2. Perhatian Kakak

3 0 0
                                    

Melani sudah sampai di kosnya, dan kini ia melihat seorang pemuda ada di depan kosnya. Ia pun langsung menghampiri pemuda itu.

" Kakak ngapain di sini?" tanyanya yang penasaran.

" Kakak ingin bertemu denganmu, kakak sangat merindukanmu Dek" ucapnya dengan menggenggam tangan Melani.

" Kak Iksan, kita sudah bukan Kakak dan Adik lagi. Tolong jangan ganggu aku, dan yang menjadi Adik Kakak sekarang adalah Siska" ucapnya yang melepaskan genggaman Iksan.

" Mau sampai kapanpun, aku nggak akan pernah mengakui dia sebagai Adikku. Selamanya Adikku hanyalah kamu seorang Dek" ucapnya.

" Tapi kak, nanti Ayah akan marah sama kakak" ucapnya.

" Aku tidak peduli dengan itu, lagian sampai sekarang keluarga masih belum menerima si pelakor itu dan juga anaknya" ucapnya yang penuh dengan emosi.

" Sepertinya Kakak sangat tidak menyukai si pelakor itu dan juga anaknya" ucapnya yang menduga.

" Tuntu saja aku tidak menyukai mereka, dengan tengahnya Ayah selingkuh sewaktu Bunda masih ada. Dan ketika Bunda pergi, ia langsung membantahnya masuk. Aku sangat malu mempunyai Ayah seperti itu, maaf ya Dek Kakak nggak bisa melindungi mu" ucapnya.

" Sudahlah Kak, semuanya sudah terjadi. Dan sekarang aku sudah bukan Adik kakak lagi" jelasnya.

" Sudah berapa kali kakak bilang, kau adalah Adikku dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Aku sudah berjanji kepada Bunda untuk selalu menjaga mu, walaupun kini Bunda sudah tidak ada. Aku masih memiliki tanggung jawab atas janji ku itu, dan kini aku masih menjadi kakak mu. Walaupun kini kita tidak bersaudara lagi, setidaknya kau masih bisa menjadi Adik angkat ku bukan" ucapnya dan keduanya pun berpelukan.

Kini tiba-tiba saja ada yang datang, ia pun memandang tidak suka ke arah Melani. Ia sangat tidak suka dengan Melani, karena pacarnya jatuh cinta pada Melani. Walaupun Melani tidak pernah merespon pacarnya, tetapi ia tetap membenci Melani.

" Pacaran, pelukan di depan kos" ucapnya.

" Maaf, kami nggak pacaran ya" jawab Melani.

" Nggak usa bohong, orang bodoh juga tau kali. Nggak mungkin pelukan kalau nggak pacaran" ucapnya.

" Astaghfirullah Dara, aku memang nggak sedang pacaran" ucapnya.

" Sudahlah Dek, biar kakak aja yang bicara" ucap Iksan.

" Halo, perkenalkan nama saya Iksan. Saya Kakaknya Melani, kalau mendengar namamu. Sepertinya kau adalah pacar dari pemuda yang mengganggu Melani ya" ucapnya.

" Mengganggu..." ucapnya yang tidak percaya.

" Iya mengganggu, bahkan aku juga sudah sering memberikan ancaman sama dia. Tapi dia selalu saja mengganggu, dan membuat Melani tidak nyaman. Dan tolong, jangan bicara sembarangan tanpa bukti. Aku tau kau sedang sakit hati, tapi disini yang menjadi korban adalah Melani" ucapnya.

" Hala, kamu kakaknya kan makannya membela dia. Kau nggak tau sifat asli adikmu ini mas, lebih baik mas bawa dan didik dia" ucap Dara.

" Saya punya bukti kalau misalnya kamu tidak percaya" ucapnya kemudian langsung memutarkan sebuah Vidio, dan alangkah terkejutnya ia melihat vidio itu. Matanya pun mulai berderai, dan kini ia langsung memeluk Melani.

" Maafkan aku Melani, aku nggak tau kalau selama ini kau nggak salah. Tapi kenapa kau tidak menghindar dari hinaan ku, kau justru selalu diam saja?" tanyanya.

" Aku tidak suka keributan Dara, dan mungkin semua ini adalah takdirku. Sampai kapanpun aku berusaha, kau juga tidak akan pernah mempercayainya. Jadi aku hanya mencari waktu yang tepat, dan mencari bukti yang dapat kau percayai" jelasnya.

