Quin Vicky, gadis yang berprestasi di sekolah tapi juga seorang trouble maker yang sering menyusahkan orang. Banyak rahasia yang gadis itu simpan termasuk status kehidupan aslinya. Tapi apa yang terjadi jika Satya si anak baru secara tak sengaja men...
Setelah melewati beberapa jam di dalam pesawat, akhirnya Satya dan Vicky sampai juga di Bali.
Keluar bandara Vicky langsung meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku.
"Aku mau nyetir, boleh ya?"
"Memang kamu tau jalan?"
"Kan bisa pake gugel map"
"Oke"
"..." tiba-tiba Vicky terdiam sejenak sebelum kembali berucap.
"Ga jadi deh, kamu aja yang nyetir." Bukannya Vicky buta map. Tapi dia memang takut nyasar, pengen cepat-cepat sampai ke apartemen tanpa harus muter-muter nyari alamat.
Satya hanya tersenyum melihat tingkah Vicky yang begitu menggemaskan dimata nya.
Dari Bandara mereka berdua langsung menaiki mobil milik Satya, yang beberapa hari lalu baru Ia beli khusus untuk bulan madu mereka di pulau ini.
Mobilnya begini;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Padahal Vicky sudah mencoba untuk menyarankan agar mereka menyewa mobil saja alih-alih membeli karena, mobil ini kan hanya akan mereka gunakan satu minggu, hanya saat mereka berada di Bali tapi Satya begitu keras kepala. Katanya, mobil ini masih bisa mereka gunakan suatu waktu mereka kembali lagi ke pulau ini jadi yasudah, Vicky hanya bisa berkata 'Terserah'.
Mereka melakukan setengah jam perjalanan lagi untuk menuju ke Apartemen yang juga Satya sewa untuk 1 minggu ke depan. Letaknya tidak jauh dari Pantai. Hanya dengan menaiki sepeda 15 menit saja sudah sampai. Kalau jalan kaki mungkin 30 menit, tapi lebih baik jangan menyusahkan diri.
Satya sengaja memilih rute perjalanan yang mengharuskan mereka untuk melewati jalan raya di pinggir tebing dan minim pelintas agar mereka bisa menikmati perjalanan yang menenangkan malam ini. Hanya dengan penerangan sinar bulan, serta beberapa lampu jalan yang mendampingi perjalanan mereka.
Segarnya angin malam serta deburan ombak di laut membuat suasana begitu syahdu. Ditambah dukungan mobil yang mereka tumpangi memiliki atap terbuka, membuat Vicky bisa dengan leluasa menatap bintang sambil merentangkan satu tangannya ke luar mobil.
Kedua matanya terpejam dengan bibir tersenyum. Rambutnya melambai tertiup angin. Menjadi nilai plus dari pemandangan malam di Bali hari ini bagi Satya, yang kini tengah menggenggam hangat salah satu tangan Vicky yang lain. Menyenangkan Vicky, adalah kebahagiaan tersendiri baginya.
Sesampainya mereka di Apartemen, Vicky langsung masuk dan membiarkan sepatunya begitu saja di depan pintu karena memang biasanya begitu. Berbeda dengan Satya yang sangat mencintai kebersihan dan kerapihan. Pria itu tidak bisa melihat yang berantakan sedikit saja. Tapi Ia juga tidak protes dan langsung memungut sepatu Vicky serta 2 pasang sepatu lain disana yang merupakan sepatu milik Lizzy dan juga Reyhan. Mereka sudah sampai lebih dulu.
Di dalam, Vicky dan Satya melihat Reyhan seorang diri tengah tertidur di atas sofa depan TV yang menyala. Mereka tidak menemukan keberadaan Lizzy, kemungkinan gadis itu sudah berada di dalam kamarnya.