"Tidak bersamamu memang sakit, tapi jika masih bersamamu makin sakit... seperti luka yang tak kunjung sembuh, terus meradang, dan menggerogoti jiwaku.
Aku tahu, kau adalah cahaya yang pernah menerangi hidupku. Senyummu adalah mentari yang menghangat...
Setelah bangun tidur aku langsung mandi dan sarapan pagi dan berjalan ke ruang tamu disini aku hanya menonton TV sambil memakan Snack ku karena untuk kegiatan hari ini tidak ada dan barang-barang untuk camping sudah aku siapkan dari kemarin agar aku bisa punya banyak waktu bersantai. Dua hari ini chat dari jimin tidak ku balas karena masih sangat malas buat membahasnya. Kemarin aku dan jisoo unnie bertemu Lim dan jennie juga, ya mereka tidak memiliki hubungan tapi saling memberikan sikap manis sesama. Saat aku memakan snack, ku dengar ada yang menekan bel beberapa kali dan itu sangat mengganggu dengan rasa malas akupun melangkah membuka pintu dan ternya itu satpam rumah
Ku lihat disana sudah ada jimin yang katanya akan menjelaskan permasalahannya kemarin dan aku pun bersiap untuk mengikutinya ke cafe. Dua hari tidak mengobrol dengannya juga sangat rindu rasanya. Dan sekarang aku sudah siap dan ia menyalakan motornya, sekarang kami sudah sampai di cafe yang tidak jauh dari rumah ku
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kami masuk dan memilih bangku yang akan kami duduki dan salah satu pelayan datang membawa buku menu. Dan disini kami memesan minuman dan beberapa makanan, setelah siap pelayan itu pergi untuk menyiapkan makannya, dan jimin mulai berbicara duluan.
"Sayang maaf waktu, itu adalah sepupu ku yang baru pulang dari LA dan disitu aku disuruh appa buat menjemputnya" jelas jimin
"Alasan aja, waktu itu kamu bilang kamu kurang enak badan kan" balas ku yang tak terima
"Sayang waktu itu chatnya malam malam dan di siang harinya aku mulai sehat dan appa tidak bisa karena di perusahaan ada jadwal meeting" ucapnya dan ya aku percaya itu soalnya itu bukan masalah bagiku karena lim sudah pernah menjelaskannya waktu itu. Dan kulihat pesanan kami sudah datang
"Permisi nona dan tuan" ucap sopan pelayan itu sambil meletakkan makannya setelah selesai pelayan tersebut pergi
"Jadi sayang kamu percaya kan" tambahnya
"Sudahlah aku lapar gua mau makan" balasku
"Hmmmm" ku lihat putus asa dengan sikapku (giliran makanan lebih prioritas-batin jimin)
"Aku sudah memaafkan mu lagian lim sudah menjelaskannya waktu itu kita berantam" ucapku setelah selesai memakan makanan ku
"Hah terus kamu diamin aja gitu chat dari aku, huhhh tau gitu mending gua diam di rumah" balas jimin dengan mukanya yang malas
"Ohh jadi kamu gak mau usaha gitu" balasku tak terima
"Bukan begitu sayang a a aku hanya bercanda kok" ucap nya dan kulihat ekspresinya yang takut aku akan marah lagi