" Kau memang adalah orang yang baik, selama ini aku telah bersalah padamu" ucapnya.

Kini tiba-tiba saja telpon Iksan berbunyi, ia pun segera mengangkatnya. Dan kemudian ia izin untuk pergi, sebab ia harus memenuhi panggilan untuk berkumpul.

" Dek, kakak pergi dulu ya. Aku titip Melani ya, tapi tolong jangan disakiti lagi ya" ucapnya.

" Kakak tenang aja, aku nggak akan menyakiti Melani lagi. Karena sekarang aku sudah tau kebenarannya, terimakasih ya kak sudah memberikan aku teman yang baik sepertinya" ucapnya.

" Yasudah kalau begitu, kakak berangkat dulu ya Dek. Nanti kalau sudah selesai kakak akan datang lagi, kau jaga kesehatan. Jujur kakak sedih melihatmu yang kurus seperti sekarang" ucapnya kemudian segera pergi meninggalkan kos Melani.

Kini keduanya pun masuk, Dara dan Melani pun berkumpul di meja makan. Karena Melani lapar, ia pun memasak mie instan.

" Bukannya kau pergi untuk Bukber ya?" tanya Dara.

" Ya tujuan awalnya memang gitu Ra, tapi aku justru bertemu dengan orang yang sangat tidak ingin ku temui" ucapnya.

" Aku tidak pernah melihatmu seperti ini, siapa sebenarnya dia?" tanyanya yang penasaran.

" Aku tidak bisa memberitahukannya sekarang, tapi aku janji nanti aku akan memberitahukannya" ucapnya.

" Yasudah kalau begitu, tapi aku temani kau ya. Sepertinya kau juga sedang sangat kesal." Ucap Dara yang memperhatikan ekspresi wajah Melani.

" Tentu saja aku sangat kesal, karena aku sangat tidak berharap akan bertemu dengannya di acara Bukber itu" ucapnya.

" Memangnya ia berada di sana dengan status apa, mengapa ia bisa datang di acara kelasmu itu?" tanya Dara emang sangat penasaran.

" Dia pacaran sama Gema..." jawabnya dengan santai dan tentunya membuat Dara sangat terkejut.

" Aku sangat tidak percaya kalau dia sekarang menjadi kekasih dari Gema, bukankah kata tanya dia mencintaimu ya?" tanyanya yang sangat tidak percaya dengan apa yang dikatakan.

" Sudahlah lupakan saja, lagian itu semua dalam masa lalu. Aku sudah tidak berharap dengan hal itu lagi, apalagi sekarang fokusku bukan tentang pacaran. Sebenarnya banyak rahasia tentang kehidupanku yang masih belum kamu ketahui, terutama tentang kakakku yang baru saja datang tadi" jelasnya yang tentu saja membuatnya menjadi sangat penasaran dengan kisah dari sahabatnya itu, dan ia juga sangat menyesal karena telah berburuk sangka kepada sahabatnya itu.

" Sekali lagi aku minta maaf kepadamu ya, aku sangat tidak menyangka kalau kau tidak bersalah atas semua ini. Dan ternyata selama ini aku salah salah paham kepadamu Melani, dan aku sudah sangat bersalah besar karena telah melakukan hal yang sangat buruk kepadamu" ucapnya yang tentunya merasa bersalah.

" Sudahlah lebih baik kita tutup saja semua permasalahan ini, lagian hubungan kita juga sudah mulai membaik. Dan aku berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali, karena yang aku miliki hanya tinggal engkau dan juga kakakku saja" jelasnya yang tentu saja berderai air mata.

Mereka berdua pun berpelukan, mereka pun selalu membicarakan mengenai masa lalu yang pahit itu. Mereka masih tidak menyangka dengan kejadian yang menimpa mereka, hal itu seminggu sangat menyakitkan. Dan tentunya kalau menghancurkan hubungan persahabatan mereka, dan sekarang mereka berdua berjanji tidak akan mempercayai omongan di belakang lagi.

Keduanya telah menyepakati hal itu, saya juga berjanji akan bersahabat selamanya. Mereka akan berusaha menghadapi badai yang akan menghadang, walaupun tentunya hal itu akan sangat menyakitkan. Sebab hujan hidup yang mereka lalui pastinya akan lebih sulit dari sebelumnya, apalagi pastinya sebentar lagi mereka juga akan dipisahkan oleh jarak karena menempuh pendidikan di jurusan dan tempat yang berbeda.

Melani Puspa Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang