EL 5. Pergi Ke Bulan.

356 40 37
                                    

🍅WARNING.!!!!🍥

Ceritanya ini mengandung unsur BxB
jadi yang tidak suka atau anti
sama berbau BxB, tolong jauhi lapak
saya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Disclaimer : Masashi Kishimoto

Rate : T - M

🍅🍥

Tim yang dipimpin oleh Shikamaru kini sudah berada di gerbang desa Konoha, Sai menghembuskan nafasnya dengan pelan lalu menatap langit Konoha, dimana berwarna jingga kemerahan menandakan, jika senja telah tiba. Sai mengingat bagaimana Kakashi tadi mencekik leher Sakura, hatinya sangat resah apalagi dia akan pergi dengan waktu lama. Jujur Sai kadang takut jika Kakashi benar-benar jatuh dalam perangkap Sakura.

Ino menepuk pelan pundak Sai tentu saja air matanya tidak jadi jatuh, dan Sai pun berkata.

"Kita jalan sekarang saja, sepertinya mereka masih rapat," kata Sai.

"Itu benar, kita buang - buang waktu terlalu lama disini," timpal Naruto.

"Mendokusai na, baiklah kita jalan sekarang," ucap Shikamaru.

Mereka berenam pun jalan Naruto tidak lupa memakai syal merah peninggalan sang Kaa-san bagaimanapun saat ini lagi musim dingin, Sai pun menggambarkan 3 burung agar mereka bisa gunakan terbang menuju goa yang akan mengantar mereka ke danau tempat menuju bulan. Saat menggambar perasaannya tiba - tiba tidak enak, dia teringat putra kecilnya yang baru berusia 1,5 tahun.

"Nak, baik - baik sama paman Yamato," ucap Sai dalam hatinya.

Hinata serta Ino memperhatikan raut wajah Sai seperti berat untuk menjalankan misi, sebelum Ino berbicara tangannya lebih dulu ditarik oleh Shikamaru agar naik keatas burung yang telah digambar oleh Sai. Begitu pun Shino membantu Hinata untuk naik keatas burung milik mereka, Naruto pun berkata.

"Ayo Sai, kita harus pergi sekarang," kata Naruto.

Sai diam saja dia pun naik keatas burung miliknya, dan Naruto. Naruto menghembuskan nafasnya dengan pelan lalu dia mendengar perkataan Kurama.

"Suatu saat kau mengerti mengapa Sai seperti itu,"

"Kurama apa aku salah jika menginginkan kehancuran Konoha,"

"Kamu tidak salah gaki, karena merekalah yang tidak pernah adil padamu,"

"Tapi saat melihat raut wajah Sai, aku seperti salah mengambil langkah,"

"Gaki hidup ini hanya ada 2 pilihan kau bertahan, atau mengakhirinya, tidak semuanya bisa kau genggam gaki, dan disaat kau sudah memutuskan apa yang kau inginkan, maka itu akan terjadi, dengan membiarkan Konoha hancur karena bulan, adalah pilihanmu,"

Naruto yang mendengar semuanya membeku karena Tsunade pernah menjadi nenek yang sangat dia banggakan serta hormati, begitupun Kakashi tapi melihat sikap mereka, selama 2 tahun ini membuatnya tidak bisa mengenali mereka semuanya, mengapa mereka sangat tunduk pada Sakura. Kini mereka semuanya sudah terbang, Hinata fokus kebawah untuk mencari jejak yang ditinggalkan sang adik, dan Hinata melihat kunai milik Hanabi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ETERNAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang