Chapter 5

188 29 0
                                    

Note : kalimat miring + garis kalimat adalah kekuatan (name)

contoh : a quiet night

disclaimer bahasa disini tidak semuanya menggunakan bahasa Melayu karena author sendiri kurang bisa🗿

.
.
.
.

Malam ini, terlihat (name) dan Boboiboy tengah sibuk melayani pelanggan di kedai Tok Abah, "Boboiboy tolong antar Hot Chocolate ni!" kata Tok Abah

"(Name)! Tolong antar Koko ni!" pinta Ochobot pada (name)

"Baik!" ucap keduanya

Boboiboy dan (name) pun bertemu di satu titik tetapi seketika keduanya kebingungan karena Tok Abah dan Ochobot secara terus-menerus memanggil keduanya

"Boboiboy!"

"(Name)!"

"Boboiboy!"

"(Name)!"

"Boboiboy!"

"(Name)!"

(Name) dan Boboiboy kebingungan ingin mengantarkan yang mana terlebih dahulu, "Bingung!" pekik (name)

"Tak boleh jadi ni! Boboiboy Kuase Tige!" Boboiboy pun berpecah menjadi tiga

(Name) tidak terlalu memperhatikan Boboiboy lalu dengan cepat mengambil pesanan para pelanggan yang mulai meminta pesanan nya segera di antar

"Angin! kau bantu Tok Abah dan (name)!" kata Tanah yang mulai memberikan tugas

"Dengan senang hati!"

"Petir, kau tolong Ochobot!"

"Aku akan kire kan bil." kata Boboiboy dan mereka pun mulai berpencar untuk mengerjakan tugasnya masing-masing

Hingga beberapa saat kemudian, kedai pun mulai sepi karena pelanggan sudah mulai pulang. (Name) pun menduduki salah satu kursi di sana dengan nafas yang tersengal-sengal,

"Melelahkan, tidak bisa di bayangkan jika mereka tiap hari seperti ini." gumam (name) lalu melirik para Boboiboy element yang kini masih sibuk dengan tugas masing-masing

(Name) pun menjadi merasa bersalah karena telah meninggalkan rumah nya hanya untuk memenuhi keinginan sang Ayah dan wajah nya pun menyenduh, Petir yang mengelap meja di tempat (name) pun menyadari dengan perubahan raut wajah (name)

"Kau kenape?" tanya Petir datar karena secara notebane nya Petir memanglah sedikit bicara daripada element lainnya

(Name) tersenggih kecil lalu menyadari keberadaan Petir, "Hee.. Petir ternyata."

"Kau belum menjawab pertanyaan ku." kata Petir yang masih fokus mengelap meja

(Name) tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya, "Tak pe, cume aku merase bersalah ngan korang."

Petir menghentikan gerakannya lalu menatap (name), "Bersalah kenape pulak?" tanya Petir

"Aku tinggalkan korang kat sini, kau tolong Tok Abah sampai penat macam ni tiap hari tapi aku malah pergi tinggalkan korang." jawab (name) lalu menunduk

Petir terdiam sesaat lalu mendekati (name) dan sedetik kemudian ia langsung berjongkok untuk melihat wajah (name) yang menunduk,

"Kau tak payah sampai merase bersalah macam tu, (name)." kata Petir lalu tersenyum kecil yang membuat (name) terkejut karena baru kali ini ia melihat senyuman Petir meski hanya senyuman tipis

"Tapi betul kan? aku ni kembaran kau yang tak ber-" perkataan (name) terpotong karena Petir sudah terlebih dahulu menempatkan jari telunjuk nya pada mulu (name)

Boboiboy Twins [ BBB and Reader's ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang