5

198 17 4
                                    

Dai terbangun
Karena mendengar dering
ponselnya berbunyi

"Hallo...
Dai lu gak ngampus"
Ucap Verrel dari sebrang telfon

"Gak
Shun masih di rumah
jadi gak enak ninggalin dia sendiri gua Titip absen oke"
Ucap dai dengan suara serak bangun tidur

"Itu mah gampang
oh iya gimana keadaan shun?"

"Udah oke
cuman gak mau di tinggal
mungkin takut atau gimana
gua juga gak ngerti"

"Syukur deh kalo udah baikan
nantik malem gua sama yg lain
ke apartemen lu"

"Oke,
jangan lupa bawa makanan"

"Gampang,
udah dulu gua mau masuk kelas
oh iya jangan lupa kabarin keluarga Shun nantik orang tuanya khawatir lagi"

"Iya
nantik gua mintak Shun
buat ngehubungin keluarganya"

"Yaudah bay"

Verrel mematikan sambungan telfonnya

Setelah menaruh hp di meja
dai merasa tangannya sangat kaku karena semalaman Shun menjadikan tangan dai sebagai bantalannya

Dai menatap wajah Shun yang damai ketika tidur
dai tersenyum dan yang ada
dipikirannya adalah
(Lucu)
Ucap dai dalam hati entah apa yang yang ada di pikirannya padahal Shun hanya tidur tapi bagi dai itu lucu

"Emmm..."
Shun terbangun dari tidurnya
Dai berpura-pura tertidur ketika menyadari bahwa shun mulai terbangun

Shun menatap wajah dai tanpa ekspresi

(Kau siapa? Kenapa aku begitu mudah memberimu ruang)
Ucap Shun dalam hati

"Sudah puas menatapku?"
Ucap dai yang tiba-tiba terbangun
dan menggoda Shun

"Emmm"
Ucap Shun singkat bahkan tanpa ekspresi

"Bisa kau angkat kepala mu
tangan ku sudah kram"
Dai sedikit kesakitan saat mengangkat tangannya

"Maaf"
Ucap Shun merasa bersalah

"Tak apa"
Ucap dai sambil merenggangkan tangannya

"Ingin makan apa?"
Tanya dai pada shun

"Apa saja"
Jawab Shun

Dai beranjak dari kasur dan akan memasak sarapan

"Ingin kemana"
Tanya Shun pada dai

"Memasak"

"Pesan saja
jangan kemana-mana tetap di sini"
Ucap Shun sedikit dengan nada tinggi memaksa dai

"Aku ingin memasak hanya sebentar"
Ucap dai kesal

"Pesan saja aku tak ingin di tinggal"
Ucap Shun sedikit memaksa

"Baiklah baiklah kita pesan saja"
Ucap dai emosi tapi dia pasrah

Setelah memesan makanan dai Daik kembali ke atas kasur dan memilih untuk tidur sejenak
Shun yang melihat dai yang akan tidur lagi

"Dai....
Jangan tidur...."
Ucap Shun dengan nada yang manja

"Oiihhh..."
Dai sudah cukup emosi
(Sabar dai... Dia sedang sakit...)
Ucap dai dalam hati menenangkan diri

Dai terdiam
Suasana cukup hening
Sampai dai teringat tentang percakapannya dengan Verrel tadi pagi

" Hubungi orang tuamu nanti dikira aku yulik anaknya lagi"
Ucap dai sedikit ketus karena dia masih kesal dengan shun

Shun terdiam cukup lama dia tak merespon ucapan dai

Dai kebingungan kenapa Shun
tak merespon nya
dai pikir karena Shun tak tau
hpnya di mana
jadi dai memberikan hpnya
pada shun

the moon is beautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang