9

7.4K 17 0
                                    

Di kantor, Bowo tidak fokus saat meeting. Pikirannya bergerilya pada memek Sita.

“Baik, meeting hari ini kita akhiri.”

Bowo menghembuskan nafas lega, walau ini perusahaan miliknya, namun dia tak memimpin meeting tersebut karna ada rekan bisnisnya.

Bowo masuk ke dalam ruangannya dan mendapati Sita yang sedang merebahkan diri di sofa dengan menyilangkan kakinya.

“Pa, udah selesai meetingnya?”

Bowo menganggukkan kepalanya. “Maaf ya, kamu jadi nunggu lama gini. Papa mau jelasin tentang berkas-berkas, kamu kan sudah besar, sepertinya cocok untuk memahami hal seperti ini.”

Sita mendudukkan tubuhnya, dia lantas beranjak dari sana dan mengikuti langkah kaki Bowo.

“Kamu papa pangku aja, udah lama juga papa gak mangku kamu.”

Sita menurut, dia duduk di pangkuan papanya. Ada sesuatu yang keras di pantatnya, jelas Sita tau apa itu? Apalagi setelah melewati pagi tadi.

Bowo menjelaskan beberapa hal, satu tangannya mengelus perut Sita.

“Euh ….” Sita melenguh kala Bowo meremas susunya lagi. “Pa, jangan. Aku ngerasa bersalah sama mama.”

“Tenang aja, di tempat ini cuma ada kita berdua, jangan perduliin mama kamu.”

Bowo memutar tubuh Sita hingga menyamping, dia berdiri dari duduknya dan menggendong Sita untuk dipindahkan ke atas meja. Bowo menatap putrinya, dia memegang dagu Sita dan langsung mengecup bibir anaknya.

Sita mengikuti permainan lidah papanya, tangan Bowo pun tak hanya tinggal diam. Satu per satu kancing baju Sita dilepaskan, hingga terpampanglah susu Sita yang masih dilindungi bra. Ciuman Bowo pindah ke leher jenjang putrinya, Sita mendongak seraya menggigit bibir bawahnya.

Jamahan bibir Bowo terasa begitu nikmat, berbeda dengan Adi.

“Auh! Papaa!”

Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy

{Tamat} Adikku kok nakal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang