Bab 9 Terungkap pelakunya..

16 2 2
                                    

Disebuah ruangan yang remang-remang, seorang pria dengan perasaan puas terduduk diam. Di hadapannya terdapat sisa-sisa tulang kucing, " ah puasnya, makanan hari ini sangat lezat " gumamnya. Baginya, setiap kucing yang dia makan mendekatkan dirinya pada keabadian. Tidak pernah ada rasa takut dan bersalah, hanya ada kepuasan.

Hitori berjalan-jalan malam itu, untuk menghampiri adiknya ayato. Sesampainya di rumah ayato dia melihat adiknya sudah memakan habis semua daging kucing itu. Hitori memandang adiknya dengan tatapan yang sulit diartikan. Pria itu merupakan adiknya hitori, dia sangat terobsesi dengan hal-hal mistis. Namun, obsesinya itu membuat ayato mengalami gangguan jiwa, ia bahkan berpikir dengan memakan kucing-kucing itu bisa membuatnya hidup kekal. Keyakinan yang dibangun di atas khayalan dan rasa sakit.

Pagi harinya, aya bersiap kesekolah namun dia melihat arwah-arwah kucing itu semakin banyak. Hari itu ia bertekad akan mencari tahu sebenarnya siapa manusia yang kejam membunuh kucing-kucing itu. Sesampainya di sekolah aya berbicara dengan mika mengenai rencananya, sebetulnya mika kurang setuju karena ia tahu rencana aya ini sangat berbahaya, tetapi mika tau aya sangat keras kepala dan pastinya jika ia larang aya akan pergi sendirian dan mika takut sesuatu terjadi pada aya.

" Mika aku harus mencari tahu tentang ini, aku tidak bisa diam saja " ucap aya dengan tekad kuat, matanya serius menatap mika. Mika terdiam sejenak, terlihat ragu dan takut. " tapi, aya.. ini terlalu berbahaya " jawabnya dengan nada khawatir. aya menghela nafas, " baiklah mika kalo kamu tidak mau ikut biar aku pergi sendiri saja " jawab aya dengan yakin.

Mika merenung sejenak kembali menimbang semua resiko yang akan diterima sebelum mengambil keputusan. " baiklah aya, aku akan ikut. Tapi... kita harus membuat rencana dulu. Aku takut hal buruk akan terjadi. Sebelum itu kita kabari orang rumah dulu supaya ada yang membantu kita, lalu kita telpon polisi " ucap mika dengan tegas, nadanya menunjukkan keteguhan hati. Aya mengangguk setuju dengan jawaban mika, aya merasa puas karena pada akhirnya mereka bisa pergi menyelidiki hal ini.

Sepulang sekolah aya dan mika berencana mendatangi tempat sampah dekat rumah aya, dimana tempat pertama aya menemukan sampah bekas tulang-belulang kucing-kucing itu. Sesampainya disana aya terkejut melihat seorang pria membuang sampah ditempat itu, ia memakai masker, dengan pakaian yang sangat tertutup seolah tidak ingin ada orang yang melihatnya, dia terlihat sangat mencurigakan, aya dan mika bersembunyi dibalik tiang listrik dan mengamati gerak-gerik pria itu.

 Sesampainya disana aya terkejut melihat seorang pria membuang sampah ditempat itu, ia memakai masker, dengan pakaian yang sangat tertutup seolah tidak ingin ada orang yang melihatnya, dia terlihat sangat mencurigakan, aya dan mika bersembunyi dib...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak lama kemudian pria itu pergi, aya dan mika mencoba membuntuti pria itu. Tenyata dugaan aya benar pria itu adalah orang yang mereka cari, karena ketika aya dan mika membututinya mereka beberapa kali melihat pria itu memasukkan kucing kedalam sebuah tas. Mereka mengikuti pria itu sampai kedepan rumahnya, lebih mengejutkan lagi disana aya melihat ada seorang pria yang ia kenal dan ternyata itu adalah hitori, guru baru di sekolah aya.

" Apa! Kenapa pak hitori bisa ada disini? Apa hubungannya dengan pria aneh itu? " ucap mika tampak terkejut, karena suara terkejut mika, tampaknya pria aneh itu akhirnya menyadari kehadiran mereka. " siapa disana? Hey keluarlah kalian! " ucap pria itu sembari mencari-cari sumber suara yang tadi ia dengar.

" Ada apa ayato? " tanya hitori penasaran, karena melihat ayato berteriak memanggil seseorang sembari becelingak-celinguk mencari seseorang. " entah lah kak tadi aku mendengar seseorang menyebutkan namamu tapi entah dari mana asal suara itu " ucap ayato. Hitori membelalakkan matanya tampak terkejut dan memutuskan untuk mengajak ayato ke dalam rumah, " sudahlah, ayo kita ke dalam sebelum ada orang lain yang mencari kita " ucapnya sembari merangkul ayato, hitori berbalik dan menatap tembok tempat aya dan mika bersembunyi.

Sedangkan di tempat aya dan mika bersembunyi, dibalik tembok. Jantung mereka berdebar sangat kencang " gimana nih aya... kita ketahuan.... " bisik mika dengan suara gemetaran, menahan tangis. Aya dengan keringat dinginnya berusaha menenangkan mika dan memastikan mereka sudah aman. Aya melihat kearah bangunan tempat pria itu berdiri ' tunggu.. apa! Kemana pria itu ' batin aya dengan perasaan cemas. " kenapa aya? " ucap mika dengan perasaan khawatir, karena sedari tadi aya diam mematung. " aya... aya ada apa " ucap mika kembali bertanya kepada aya, berusaha membuyarkan lamunan aya. " nggak papa mika.. kayaknya hari ini kita pulang dulu, aku merasa cukup berbahaya jika dilanjutkan " ucap aya berusaha meyakinkan mika. Kemudian mika mengangguk dan mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aya's Adventure : Mystery of the Darkness [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang