menyingkir dari pundak ku sialan! " ucap m/n yang menjauhkan kepala Reo.

Reo tak menyahut ucapan m/n. m/n sadar sesuatu, "hey! apa kau tidur? " m/n menggoncangkan tubuh Reo.

tak ada balasan. 'sialan. ' isi batin m/n yang lelah.

𝗕𝗼𝗻𝘂𝘀 !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝗕𝗼𝗻𝘂𝘀 !!


Reo pov :

di pagi hari ku buka mata dan menatap ke sekeliling. kamar asrama? sejak kapan aku di sini?

aku duduk di kasur ku, menatap penuh bingung. "bukankah tadi malam aku mabuk di acara? " ucap ku yang benar-benar bingung.

little flashback . (Reo pov end)

m/n menggendong Reo pulang keasrama. dan sesampainya di asrama m/n menidurkan Reo di kasurnya tepat di kamarnya.

untungnya kamarnya tak di kunci.

Tbc

(vii.) 𝐒𝐓𝐔𝐂𝐊 𝐓𝐎𝐆𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang