Welcome to my second story, i hope you enjoying and love my new story
Maaf ya kalau kalian menemukan kesalahan penulisan karena aku juga masih belajar menulis dengan baik
Disclaimer: Cerita ini mengikuti budaya Korea yakni budaya cancel culture yang lebih kuat dari pada budaya cancel culture di Indonesia
Love, Ve
🩷🩵🤍
"Pemenang dari kategori aktor terbaik dalam drama series Indonesian Acting Arts Awards ke-50 adalah Arthdal dari drama Contriteness!"
Seorang pria dengan tuksedo hitam langsung berdiri dan berpelukan dengan orang-orang disekitarnya. Diiringi suara tepuk tangan, pria bernama Arthdal berjalan santai ke atas panggung untuk menerima penghargaan sebagai aktor terbaik dalam drama series.
Piala bergengsi itu kini berada di tangannya. Arthdal berdiri di depan stand mic sembari melihat pialanya yang sangat berkilau. Dengan senyumannya, Arthdal mulai melihat ke arah aktor, aktris dan penggemarnya yang datang ke acara penghargaan Indonesia Acting Arts Awards ke-50.
"Saya berterimakasih kepada orang terdekat saya seperti keluarga saya, sahabat, teman dan rekan kerja saya. Saya juga berterimakasih kepada penggemar saya karena berkat kalian saya bisa berdiri disini. Contriteness adalah drama ke-4 saya, dimana drama ini sangat berat untuk saya karena genrenya cukup berat, namun berkat dukungan kalian semua, Arthdal bisa memerankan karakter Nathan dengan baik. Terimakasih semuanya, jaga kesehatan kalian ya!" ujar Arthdal.
Suara tepuk tangan lagi-lagi mewarnai isi ruangan itu. Arthdal turun dari panggung sembari memamerkan pialanya kepada penggemarnya yang duduk di bangku paling atas. Ia juga melambaikan tangannya kepada penggemarnya.
Setelah acara selesai, Artdhal masuk ke dalam mobil MPV-nya dan duduk di kursi jok mobil di belakang kursi sopir. Ia duduk sembari melihat detail dari piala penghargaannya. Bibirnya tidak berhenti menunjukan senyumannya, itu karena Arthdal sangat bahagia dengan pencapaiannya hari ini.
"Untung gue bilang ke lo buat ambil tawaran Contriteness, akhirnya menang-kan lo!" celetuk managernya yang bernama Farel.
"Lo tau sendiri gue gak pernah main drama action. Drama itu benar-benar melelahkan, menguras energi dan mental. Tapi, hasilnya sangat memuaskan," sahut Arthdal.
Farel mengeluarkan satu jilid buku dan memberikannya kepada Arthdal, "Ini draft drama baru lo. Waktu rapat kemarin, mereka setuju buat ngubah karakter Sean. Jadi, mereka buat karakter Sean jauh lebih dingin dan tsundere-tsundere gitu sesuai saran lo."
"Wow!" seru Arthdal sembari menerima draft drama berjudul Romantic is Defeat. "Jadwal gue bakal padat nih! Kira-kira tahun depan ada waktu buat konser gak ya?"
"Hmmnn, masih bisa kalau lo gak ambil tawaran drama lagi," jawab Farel.
Arthdal mendesis kecil. Baginya menjadi aktor sekaligus penyanyi adalah kombinasi yang hebat untuk dirinya. Selama 5 tahun di dunia entertainment, Arthdal sangat menikmati momen syuting drama dan bernyanyi diatas panggung. Namun, jadwalnya sekarang cenderung lebih padat karena tawaran drama. Agensi Arthdal juga lebih menyukai Arthdal bermain drama karena Arthdal mendapatkan keuntungan lebih besar jika mengambil peran di dalam drama. Tapi, Arthdal tetap meluangkan waktunya untuk bermusik. Karena ia sangat senang bermain dengan melodi dan instrumen musik.
"Rel, sopir baru kita gimana?" tanya Arthdal.
"Pak Hendi kembali kerja mulai besok," jawab Farel.
"Kenapa kita gak ganti sopir aja? Biar Pak Hendi fokus istirahat aja," tanya Arthdal lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Loving Soul
Teen FictionArthdal, seorang aktor sekaligus penyanyi yang kini sedang naik daun. Ia sangat menikmati kepopulerannya sebagai bintang. Suatu hari, Arthdal mengambil kecelakaan mobil yang menewaskan 3 orang. Semenjak kecelakaan itu, Arthdal mengalami gangguan tid...