3. Tiba Di Kantor Cabang

1 1 0
                                    

" lho Oliv? Ngapain ke sini? " tanya Bima bingung.

Yang ku ketahui sebagai asisten pribadi Stevan saat dirinya menemukan diri ku bersama tim Lisa mulai masuk ke lobi perusahaan cabang. Dan dirinya juga sama seperti Hanna. Bima mengetahui bagaimana kisah ku dan Stevan dulu dan berakhir bagaimana. 

Karena itulah dirinya cukup terkejut menemukan aku yang datang ke perusahaan cabang ini. Apalagi dirinya tahu jika yang memegang perusahaan ini adalah Lisa dan timnya. Bukan aku dengan tim yang ku bawahi. 

Apalagi Bima merupakan Kekasih dari Lisa. Mereka awet bersama hingga tahun ke lima mereka tahun ini. Sehingga aku sudah cukup dekat juga dengan Bima yang nota bene kekasih sahabat ku, Lisa.

" gantiin Lisa, Bim. Tahu sendiri kan dia sakit. Kemaren kan sempet ke cancel di sini. Jadi aku di minta buat gantiin Lisa ke sini. " jawab ku memandang dirinya dengan senyum tipis.

" oh. Di minta Hanna pasti. " ujar Bima yakin dan membuat ku tertawa seraya mengangguk.

" Kaya kamu gak tahu aja gimana sakit kepalanya dia pas minta aku ke sini. " sahut ku.

" Stevan ada? " tanya ku sekali lagi dan di jawab dengan anggukkan kepala oleh Bima.

" ya ada lah. Mana mungkin dia gak ada kalau lagi senewen begitu. " jawba Bima dan membuat ku bingung.

" kenapa emang? " tanya ku balik.

" Kemaren kan harusnya janjian sama Lisa beberapa hari yang lalu. Baru sekarang bisa dateng lagi kan tim nya. Jadi dia senewen aja kerjaan nya yang lain harus ke undur karena ini. " Jawab Bima yang langsung saja berhasil membuat ku menghela nafas panjang. Karena sepertinya akan lebih ribet dan susah berurusan dengan Stevan kali ini.

" ya udah. Aku ke tempat Stevan sekarang deh. Biar lebih cepet urusannya. " ujar ku.

" ya udah bareng aja. Nanti biar aku yang ngabarin ke Stevan. " beritahu Bima yang ku balas dengan anggukkan kepala.

" thanks Bim. "

Bima memang satu - satunya di perusahaan cabang ini yang berani menyebut nama Stevan langsung karena memang mereka berteman cukup lama dan sudah begitu dekat. Sehingga Stevan tak masalah dengan Bima yang dengan gampangnya menyebut Stevan tanpa ada embel - embel bapak atau bos. Bahkan sebelum aku dan Stevan berpacaran, Bima sudah lebih dulu berteman dengan Stevan.

*****

Tok... Tok... Tok...

" masuk. " suara berat terdengar dari dalam ruangan yang berada di hadapan ku dan Bima bersama dengan beberapa orang dari tim Lisa.

Aku hafal benar suara berat itu milik siapa. Dan membuat ku tanpa sadar menghembuskan nafas panjang yang tak sengaja terdengar oleh Bima yang berdiri di samping ku saat ini. Membuat dirinya menoleh ke arah ku seraya tersenyum tipis. Tahu alasan mengapa aku menghela nafas barusan.

" Aku masuk dulu ya. Kamu tenangin diri aja dulu di sini. Relaks aja Liv. Ada aku juga di depan sini. Kala ada apa - apa aku bisa masuk ke dalam. " ujar Bima seraya memandang ku dengan pandangan tak tega.

Dirinya cukup bisa melihat bagaimana tegangnya wajah ku dengan jemari yang bertaut semenjak di lift tadi. Ucapan Bima ini pun hanya bisa ku balas dengan anggukkan kepala singkat.

Mau bagaimana pun aku mencoba untuk menenangkan diri, tetap saja tak bisa. Ini pertama kalinya aku berhadapan langsung dengan Stevan setelah hubungan kami berdua berakhir. Dan aku tak tahu harus bagaimana bersikap di depan dirinya nanti.

Bima pun masuk ke dalam ruangan Stevan dan membuat ku akhirnya duduk bersama dengan tim Lisa yang memang semenjak tadi sudah duduk di kursi yang ada.

" kenapa bu? Kok tegang banget ketemu pak Stevan? Memang Pak Stevan semenyeramkan itu ya bu? " tanya salah seorang pegawai yang ada di tim Lisa.

Rupanya dirinya salah menduga. Mengira aku setegang ini karena ketakutan pada watak keras Stevan yang nyaris semua orang ketahui. 

Bisa ku pastikan sepertinya dirinya tak mengetahui ada apa aku dengan Stevan di masa lalu. Dan mengira aku aku tegang karena takut akan Stevan.

" enggak. Gak papa. Aman aja kok." jawab ku menenangkan.

Aku tak memperpanjang masalah ini. Dan aku juga tak bisa menyalahkannya karena aku memang sengaja tak terlalu mengumbar hubungan ku dengan Stevan dulu. Bahkan kisah berakhirnya hubungan kami berdua pun tak banyak yang tahu.

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langit FavoritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang