CINTA DI ANTARA DENDAM

Cinta Di Antara Dendam (End)

                                   Ekstra part 3

*Characthers By Masashi Kishimoto*

*Story by Ryu_Rose*

S

asuke mengernyit ketika memasuki kondominium tempat dia dan Sakura tinggal. Biasanya ketika dia pulang, Sakura akan menyambutnya dengan melemparkan dirinya kepelukannya dan memberi Sasuke ciuman di wajahnya.

"Sakura!."

Bahkan setelah Sasuke masuk ke dapur untuk meletakan makanan yang dia beli untuk Sakura di atas meja makan, dia masih tidak melihat keberadaan istri merah mudanya itu.

Sasuke membuka pintu kamar dan mendapati Sakura yang duduk di lantai, dengan punggung bersandar di kasur. Matanya merah dan sembab dengan air mata yang membasahi wajahnya.

Sasuke bergegas ke arah Sakura dan memeluknya, menghapus air matanya, "Ada apa, Sakura?." Dia bertanya dengan cemas.

Mendengar pertanyaan Sasuke, Sakura justru semakin menangis dengan pilu, yang semakin membuat Sasuke khawatir melihat keadaan Sakura.

"Jangan menangis, sayang."

Dia paling tidak bisa melihat Sakura menangis, ketika Sakura menangis dadanya seolah di remas dan terasa sesak. Sasuke menangkup wajah Sakura, membuat istrinya itu menatapnya.

"Katakan padaku apa yang terjadi, hm?." Ia berucap dengan sangat lembut. Dia menatap Sakura dengan sakit hati.

"Kau tahu aku paling tidak bisa melihatmu menangis. Aku akan merasa sakit disini setiap kali aku melihat air matamu menetes."

Sasuke membawa tangan kanan Sakura menyentuh dadanya, tepat dimana jantungnya berada.

Masih tidak ada tanggapan dari Sakura, yang membuat Sasuke semakin cemas dan frustasi. "Sayang jangan diam seperti ini! Tolong bicara. Kau membuatku takut, Sakura."

Dia kembali membawa Sakura kedalam pelukannya, mengelus surai merah muda Sakura dan juga punggungnya dengan lembut dan hati-hati.

Setelah sekian lama diam, Sakura akhirnya berbicara dengan suara yang serak dan lemah. "Kenapa?." Kata itu terucap dari bibirnya dengan sangat pelan.

Sasuke yang mendengarnya merasakan dadanya sesak.

"Kenapa apanya, hm?." Tangannya tidak pernah berhenti mengelus kepala dan punggung Sakura.

Sakura terisak. "Kenapa hiks...? Kenapa berbohong padaku?! Hiks... hiks...!"

"Kenapa kalian semua berbohong padaku?!." Ia bertanya dengan sangat pilu.