PART 17

45 5 0
                                    

POV LIM

Setelah aku sudah pulih dari keadaan yang telah terjadi aku berusaha bangkit untuk pulang, aku tidak menyangka akan secepat ini terjadi kepada ku dan jennie. Saat di perjalanan kepala ku terasa pusing, aku melajukan motor ku ke rumah tidak ke apartemen ku setelah di area rumah aku masuk lalu menuju kamar untuk istirahat. Aku terbangun dari tidur ku ternyata ini sudah malam, lalu aku berjalan ke dapur untuk mengisi perut ku.

" Bi tolong siapkan makanan untuk ku " ucap ku lalu duduk di bangku meja makan

" Baik tuan lim " ucap ucap pekerja sambil memanaskan makanan tersebut

" Jangan panggil aku tuan bi aku ini sudah menganggap mu ibu ku " ucap lim yang megang pipi karena bekas luka

" Emm baik nak lim " ucap nya sambil menghidangkan makanan tersebut

" Bi Momy dan dady belum datang " tanya ku

" Semelam malam berangkat ke paris nak lim " balas bibi tersebut

Setelah makanan di hidangkan tersebut aku mulai mengnyendok beberapa makanan ke piring yang akan ku makan. Setelah makan aku berniat untuk membersihkan luka pada wajah ku karena besok akan masuk kuliah dan aku tidak mau jennie khawatir akan ke adaan ku

" Bi tolong bawakan aku satu air es " ucap ku pada pekerja yang sudah ku anggap seperti orang tua ku

" Baik nak lim " balasnya

" Ini Nak lim, astaga wajah mu kenapa Nak " ucapnya lalu bertanya kenapa wajah ku yang babak belur

" Ah ini gak apa-apa kok bi " ucap ku untuk saat ini belum ku ceritakan pada siapapun

" Sini biar bibi bantu membersihkan luka mu " ucapnya menawarkan

Pembantu disini sudah ku anggap seperti orang tua ku bagaimana pun mereka yang selalu memerhatikan keadaan ku disini, momy dan dady sangat sibuk bekerja hingga waktu buat kami berkumpul sangat jarang tapi itu tidak jadi masalah buat ku. Mereka bekerja juga buat ku juga setelah bibi membantu ku membersihkan luka aku berniat untuk menelpon momy dan dady bagaimana pun aku sangat jarang pulang ke rumah ini karena kuliah yang begitu mepet.

" Terimakasih ya bi sudah mau membantu ku " ucap ku setelah selesai membersihkan luka

" Tidak apa-apa nak bibi juga senang " ucapnya " setiap lihat nak lim bibi selalu teringat pada anak bibi yang di kampung " tambahnya

" Bibi ke belakang ya kalau perlu apa-apa panggil aja ya nak lim " ucap nya yang sudah menenteng baskom berisi air tersebut

" Iya bi " ucap ku lalu naik ke atas setelah bibi pergi dari ruang tengah

" Halo dad " ucap ku di dalam telpon

" Halo sayang " ucapnya " bagaimana keadaan mu " tambahnya

" baik ko dad " ucap ku " bagaimana dengan momy dan dady " tambahku

" Kami baik ko sayang " ucap momy yang sudah bergabung dalam video call tersebut

" Dad mom " ucap ku " aku ingin bicara sesuatu " tambahku dengan nada serius

" bicara lah sayang biasanya langsung ke intinya " ucap momy

" jadi aku ingin mau izin buat belajar mengolah perusahan " ucap ku langsung " sebentar lagi juga aku lulus kuliah jadi nanti bisa langsung kerja " tambah ku

" Sayang kenapa tiba-tiba kamu seperti ini appa juga tau dulu kamu gak suka tentang persoalan perusahaan " ucap appa

" Sayang kenapa kau tidak memperlihatkan wajah mu " ucap momy

Aku memang tidak memperlihatkan wajah ku karena nantinya mereka akan mempertanyakannya. Ada apa dengan apa biasanya ia selalu mendukung ku buat mengelola perusahaan tapi sekarang appa malam mempertanyakannya balik

" Dad aku hanya ingin mempunyai masa depan yang jelas setelah lulus kuliah nanti " ucap ku lagi dan mengalihkan pertanyaan amma ku

" Baik lah sayang nanti kita pikirkan lagi " ucap dady

" Tidak mom dad nanti setelah kalian pulang aku mau berkas ku langsung di urus " ucap ku

"lim sayang mengolah perusahaan itu tidak lah mudah " jelas momy

" tapi mom aku juga serius " ucap ku menjelaskan " kalau kalian gak mau ya sudah saya bisa lamarkan ke perusahaan lain " tambah ku

" baik lah sayang sekarang kamu tidurlah kita akan bahas setelah kami pulang " ucap dady

" Bye mom dad " ucap ku dengan nada malas

" Bye sayang " ucap mereka lalu mematikan telpon tersebut

Setelah telpon tersebut mati aku langsung tidur karena besok akan masuk kuliah, tapi sebelum itu aku menghubungi jennie tapi tidak ada jawaban bahkan telpon nya berdering. Setelah menghubungi jennie aku langsung menelpon mom dan dady.

Matahari telah menembus kaca jendela kamar ku menandakan hari sudah terang aku bangun berjalan ke kamar mandi setalah selesai aku bersiap memakai pakaian ku hari ini dan turun ke bawah untuk sarapan. Ku lihat bibi sudah ada disana menyiapkan makana di meja makan.

" Pagi Bi " sapa ku pada pekerja yang sedang sibuk dengan benda di tangan nya

" Ah maaf nak lim bibi gak tau kalau nak lim sudah turun " ucap nya yang merasa bersalah " Pagi juga nak lim "

" Gak apa-apa kok bi " ucap ku sambil makan

Setelah selesai makan aku langsung ke kampus biasanya jennie selalu mengirim pesan pagi-pagi untuk ku jemput tapi tadi tidak ada ku lihat pesan baru masuk jadi aku langsung gas ke kampus. Setelah sampai di parkiran aku berjalan ke kelas

" hai lim " sapa unnie irene dan jisoo yang berjalan ke arah ku di karidor sekolah

" iya unnie " ucap ku

" Jennie dimana lim " tanya jisoo

" Wajah mu kenapa lim " tanya irene lagi

" Aku tidak tau unnie " ucap ku " Ahh ini a aku terjatuh dari motor ya terjatuh unnie " tambah ku

Ah kenapa sih aku harus gugup takut mereka curiga

" Biasanya kalian selali sama kok " tanya jisoo unnie lagi

" Haha iya unnie, aku ke kelas dulu " ucap ku mulai berjalan

" Baiklah lim jangan lupa nanti datang ke kantin " ucap irene

Sepanjang perjalanan aku sudah tidak tahu ada apa dengan jennie, mungkin nanti setelah selesai matkul aku akan langsung menemuinya di kelas dan menanyakan ke adaan nya aku khawatir dengan jennie semoga ia baik-baik saja.


· Semoga kalian suka dengan cerita mimin ya, jangan lupa tinggalkan komentar dan votenya ya *

· Ingat ini adalah cerita pertama mimin jadi harap maklum dengan typo nya *

· Next Part 18 *

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Let It Go For Your HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang