4) the decision

412 50 11
                                    

Jake Shim as Jake Windsor

*

*

*

"Ugh... Huek!"

Pemuda manis itu memuntahkan seluruh isi perutnya ke dalam toilet. Perutnya seperti teraduk dan diremas pada saat yang bersamaan.

God, ada apa dengan nya? Kenapa hari ini perutnya mual sekali?

"Ugh..." Dia menumpukan tangan nya pada pegangan dekat kloset. Bahkan kaki nya tak mampu untuk berdiri dan berjalan keluar.

"Jay, kau tak apa?"

Suara perempuan itu hanya dibalas erangan olehnya. Sekuat tenaga dia mencoba untuk membuka kunci pintu kamar mandi. Winter Lavaine, si kepala perpustakaan dan dokter kerajaan itu kaget bukan main saat melihat kondisi mengenaskan sahabatnya.

"Hei, ada apa denganmu? Kau terlihat seperti mayat hidup."

Jay menatap salah satu sahabat nya sayu. "Winter.. Tolong periksakan aku, aku tak tahu kenapa bisa begini..." Pintanya memelas.

Winter mengangguk, lalu membantu pemuda manis itu berdiri dan memapahnya ke ruang kesehatan kerajaan.

Untung jaraknya tak seberapa jauh. Jadi dia tak perlu mengoleskan salep pegal-pegal ke seluruh tubuhnya karena mengangkat bayi besar ini seorang diri.

Perlu di ingatkan bahwa se-ringan apapun Jay, tetap saja tenaga Winter tak ada apa-apa nya. Dan mengangkat Jay adalah pekerjaan yang menguras energi hasil makan siangnya.

"Tidurlah, aku akan memeriksa mu."

Winter mengambil peralatan medis nya. Mulai memeriksa seluruh tubuh Jay. Yang di periksa hanya bisa pasrah, dia masih mual ngomong-ngomong.

Mungkinkah dia salah makan? Yah, mungkin saja. Dan Winter akan memberikan ramuan penyembuh untuk perutnya. Masalah selesai, dan dia bisa beraktivitas seperti semula.

Gadis manis dengan rambut pirang kecoklatan itu terdiam beberapa saat. Dia sudah memeriksa seluruh bagian tubuh Jay yang di duga menjadi penyebab masalah. Tapi...

"Jay." Dia memanggil nama orang yang sudah dekat dengan nya selama 6 tahun belakangan ini.

"Bisa aku bertanya padamu?" Tanyanya dengan nada yang tak enak di dengar bagi Jay. Sepertinya ini bukan sakit perut biasa. "Kau.... Pernah berhubungan badan dengan siapa?"

Pemuda manis itu langsung membelalakkan matanya, duduk secara spontan. "A-apa maksud-uhh...A-aku ingin- HUEK!"

Untung saja Winter sudah menyiapkan kantung muntah di samping nya. Maka dia dengan cepat bisa membantu mengadah kan nya ke Jay.

"Jay, jujur lah..." Winter menatap sahabatnya sayu. "Aku tak akan bisa memastikan hasil analisis ku jika kau tak mengatakan apa yang perlu ku dengar..." Nasehatnya.

Pemuda itu terdiam, meremas kantung muntah nya, menghirup napas dan sibuk mentali benda itu. Membuang nya di tempat sampah bawah ranjang.

Kepala nya mengangguk kecil. "Yeah... Kau benar. Aku pernah melakukan nya beberapa kali. Memangnya kenapa? Apa aku mengidap penyakit seksual?" Tanya nya berusaha santai.

"Katakan saja Winter... Aku tak akan terkejut, aku janji."

Winter memijat pelipis nya, matanya terpejam rapat. Benarkah yang dia analisis ini? Apa mungkin dia saja yang salah?

Matanya terbuka, di tatapnya Jay lekat-lekat. "Jay Noah Laurent. Kau. Hamil."

Jay memang sudah berjanji tak akan terkejut. Tapi..

The One that Got Away [Sungjay] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang