Polos II

120 10 2
                                    

Bocah berusia 17 tahun, berkulit Tan, dan memiliki senyum manis. Tapi entah kenapa dia tampak menyebalkan di mata Mina, gadis yang tengah dekat dengan Renjun. Namanya Min Mina. Masih dengan pakaian sekolahnya bocah Tan itu berdiri didepan meja resepsionis, bertanya tentang Renjun dan ingin bertemu.

Gak mungkin selera Renjun sejelek itu 'kan?

Yah, dia tidak tau Haechan memiliki sejuta penggemar di sekolah bahkan luar sekolah. Haechan itu cukup terkenal, apalagi setelah berhasil membawa nama daerah mereka ke olimpiade Nasional beberapa waktu lalu. Mata pelajaran yang dimenangkan bocah Tan itu juga tidak sembarangan, orang lain menganggap pelajaran-pelajaran itu sulit, susah dimengerti, dan tidak penting dalam kehidupan. Tapi Lee Haechan berhasil mengambil medali emas sebagai hadiah atas kerja kerasnya.

Ya, sekali lagi Mina mana tau Haechan sepopuler itu.

Ah, kenapa Haechan di sana? Pertama karena dia merindukan Pamannya, kedua Haechan malas sekolah. Perihal Jaemin yang menyukai Renjun itu tidak kunjung selesai! Bocah yang usianya beberapa bulan dibawah Haechan itu sering kali bertanya ini-itu tentang Renjun, apalagi berbau hal jorok!! Dimana hal itu hanya Haechan yang boleh tau dan sentuh!

Intinya Haechan tidak ingin bertemu Jaemin hari ini!

"Emangnya Huang Renjun lagi kemana?" Pertanyaan polos si Tan mengundang gelak tawa dari si wanita, yang sejak tadi meladeni ocehannya. Tulisan di name tagnya, Min Mina. Sedangkan si resepsionis sendiri memilih kembali duduk dan berkutat dengan laptopnya.

"Kamu itu, masih kecil udah gak bener. Kalo gede bisa jadi apa?!"

Tidak menjawab, perempuan itu seakan mengibarkan bendera perang, tanpa alasan, huh? Memangnya salah kalau Haechan ingin bertemu Pamannya? Walau yang ada dipikiran Haechan berbeda, tapi hubungan mereka masih Paman dan Ponakan, belum berubah jadi sepasang kekasih!! Terlebih si Huang sudah kembali ke apartemennya!! Dan mereka sulit bertemu karena waktu juga jarak rumah yang tidak bisa dikatakan dekat.

"Haechan? Ngapain di sini?" Tanyanya sambil melirik arloji yang melingkar. "Bukannya sekolah, malah bolos." Dengan kerennya Renjun mendekat, ditambah dia membawa map biru, entah apa isinya. Menurut Haechan Pamannya makin tampan kala menggunakan setelah begitu.

"Jadi kalian beneran kenal?" Seseorang menyela, Renjun yang memang terfokus pada si Tan melirik teman kerjanya, lalu mengangguk. Decihan pelan terdengar dari sana, ada apa dengannya?!

"Sekali lagi bolos, Paman laporin ya ke Mama." Ancam si Huang, tanpa repot menjelaskan siapa itu Lee Haechan dan apa tujuannya datang. "Makasih udah mau nemenin ponakan saya." Renjun mengajak si Tan berlalu dari sana, menuju ruangan pribadi yang letaknya di lantai atas.

"What?! Jadi itu ponakannya?!" Pupus sudah harapannya menjadi menantu keluarga Huang!!

"Ya, abis! Jaemin ngomongin Om mulu! Aku kan kesel dengernya!" Renjun tau, Haechan yang memberitahu kalau si manis Na Jaemin itu memiliki ketertarikan padanya. Dalam konteks seksual. "Om juga! Katanya gak seneng, tapi kok ngeladenin SMSnya?! Jujur deh sama Echan, Om suka 'kan sama Jaemin!" Tuntutnya, sedangkan si Huang memilih bungkam sambil menahan tawa. "Om juga gak pernah maen lagi ke rumah Echan! Gak pernah jemput Echan! Om tau gak kemaren Mama pulang malem, Echan di rumah sendirian! Udah gitu mati lampu, Papa juga ditelpon gak bisa, Om juga, Mama juga!" Omelnya selama perjalanan menuju kantor.

"Kamu mau makan apa?"

"Gak mau! Echan lagi diet! Kata Jeno pipi Echan gembul kayak mochi! Sebel banget."

TAP [RENHYUK editions]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang