Pertemuan tak terduga

44 28 10
                                    

Maya baru saja pindah ke kota kecil ini dan sedang mencoba menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya. Meski merasa asing, dia mencoba mengalihkan pikirannya dari perasaan kesepian dengan menjelajahi sekolahnya yang baru. Di sinilah kisah cinta mereka bermula, dalam pertemuan yang sama sekali tidak disangka.

Pada suatu hari, ketika Maya sedang berjalan di lorong-lorong sekolah yang sepi seusai jam pelajaran, dia merasa ada sesuatu yang aneh. Langkahnya terhenti di depan perpustakaan tua yang sepi dan hampir terlupakan oleh siswa lainnya. Pintu perpustakaan terbuka sedikit, mengundang Maya untuk masuk. Dia ragu-ragu sejenak, namun rasa ingin tahunya yang besar mendorongnya untuk melangkah masuk.
Di dalam perpustakaan, suasana terasa sangat sunyi. Rak-rak buku yang tinggi dipenuhi oleh buku-buku tebal berdebu. Cahaya matahari yang redup masuk melalui jendela-jendela kecil, menciptakan bayangan panjang di lantai kayu yang berderak. Maya berjalan pelan, menelusuri deretan rak buku hingga dia tiba di bagian paling belakang perpustakaan.

Di sana, Maya melihat seorang pemuda sedang duduk di lantai dengan beberapa buku berserakan di sekitarnya. Dia tampak serius, seolah mencari sesuatu yang penting dalam halaman-halaman buku tua tersebut. Maya tidak mengenalnya, tetapi dia terlihat berbeda dari siswa-siswa lainnya.

Berbisik pelan "Hei... kamu sedang apa di sini?"

terkejut, namun tetap tenang "Oh.. maaf, aku tidak menyadari ada orang lain di sini."

Reza melihat Maya dengan tatapan penasaran "Kamu siapa? Aku belum pernah melihatmu di sini sebelumnya."

"Aku baru pindah ke sini beberapa minggu lalu. Namaku Maya. Kamu sendiri?"

"Aku Reza. Senang bertemu denganmu." Reza mengulurkan tangannya dengan ramah, dan Maya menyambutnya dengan senyum.

Maya melihat ke arah buku-buku yang berserakan "Kamu sedang mencari sesuatu?"

Reza menghela napas "Ya, bisa dibilang begitu. Aku sedang mencari informasi tentang sesuatu yang... sulit dijelaskan. Ada banyak cerita dan legenda di sekitar sekolah ini, dan aku merasa ada yang tidak beres."

"Legenda? Seperti apa?"
Reza ragu-ragu untuk bercerita tentang ini

"Kamu mungkin tidak akan percaya... tapi ada yang mengatakan bahwa sekolah ini dulunya adalah tempat yang dihuni oleh sesuatu yang gelap. Ada cerita tentang roh yang tidak bisa pergi, tentang siswa yang pernah hilang tanpa jejak."

Anak perempuan itu terkejut "Itu... terdengar menakutkan. Kamu benar-benar percaya?"

Reza Melihat Maya dengan serius "Entahlah. Tapi aku pernah mengalami sesuatu yang aneh di sini. Suara-suara, bayangan... Aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja."

Maya Mendekat, merasa penasaran dan sedikit takut "Apa yang sebenarnya terjadi? Kamu melihat sesuatu?"

"Tidak secara langsung... Tapi aku merasakannya. Di sini, di perpustakaan ini, rasanya seolah-olah ada sesuatu yang mengawasi. Kadang, ketika aku sendiri, aku mendengar langkah kaki atau suara-suara aneh yang tidak seharusnya ada."

Maya merasa gelisah, namun juga tertarik  "Mungkin itu hanya imajinasi. Tempat ini memang terasa agak menakutkan, tapi bukankah itu karena suasananya saja?"

"Mungkin... tapi aku tidak bisa mengabaikan perasaan ini. Aku merasa harus mencari tahu lebih lanjut. Aku harus memastikan bahwa apa pun yang terjadi di sini, aku bisa mengatasinya."

Menatap Reza dengan simpati "Kamu kelihatan benar-benar serius tentang ini. Apa yang membuatmu begitu yakin?"

Berdiam sejenak, lalu berbicara dengan suara pelan "Dulu, ada seorang temanku yang menghilang secara misterius di sini. Sejak saat itu, aku merasa bertanggung jawab untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya. Aku tidak bisa melepaskan perasaan itu."

Cinta Bayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang