PART 16

36 4 0
                                    

POV JENNIE

Saat kami sedang bermain di time zone tiba-tiba appa menghapiri kami dan salah satu bodyguardnya melajangkang tinju ke lim yang membuat kami semua kaget lalu appa tiba-tiba memawa ku untuk pulang. Saat sampai di rumah aku langsung ke kamar tangis yang sudah ku tahan dari tadi pecah. Aku terbangun dari tidur ku ternyata ini sudah malam aku sejenak berfikir keadaan lim sekarang bagaimana lalu ku tanyakan melalui chat ternyata ia sudah lebih dulu mengirim ku pesan, ternyata besok lim akan menjumpai appa lalu ku tanyakan dimana mereka akan bertemu tapi lim tidak menjawab disaat aku begini lim malah menambah beban ku

Saat aku berjalan ke bawah ingin mengisi perutku aku melewati ruangan kerja appa yang pintunya terbuka sedikit. Disitu aku mendengarnya berbicara lewat telpon dengan seseorang, saat aku ingin melangkah meninggalkan ruangan itu aku mendengar appa menyebut nama lim lalu aku bertahan untuk mendengar pembicaraannya.

" Hay sayang hari ini kamu tidak kemana manakan " tanya amma padaku yang sudah berjalan ke dapur karena ini sudah pagi

" Belum tau amma " ucap ku lalu duduk

" Appa dimana " tanya ku

" Appa mu dari pagi-pagi tadi sudah keluar sayang " jawab amma

" Apa! " ucap ku lalu membawa roti yang sudah ku olesi dengan selai untuk di bawa ke kamar mengmbil hp ku

Aku mencoba mengirim pesan ke lim tapi tidak ada jawaban lalu aku mencoba menghubungi sahabat-sahabat ku menanyakan apakah lim ada bersama mereka tapi hasilnya nihil. Ku coba untuk memanggil nya tapi tidak ada juga jawaban darinya. Aku bergegas ke kamar mandi setelah itu aku berjalan ke bawah untuk menuju ke suatu tempat.

" Sayang kau mau kemana buru-buru " tanya amma

" Aku keluar sebentar mah " ucap ku menyalam tangan nya

" Hari ini tolong temani amma belanja sayang " ucap amma

" Lain kali aja mah " ucapku lalu berlari ke pintu

Aku menjalankan mobil ku dengan kecepatan tinggi aku yakin lim pasti ada disana dengan appa, saat aku berjalan ke bawah semalam aku mendengar pembicaraan appa dengan seseorang yang menyebutkan nama lim dan ku dengar appa menyebutkan alamat untuk mereka bicara. Sekitar satu jam aku sudah sampai di sana dan benar saja disana ada mobil appa dan motor lim lalu ada beberapa mobil lagi aku tidak peduli mobil siapa itu. Aku langsung berlari mencari keberadaan mereka hampir seluruh ruangan aku cari tapi hasilnya nihil tapi ada satu belokan lagi aku yakin pasti disana

" Lim " aku berlari ke arah lim yang di ikat mukanya sudah babak belur bibirnya yang mengeluarkan darah

" Sayang kenapa kamu sampai disini " ucap lim yang sadar dengan kedatangan ku

" Shttttt " aku meletakkan jari ku di bibir lim

" Jennie " panggil appa tapi ku abaikan aku masih berusaha membersihkan darah lim " JENNIE KIM " bentak appa

" Apa yang appa lakukan ! " bentakku air mata ku sudah mulai membendung

" Itu bukan urusanmu sayang pulanglah " ucap appa yang mendekati lim " Apa ini orangnya yang kau katakan pasangan mu sehingga menolak perjodohan itu " tambahnya

Bukk bukk bukk pukulan itu terus menghantam lim mulai dari muka perut yang mengakibatkan sekarang lim sudah sangat lemah. Ia tidak bisa melawan karena tangannya yang di ikat kiri kanan

" Hentikan bajingan " ucap ku yang melihat bodyguard appa nya menghantam lim

" Tahan dia " ucap appa kepada bodyguardnya untuk menahan ku

" Appa apa yang appa inginkan kenapa melakukan ini semua " ucap ku yang membrontak

" Hahhaha dia " bukk satu pukulan dari appa ke wajah lim " Dia yang telah menyebabkan perjodohan itu kau tolak " tambahnya

" Cukup appa ! hentikan " ucapku " Aku membatalkan perjodohan itu bukan karena siapa-siapa itu karena aku sendiri gak mau di buat begitu, aku bukan barang yang bisa di oper dan diatur ke arah mana appa " ucap ku dengan isakkan tangis yang sudah pecah

POV OUTHOR

Flash back

Saat ini mereka berada di gudang yang sangat terpencil dari kota disini lah appa jennie mengajak lim. Setelah mendapatkan alamat yang di tentukan besoknya lim langsung gas ke lokasi tersebut. Disana sudah ada beberap mobil tersedia tapi lokasinya sangat sepi.

" Om " sapa lim yang mendekati tuan kim

" Ternyata kamu datang juga " ucap tuan kim " bawa siapa kamu kesini " tambahnya

" Aku hanya sendiri om " balas lim

" lansung saja ke intinya " ucap tuan kim " Jadi kamu pacaran dengan anak saya jennie " tambahnya

" I iya om " ucap lim gagap seketika melihat bodyguard tuan kim sangat banyak

" Kalau begitu jauhi anak saya " ucap tuan kim langsung membelakangi lim

" Maaf om tapi itu tidak akan pernah terjadi " ucap lim dengan lantang

" Apa kamu berani melawan saya hah " ucap tuan kim " apa kamu tidak tahu kalau jennie sudah di jodohkan " tambahnya

" Apa pun yang terjadi aku tetap akan memperjuangkan cinta kami " ucap lim " maaf om saya harus pergi " tambahnya yang akan pergi dari tempat itu

Saat lim akan berjalan tapi beberapa bodyguard tuan kim menghantamnya lim sempat memberi perlawanan tapi ia kalah karena begitu banyak bodyguard yang melawannya. Lim sudah kewalahan melawan mereka yang tidak ada habisnya sampai ia tersungkur. Saat tersadar ia sudah di ikat tidak lama ia melihat jennie sudah ada disana melawan appa nya

" Kamu terlalu banyak drama sayang " ucap appanya yang sekarang menyodorkan pistol ke hadapan lim " kamu terima perjodohan tersebut atau " ucap appa nya terpotong lalu mengarahkan pistol itu tepat di kepala lim

" Kenapa appa sejahat ini " ucap jennie yang sekarang terjatuh karena tidak kuat kakinya menahan badan nya

Lim melihat ke arah jennie dengan menggelengkan kepalanya menandakan jangan lakukan itu. Sekarang appa jennie mulai mendekatinya

" Atau kamu jahui anak saya sekarang " ucap appa jennie yang menyodorkan pistol itu sekarang ke arah jennie

" Appa aku mohon jangan sakiti lim hik hik " ucap jennie memohon ke appa nya

" Satu, dua ti,,,, " ucap appanya yang mulai menarik peluru pistol tersebut ke arah lim

" Baik a a aku akan melakukan perjodohan itu " ucap jennie yang sekarang berlari ke arah lim

" hahaha akhirnya " ucap appanya tertawa puas " bawa dia " tambahnya menyuruh bodyguardnya untuk membawa jennie

" Tunggu sebentar " ucap jennie " Dengan saru syarat, jangan pernah appa sakiti lim dengan itu perjodohan akan aku laksanakan " tambahnya

" Humm bawa dia sekarang " tuan kim memberi senyum liciknya

Setelah tuan kim dan jennie pergi hanya lim yang ada disana yang masih lemas dengan perlakuan bodyguard appa jennie, ia tidak menyangka akan terjadi seperti ini terlebih lagi jennie menerima perjodohan itu. Lim yakin ini pasti karena keterpaksaan jennie.

* Outhur harap kalian suka dengan cerita mimin untuk itu jangan lupa tinggalkan votenya dan komentar ya *

* Next Part 17 *

I Let It Go For Your HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang