ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
⋅•⋅⋅•⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅∙∘☽༓☾∘∙•⋅⋅⋅•⋅⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
REPUBLIK KOTA BARU.
Sudut pandang [ Name ].ㅤㅤㅤPada saat itu, Aku memandang mereka semua dengan perasaan yang mengganjal. Memikirkan apakah langkah ku ini salah, atau tidak. Membuat mereka selalu dalam bahaya dan menarik mereka jauh lebih dalam pada bahaya, tanpa membiarkan mereka keluar dari marabahaya ini.
"Apakah tidak apa meninggalkan kalian berlima berada disana?" Pertanyaan Haru terdengar tidak meyakinkan, membuat ku tersenyum tipis.
"Tidak masalah, kamu lupa bahwa mereka bertiga masih bisa di andalkan?" Aku sedikit tertawa geli, bertujuan untuk menghilangkan rasa gugup.
Aku melihat Nevan terdiam sedari tadi membuatku bertanya tanya, kenapa dirinya itu? Aku memandanginya dan meminta penjelasan "Ada apa denganmu itu? Kenapa kamu merasa tidak senang?"
"Kami tau kalau keluarga lama Māmā berada di kota sebelah, dan kami hanya ingin Māmā menjaga diri Māmā dengan sebaik mungkin..." Pandangan Naven dan pandangan ku bertemu, aku merasa tatapan Naven memiliki banyak pertanyaan dan kesedihan di dalamnya "Aku hanya beeharap Māmā tidak akan melupakan kita..."
Tubuhku menegang sempurna, mengerti apa yang dimaksud Nevan, Aku bergerak kaku menatap ke arah mereka di hadapanku.
"Tidak mungkin," Aku berhenti dan tersenyum kepada Nevan, mengusap rambut hitam legam miliknya dengan gemas, disertai kekeham kecil "Kalian adalah keluarga ku. Dan aku sudah berjanji kepada kalian untuk melindungi dan menjaga kalian semua, tidak peduli bagaimana pun caranya. Aku akan membuat kalian berada di sekitar ku." Aku menepuk lembut kepala Nevan dengan sayang, dan menatap Haru "Jaga Bunda mu itu dengan baik, walaupun cuman dua hari, kalian harus berhati hati."
Mereka berdua kulihat mengangguk patuh, tapi dimata ku itu terlihat lucu, seperti kucing manis yang diberikan perintah Tuannya dan diberikan wiskas. Lagi dan lagi membuatku tertawa gemas "Kalian berdua itu seperti anak terkahir saja. Padahal selisih antara Haru dan Nevan lumayan jauh..."
Detik berikutnya mata yang berbinar lucu itu kini digantikan dengan kekesalan, aku tertawa pelan diikuti oleh Unselie "Kenyataan nya begitu, lihat. Kakak kakakmu saja bisa bersikap sebagaimana mestinya, tapi kalian..."
Unselie menggelengkan kepalanya, menatap was was kepada Nevan dan Haru untuk kesekian kalinya dengan senyum yang lebar. Aku bisa melihat mereka bertiga menatap satu sama lain dengan perasaan tertentu, dan melayangkan tatapan tajam masing masing. Tangan ku meraih buku catatan di sakuku dan memberikan kepada Moran di sebelah kiri ku, menatapnya dan mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE TAP [ Tokyo Noir Familia X F! Reader ]
Non-Fictionㅤㅤㅤ౨ৎ ֺ ׅ ✁ 𓂂 ⌜ ♡ ˖ ▷ ㅤㅤㅤAwalnya, aku pikir ini akan bertahan lebih lama dari yang aku harapkan, tapi nyatanya mereka memilih untuk berakhir dengan damai dan kembali tanpa melibatkan ku? Apakah aku memang tidak diterima di sisinya...