kamu istriku💕

6.2K 620 150
                                    

GOOD NIGHT 🌙

Ke datangannya di sambut baik oleh kedua orang tua Ancia, tentu saja mereka datang dengan berbagai makanan. Matthew sendiri yang memilih dan membelinya mereka sempat singgah di salah satu Mall milik pria itu, sekedar membeli makanan juga barang elektronik untuk keluarga istrinya.

Menghabiskan waktu dengan mengobrol dan tertawa Matthew lebih banyak diam, Ayah dari Ancia yang tidak enak melihat menantunya hanya diam berusaha mencari topik untuk di bahas pertama hanya di tanggapi biasa membahas pekerjaan tetapi ketika bercerita mengenai masa muda putrinya, terlihat perubahan di wajah menantunya yang terlihat tertarik beragam ekpresi mulai terlihat tanpa di sadari Matthew, pria itu mulai terkekeh ketika Vincent menceritakan kenakalan Ancia dulu yang suka sekali memanjat pohon.

Setelah menghabiskan waktu hingga sore hari, Ancia bersama sang ibu menyiapkan makanan malam.

Matthew hanya memperhatikan, setiap ekspresi yang terlihat di wajah Ancia. Pria itu memberikan waktu istrinya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, sebab ia tidak tau kapan lagi ada waktu untuk mengunjungi Manasion keluarga istrinya.

Ketika malam di mulai Matthew izin pergi sebentar menerima telpon, dan di dinilah Ancia mulai mengobrol serius, Kesempatan besar untuknya berbicara dengan kedua orang tuanya.

"Tidak ada sama sekali jejak tentang kakakmu, bunda, Ayah, dan Abang sudah mencari ataupun melacak tempat terakhir yang kakakmu kunjungi. Terakhir dia sempat mengunjungi toko butik pakaian pengantin sendirian tanpa Matthew dan itupun dia kemabali ke Mansion tidak ada hal yang aneh"ujar Namira mengusap rambut halus putrinya.

"2 bulan kita sudah mencari tapi tidak ada titik terang mengenai kakak jadi bagaimana ini bunda?"Ancia menatap nanar makanan cemilan di atas meja, usapan di rambutnya perlahan berhenti ketika pertanyaanya di sambut keheningan dari sang ibu.

Vincent mengeluarkan suara setelah diam untuk beberapa saat jika membahas mengenai putrinya Ansia membuat dadanya bergemuruh rasa kecewa, amarah, khawatir menjadi satu "Ancia, berhentilah membahas kakakmu. Sedari dulu dia selalu berbuat sesuka hatinya. Tidak pernah mendengarkan perkataan Ayah dan hanya terus membantah dan menuruti ke inginannya, lihatlah hasilnya jadi seperti ini. Jikapun dia pulang dia akan kembali ketempat ini Ayah yakin itu, jadi kita tidak usah mencari ke beradaannya"

"jika dia ingin pulang, pasti pulang"lanjut Vincent memberikan potongan buah yang sudah ia kupas untuk putrinya.

"Mengapa Ayah begitu yakin, kakak akan pulang? Dan kapan waktunya? lalu bagaimana dengan pernikahan ini sampai kapan aku harus menjalaninya, Matthew mencintai kakak bukan Ancia Ayah, Aku hanya pengantin pengganti di sini" Ancia tidak ingin membuang waktu dengan perasaan sedih ia ingin menggungkapkan apa yang dirinya rasa saat ini, ia takut semakin lama bersama Matthew persaannya tumbuh. Dan semua ini belum terlambat lebih baik di akhiri lebih awal, bukan? Sebelum dirinya sendiri yang hancur.

Sontak kedua orang yang merangkap sebagai orang tuanya, terlihat tertegun atas ucapannya. Namira sebagai seorang ibu ia mengerti perasaan sedih putrinya pasti putrinya begitu tertekan atas pernikahan yang terjadi begitu tiba tiba untuknya, suami yang tidak mencintainya, Apa lagi ia mengetahui ke inginan putrinya yang ingin segera berkuliah. Tidak jauh dengan Vincent respon pria itu jelas terlihat merasa bersalah atas apa yang terjadi, Namun ini semua sebuah konsekuensi yang harus di terima keluarganya. Ancia adalah ganti untuk keluarga Maheswira.

Demi menyalamatkan reputasi kedua kelurga, putrinya yang lain harus berkorban, sementara putrinya yang lain menghilang meninggalkan rasa kekecewaan yang teralamat dalam.

Vincent menggeser kursi ia bangkit dari duduknya menghampiri putrinya yang tengah menanti jawaban darinya Vincet beralih duduk di samping kiri Ancia sementara sang istri di samping kanan. Ancia berada di tengah.

The Protagonist's Replacement BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang