1

3.5K 257 15
                                    

.
.
.
.
.

Malam-malam hampir larut ini sepasang ibu dan anak baru saja akan menyelam ke alam mimpi. Saat melihat mamanya berbaring di sampingnya, Zee langsung mendekat dan mendusel pada dada Gracia, sang mama.

"Suka banget deh kalo dia mode anak kecil gini." Ucap Gracia dalam hati dengan senyuman lebarnya.

"Nghmmm mama mau nenen..."

Ide jahil muncul di benak Gracia. "Nggak ah, abis nen nya."

"Iiiii mama."

"Udah gede masa nenen?"

"Ih aku baru 15 tahun ya!"

"Udah gede itu."

"Yaudah! Biarin aja aku gak bisa tidur." Zee merengut ingin membalikkan badannya namun tangan Gracia menahan.

"Maaf, mama bercanda. Nih kalo mau, tinggal buka doang padahal." ucap Gracia yg sudah mengeluarkan satu payudaranya.

Zee langsung melahap itu, kedua matanya pun perlahan terpejam.

Gracia sendiri tersenyum, ia sudah biasa melakukan hal ini.





___

Gracia Elena Zeetta, wanita berusia 35 tahun itu sudah memiliki anak bernama Zeetara Allana Metta yang usianya baru saja menginjak 15 tahun.

Di rumah minimalis namun mewah ini mereka hanya tinggal berdua, hampir 5 tahun sudah ibu dan anak itu di tinggalkan oleh sosok tulang punggung di keluarga kecil itu. Vano Altara, suami Gracia yang tak lain adalah ayah kandung dari Zee itu telah meninggal akibat penyakit yang di deritanya.

Zeetara adalah potongan nama dari nama panjang mama dan papanya, yaitu Zee di ambil dari nama belakang Gracia yaitu 'Zeetta' sedangkan tara di ambil dari potongan nama Vano yaitu 'Altara'.

Kehidupan Gracia dan Zee memang sepi, namun seiring berjalannya waktu mereka jadi terbiasa dengan suasana hidup hanya berdua ini.

Seperti saat ini, Gracia yang berprofesi CEO itu kini sudah siap untuk bersiap berangkat ke kantornya. Ia memang memiliki kantor sejak sebelum menikah dengan Vano, kantor itu hak nyata milik Gracia karena warisan dari mendiang ayahnya.

"Zee, baby... bangun dong hei, mama mau ke kantor loh ini" Ujar Gracia sambil menepuk pipi anaknya yang masih tertidur.

"Eughh... mah aku ngantuk, jangan ganggu ah." protes Zee yang semakin menenggelamkan dirinya di balik selimut.

"Eh awas aja ya, mama nggak akan kasih nen lagi."

Kedua mata Zee spontan terbuka, ia menatap Gracia tak suka. "Ck, anceman."

Memang, walaupun umur Zee sudah terbilang remaja dan sudah besar. Anak itu masih suka menyusu pada mamanya, karena itu satu satunya obat tidur paling ampuh. Zee itu memiliki insomnia dari kecil membuat Gracia harus suka rela memberi obat tidur pribadi untuk anaknya itu.

"Makanya bangun, ayo ikut mama ke kantor. Mama nggak mau sendiri."

Zee membalikkan badannya menjadi perlahan menatap mamanya. "Aku belum mandi, ma. Sedangkan mama udah si-..."

"MAMAAA!!!!"

Mata Gracia terpejam erat kala mendengar teriakan Zee. Anak remaja itu langsung terbangun dari rebahannya.

"Ma, yang bener aja lah ma. Masa mama mau ke kantor telanjang?" Tanya Zee tak habis pikir, kedua matanya kini jelas sekali melihat lekuk tubuh sang mama yang sedang telanjang di hadapannya.

"Ya kan baru aja mama mau siap-siap, makanya kesini mau ajak kamu mandi. Jadi kamu bisa ikut deh, ayo kita mandi."

Zee menggeleng cepat. "Enggak enggak, sana mama mandi sendiri aja. Aku udah gede, mau mandi sendiri."

Kedua bola mata Gracia berputar malas, anaknya ini memang kadang denial dan gengsi. Asal kalian tahu, Zee tak sering bahkan begitu jarang mengungkapkan bahwa ia menyayangi Gracia, jadi Gracia hanya harus peka dari tingkah lalu dan sikap Zee saja bahwa anaknya itu sangat menyayangi dirinya sebenarnya.

"Ayo deh, mama nggak suka deh kamu kayak gini. Mama sukanya kamu kalo malem-malem, yang manja dan kayak anak kecil banget."

"Yaudah sih, ya terserah aku dong."

"Jangan gengsi dong kalo sama mama. Plis, setiap hari kamu bersikap kaya malem-malem aja." Gracia berucap dengan nada sedihnya, wanita itu mendekat pada Zee dan langsung ambruk memeluk erat tubuh anaknya.

Sedangkan Zee di buat geli oleh tingkah mamanya yang sedang mode gila ini, kedua gundukan kenyal itu kini berada di atas Dadanya membuat Zee mendorong tubuh Gracia namun tidak bisa.

"Awas ih berat."

"Mama nggak gendut, jadi nggak mungkin berat."

"Ck, geli ma. Itu nenen mama nempel banget."

Gracia langsung menunduk menatap payudaranya sendiri.

"Makanya ayo mandi,"

"Nggak ah."

"Yaudah kita mandi sendiri sendiri tapi kamu harus tetep ikut ke kantor?"

Zee berdecak lagi. "Iya iya."

"Yes! Pinter banget sih kamu, Muach." Gracia mengecup bibir Zee, wanita itu langsung beranjak membuat Zee menghela nafasnya.












TBC

Ingat, ini hanya fiksi!


Makasih udah mampir, suka atau gak suka itu hak kalian. Jika tidak suka gausah hate komen, mending langsung skip aja daripada bikin authornya jadi gak semangat buat lanjut 😏

🌸✨

Crazy Mom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang