Echoes

Echo 3 - "Apa Mereka Bisa Dipercaya?"

20 Maret 0024

"Kalian berdua yakin sudah baik-baik saja?"

Aku dan Louis mengiyakan pertanyaan dr. Narethia yang nampak masih mencemaskan kondisi kami berdua. Aku sendiri sudah merasa enakan, kepalaku tidak sakit lagi—kecuali benjol gara-gara terbentur kepala Louis yang keras itu—dan Louis bilang dadanya sudah tidak sesak lagi.

Kami keluar dari klinik Adels. Kami berdua ketinggalan tour lingkungan sekolah, sehingga kami pun memilih untuk berkeliling sendiri. Sebenarnya aku sangat malas berkeliling dan ingin langsung pergi ke kamar asrama, tetapi Louis menarik tanganku dan tidak melepaskannya.

Ngomong-ngomong, tubuh Louis benar-benar kecil dan pendek dibandingkan remaja laki-laki seumurannya, dan sepertinya aku lebih tinggi darinya beberapa senti. Mungkin karena dia punya masalah jantung? Mengetahui hal itu membuatku merasa tidak enak kalau aku menepis tangannya. Bagaimana kalau aku malah mendorongnya jatuh? Bisa-bisa aku dituduh merundung anak orang.

Komplek Adels sebenarnya cukup sederhana—meskipun gedungnya tidak sederhana—dan kawasannya hampir berbentuk persegi panjang sempurna. General building, gedung tempat berlangsungnya aktivitas belajar, terletak tepat di bagian tengah paling selatan kawasan komplek dan merupakan gedung yang berada di paling depan setelah masuk gerbang utama, sedangkan gedung asrama putra dan putri serta kantin umum berada di bagian tengah paling utara.

General building memiliki ukuran yang hampir sama seperti ukuran gedung asrama putra dan putri jika digabung menjadi satu. Tidak hanya ruang kelas, di sana juga terdapat berbagai ruangan laboratorium maupun ruangan-ruangan khusus lainnya, menjadikan general building sebagai gedung paling besar di komplek Adels.

Kemudian di bagian tengah-tengah komplek ada gedung paling besar kedua dengan lima lantai yang merupakan auditorium sekolah dan ruang teater. Ruang teater memakan sebagian space lantai 2 dan 3, sementara auditoriumnya berada di lantai 1. Selain digunakan untuk acara sekolah, aku dengar gedung itu juga disewakan untuk meeting para pejabat maupun acara-acara lainnya, bahkan juga tersedia kamar untuk menginap, yang berada di lantai 4 dan 5.

Masih di gedung yang sama, sebagian lantai 2, 3, dan 4 gedung auditorium terdapat perpustakaan yang hanya dapat dimasuki melalui lantai 1 atau lantai dasar gedung—tidak dapat dimasuki lewat lantai lain dari auditorium. Kemudian di lantai 5 tepatnya di atas lantai 4 perpustakaan, terdapat observatorium astronomi kecil. Kalau gedung ini di gambar di atas kertas dengan posisi sudut pandang berada di samping gedung, maka wilayah yang termasuk auditorium dan ruang teater berbentuk huruf L.

Beralih ke bagian kanan komplek Adels, di sebelah timur laut berdiri gedung student center yang merupakan gedung khusus untuk sebagian besar ruang sekretariat ekskul, serta lapangan olahraga indoor. Memanjang ke arah selatan dari student center atau bagian timur dari komplek, terdapat lapangan bisbol dan trek lari yang luas. Lalu di bagian tenggara komplek berdiri gedung klinik khusus untuk warga Adels.

Itu semua adalah gedung dan fasilitas yang berada di bagian kanan komplek. Sedangkan di bagian kiri semuanya adalah fasilitas hiburan seperti game center, bioskop mini, dan kafe. Gedung-gedung yang berada di fasilitas hiburan semuanya berukuran lebih kecil dan tidak bertingkat dibandingkan dengan gedung-gedung lainnya.

Sambil berkeliling, Louis tak henti-hentinya berceloteh ataupun mengungkapkan kekagumannya terhadap sekolah ini. Aku pikir anak orang kaya sepertinya akan biasa-biasa saja melihat arsitektur gedung yang cukup mewah dan berkelas, atau melihat berbagai macam fasilitas yang ada. Atau jangan-jangan sebenarnya dia juga anak beasiswa sepertiku?

"Hei, Louis, kita sudahi saja berkelilingnya." Aku menghela napas. "Aku sudah lelah. Kau sendiri tidak capek?"

"Sama sekali tidak. Aku malah bersemangat!" Louis yang masih memegangi tanganku menoleh. "Ngomong-ngomong, panggil aku Lou saja, itu panggilan dekatku."