BAB 19

116 22 23
                                    

Ayah Yoona memang tidak berencana untuk berlama-lama berada di vila. Ia hanya datang untuk menyampaikan suatu kabar penting kepada puteri sulungnya itu.

"Yoona, kau pasti akan gembira mendengarnya." Tuan Lim datang ditemani sekretaris pribadinya-----Noh Seokmin. Begitu ia datang, pandangan matanya langsung tertuju pada sosok Taehyung yang tengah memotong rumput di taman. "Omong-omong, siapa laki-laki itu?"

"Siapa?" Dada Yoona berdegup kencang mendengar pertanyaan ayahnya.

"Lelaki yang sedang memotong rumput. Dia bukan Dongseok." Ayah Yoona memandang Taehyung dengan curiga.

"Dia memang bukan Ma Dongseok. Oppa kan masih dirawat di rumah sakit." Yoona tiba-tiba saja merasa grogi. Namun pengalamannya sebagai seorang aktris selama belasan tahun membantunya untuk tetap bersikap wajar di depan ayahnya.

"Lalu siapa dia?"

"Dia adalah... Eung, tukang kebun yang baru." Hati Yoona tergores rasa sakit karena harus menyembunyikan status Taehyung sebagai kekasihnya. "Dia sengaja dipekerjakan untuk menggantikan Dongseok oppa  untuk sementara waktu."

"Darimana kau mendapatkan laki-laki itu?" Ayah Yoona melangkah keluar ruang tamu. "Kau yakin dia tidak berbahaya? Siapa yang merekomendasikan dia?"

"Appa tidak perlu paranoid seperti ini." Yoona meraih lengan ayahnya. "Dia orang Gangwon. Young-nam eonnie sudah lama mengenalnya."

"Young-nam?" Ayah Yoona menoleh. "Young-nam bukan orang Gangwon. Bagaimana dia bisa mengenal laki-laki itu?"

Yoona menekuk bibir. "Kami sudah tinggal di sini selama tiga tahun lebih, apa Appa pikir kami tidak pernah keluar dari vila? Setiap minggu Young-nam eonnie selalu berbelanja di pasar. Dia memiliki banyak kenalan di sini."

"Huh, jadi laki-laki itu dikenalnya di pasar?" Dengus ayah Yoona. Langkahnya semakin mendekati tempat Taehyung berada. "Siapa namanya?"

"Uhm... Dia..."

"Biar Appa tanya sendiri. Kau tidak usah mengikuti Appa."

Tapi Yoona tetap mengikuti ayahnya meskipun ia hanya bisa menebak-nebak ke arah mana ayahnya itu melangkah.

"Hei, kau. Kemarilah." Ayah Yoona memanggil Taehyung.

Taehyung menoleh dan mengangkat muka. "Tuan memanggil saya?"

"Iya. Tentu saja kau. Siapa lagi?" Dahi ayah Yoona berkerut-kerut. Semakin dekat si tukang kebun dengan mereka, semakin tampak jelas wajahnya. Seumur hidupnya, ayah Yoona belum pernah melihat pemuda setampan itu. Wajahnya begitu sempurna. Alisnya, hidungnya, bibirnya, begitupun dengan sorot matanya. Tidak ada celanya. Kulitnya memang tidak seputih kulit Yoona, namun sama sekali tidak kusam. Tubuh lelaki itu cukup tinggi dan sangat atletis. Pakaiannya juga bersih... Dan bermerk mahal! Mungkinkah seorang tukang kebun akan mengenakan baju ratusan ribu won hanya untuk dipakai memangkas rumput? "Siapa namamu?" Tanyanya.

"Taehyung." Taehyung tidak menyangka apalagi berharap jika ayah Yoona akan tertarik untuk menyapanya. Ia justru tak ingin menarik perhatian lelaki itu. Melihat tatapan mata sang milyuner yang seperti layar kalkulator, Taehyung merasa gugup juga. Mata tua itu bukan sepasang mata yang lugu apalagi bodoh.

"Di mana rumahmu?" Tanya ayah Yoona.

"Saya... Tinggal di sini." Taehyung membalas tatapan ayah Yoona dengan lantang. Ia memang merasa grogi karena pria di hadapannya itu adalah ayah Yoona----calon mertuanya sendiri. Tapi ia tidak takut kepada pria paruh baya itu.

"Kau tinggal di sini?" Ada rasa kaget dan tidak suka yang menggema dari suara ayah Yoona.

"Appa, bukankah sudah kubilang kalau Taehyung di sini untuk menggantikan Dongseok oppa?" Yoona menyela sebelum Taehyung sempat menyahut. "Tentu saja aku memintanya untuk menginap, sekalian untuk menjaga vila sampai Dongseok oppa benar-benar pulih dan bisa kembali bekerja."

IF LOVE IS BLIND || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang