[6] NI-KI

8 2 0
                                    

6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6. AM I SO HARD TO LOVE ?

Gerbang sekolah sebentar lagi akan segera di tutup. Segelintir siswa berdatangan tergopoh-gopoh. Ada yang ceria ada pula yang terlihat lesu seperti tidak ada semangat untuk memulai pagi. Beberapa dari mereka ada yang sudah di hukum habis-habisan oleh si ketua osis bersama guru bk akibat melanggar begitu banyak aturan.

Aku menilik jam tangan yang terpasang apik di tangan kiri ku. Sudah saat nya aku menutup gerbang dan menikmati pagi ku tanpa gangguan. Sebagai anggota osis biasa aku seharusnya bisa mendapat kedamaian tanpa harus ikut campur menghukum para berandal pembuat onar. Biarlah para petinggi osis gemar marah-marah itu yang melakukan nya.

Baru saja aku hendak menutup gerbang, seorang siswa bertubuh jangkung mencegah ku. Tampilan nya yang selalu acak-acakan membuat ku jengah. Pasal nya ia selalu harus aku tangani sendirian karena sang ketua osis seakan melimpahkan tanggung jawab nya untuk mendidik siswa pembangkang satu ini.

"Nishimura Riki, kau terlambat 5 menit."

"Oh ayolah? hanya 5 menit! lagi pula gerbang belum di tutup sepenuh nya."

Aku menghela napas gusar. Tenaga ku seperti di serap habis oleh kehadiran nya. "Masuklah," titah ku loyo.

Bukan nya segera masuk ke dalam gedung sekolah ia malah diam berkacak pinggang. "Aku banyak melanggar, kau tidak akan menghukum ku?"

"Kau ini sepertinya suka sekali di hukum. Jangan-jangan kau sedang menghindari pelajaran?"

"Tidak juga. Di hukum oleh mu itu menyenangkan, [Name]-chan." Ujarnya seraya menunduk menunjukkan smrik nya seperti tengah menggoda ku.

Aku bergidik. "Aku adalah kakak tingkat mu, Nishimura-kun. Bersikaplah sopan pada ku."

"Kenapa kau tidak memanggil ku dengan nama depan ku saja? atau panggil aku Ni-ki. Kau tidak perlu terlalu formal pada ku."

Aku memutar bola mata malas, menyadari tidak akan ada gunanya jika terus berdebat dengan manusia cerewet seperti dirinya. Baru saja hendak pergi, Heeseung si ketua osis sudah menatap ku dari kejauhan. Ia mengangkat kedua alis nya dengan mulut nya yang manyun-manyun menunjuk ke arah Riki. Sungguh aku rasanya ingin kabur saja. Lagi-lagi ia memberi kode morse agar aku menangani Riki.

Ku pijat pelipis ku yang lelah. Tanpa ba bi bu lagi aku menggamit almamater yang tersampir asal asalan di pundak lebar nya. Menyeretnya asal melewati koridor. Hal itu merupakan pemandangan biasa tiap pagi sebelum pelajaran di mulai. Para siswa yang berlalu lalang sudah tak heran lagi melihat bagaimana Riki ku seret akibat ulah nya yang tiada habis nya.

"[Name]-san? menghukum murid nakal lagi?"

Langkah kaki ku terhenti begitu juga Riki yang hampir menubruk ku.

TRIPPED IN YOU [ ENHYPEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang