2

2.6K 250 25
                                    

.
.
.
.
.


Sesudah mandi dan bersiap, Gracia dan Zee langsung keluar dari kamarnya masing-masing untuk sarapan.

"MAMAAA!!" Teriak Zee histeris saat bertepatan Gracia baru saja keluar dari kamarnya.

"Astaga teriak-teriak mulu, kenapa sih?" heran Gracia.

"Ma, jangan gila deh. Masa ke kantor mau pake baju dinas, mau dinas sama siapa ha?" Zee sewot bertanya.

Gracia menunduk melihat penampilan nya sendiri, baju yang di pakainya ini adalah dress hitam tanpa lengan dengan panjang se atas lutut bahkan jika Gracia berjongkok pasti akan ada sesuatu yang terlihat.

"Hehehehe, i'm sorry baby." ucap Gracia dengan cengirannya.

"Ganti."

"Enggak ah."

"Ganti, ma."

"Nggak."

"Ck, ganti mama!" Zee menarik tangan Gracia membuat Gracia pasrah sambil menahan senyumnya.

"Buka, terus ganti! Cepetan aku tunggu." ucap Zee tegas yang melipat tangannya di dada sambil menatap Gracia yang kini di depan lemari.

"Gantiin."

"Gak."

"Yaudah, begini aja udah." ancam Gracia membuat Zee menghela nafas lelahnya.

Zee berdiri tepat di hadapan Gracia dengan tangan yang sudah siap menarik kain dress itu, perlahan menarik hingga sepenuhnya terbuka Zee di buat melongo karena melihat dua gundukan Gracia tak tertutup apapun.

"Ma? Plis... mama mau ke kantor, masa nggak pakai bra? Kayak yg gak punya bra aja ih." kesal Zee sembari melempar asal baju yang tadi di pakai Gracia.

"Kan sesek sayang, enakan nggak pake." belanya.

"Tau ahk! nih pake bra nya dulu." Zee menyodorkan bra berwarna putih kepada mamanya.

Gracia mengambil itu, ia langsung memakainya walaupun malas.

"Jangan cemberut mulu dong mukanya." Gracia mendekat pada Zee dan memeluk Zee dari belakang, anaknya itu masih sibuk mencari pakaian untuknya.

"Ya makanya mama jangan gila,"

"Mama nggak gila, mama cuma lakuin apa yang mama pengen aja."

Zee menghela napasnya, setelah mendapatkan baju yang pas untuk di pakai mamanya ia membalikan badannya menatap mamanya yang masih memeluk dirinya.

"Ini, pake dulu bajunya. Takut masuk angin." ujar Zee memberikan baju setelan formal.

Tanpa komentar apapun lagi Gracia langsung memakainya, baju yang di pilih Zee ini celana bahan panjang, kemeja dan juga jas berwajah biru Dongker.

"Udah? Nyaman nggak mama?" tanya Zee.

"Nyaman, ayo berangkat. Takut ada client mendadak nih."

"Iya ayok."

••

Di kantor, seperti biasa Zee menunggu Gracia di kamar pribadi yang ada di ruangan mama nya. Sudah hampir 4 jam ini Zee hanya memainkan ponselnya, kadang ia juga memainkan iPad milik Gracia yang berisi banyak game disitu.

"Hoam.... ngantuk juga yah natap layar terang-terang kayak gini." gumam Zee sambil mengucek matanya.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, jelas lah yang masuk adalah Gracia, wanita itu mendekat dan mendudukan dirinya di tepi kasur.

"hai baby, ngantuk ya?"

Zee mengangguk, tangannya masih mengucek matanya yang sekarang memerah.

"Eh jangan dikucek dong, tuh merah kan matanya." Gracia menarik tangan Zee hingga terlihat mata Zee yang berkaca kaca.

"Tidur aja sana, mama masih ada meeting."

"Masih ada meeting kok masuk kesini? Sana lah duduk lagi di depan." ucap Zee pelan, suaranya sangat mengantuk.

"Break sebentar sayang, sekalian mau nawarin kamu makan.. mau kapan makan nya?"

"Nanti aja, aku udah kenyang makan ciki."

"Yaudah, usah minum?"

"Udah,"

"Mau nenen? Biar kamunya tidur." tawar Gracia sambil mengusap dahi Zee.

Zee ingin mengangguk tapi ia tidak mau baju Gracia nanti berantakan, apalagi katanya masih ada meeting nanti.

"Enggak,"

"Kenapa?"

"Nanti baju mama berantakan." Zee memutar ujung jas Gracia, Gracia tentu mengetahui bahwa anaknya itu sebenarnya menginginkan nenen.

"Kan bisa di rapihin nanti. Coba tiduran yang bener, biar enak nenen nya." Suruh Gracia, Zee jadi memperbanyak tidurnya menjadi rapih.

Gracia membuka jas nya dulu lalu ikut membaringkan tubuhnya menghadap ke Zee.

Empat kancing kemeja telah terbuka kini Gracia mengambil salah satu payudaranya dan ia langsung menyuguhkan itu pada Zee.

"Nah hisap sayang."

Zee langsung mengisap puting Gracia, matanya langsung ia pejamkan menikmati acara menyusunya.

"Ada susunya nggak?" tanya Gracia.

Zee menggeleng, pertanda apa yang di tanyaa kan Gracia itu tidak ada.

"Nanti deh mama coba Konsul lagi sama dokter."

Beberapa menit kemudian Zee sudah terlihat lelap sekali, dengan pelan-pelan Gracia menarik payudara yang tadi di hisap oleh Zee.

"Lepas ya baby, nanti lagi nenen nya." gumam Gracia pelan, setelah berhasil ia memasukan kembali payudaranya.

"Mama keluar dulu, tidur yang nyenyaknya... nanti mama kesini lagi sambil bawain makanan." pamit Gracia, ia sudah memakai jas nya kembali.

Muach

Muach

Gracia memberi kecupan lembut di pipi dan dahi Zee.

"Byeee..."

Saat sudah duduk di kursinya kembali Gracia senyum-senyum seperti salah tingkah.

"Kayaknya Zee semakin kesini semakin manja deh, mama suka banget Zee. Karena itu mama jadi nggak ngerasa kesepian." batin Gracia

"Makin aktif juga nyusunya, lucu banget anak gue." gumam Gracia terkekeh.


















TBC

Ingat ini hanya fiksi

Vote and komen nya, biar gw makin semangat guys

Crazy Mom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang