DOUBLE TAP [ Tokyo Noir Familia X F! Reader ]

OO8. Siapa mendekati Siapa?

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

⋅•⋅⋅•⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅∙∘☽༓☾∘∙•⋅⋅⋅•⋅⋅⊰⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅⋅•⋅
ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤAku menatap ke arah Sui dan ke arah Riji, dimana mereka berdua tengah melamun一Aku belum tau apa yang mereka pikiran, hingga Caine berbisik ke arah Ku "Rion..."

Aku menatap ke arahnya "Ada apa?"

"Katakan sekarang, Aku tidak ingin di kota ini [ Name ] masih merasakan rasa sakit yang sama di kota sebelumnya. Cukup perlakuan kita di kota dulu, Aku ingin perlakuan kita di kota ini lebih baik." Tutur kata dari Caine aku tangkap memiliki rasa penyesalan yang teramat, bisa dilihat dari ekspresi wajah dan tatapannya itu.

Aku hanya bisa mengangguk sebelum kembali bersuara "Dengar, kami pernah mengatakan kalau kami memiliki hubungan?"

"Pernah." Mereka menjawab serempak bersama.

"Lalu, Aku pernah mengatakan bahwa hubungan ini berisi tiga orang?" Ku layangkan tatapan pada satu persatu anggota keluarga yang berada di sana, mereka terdiam setelah mendengar pertanyaan ini.

Merasa mereka masih terkejut dengan perkataan ku, Aku menghela nafas kasar. Bagaiman Aku bisa mengatakan masalah ini kepada mereka? Karena masalah ini seharusnya dikatakan dari awal, dan tidak membuat kesalapaham dari mereka. Caine disebelah ku juga menghela nafas gusar, dia menyerahkan sebuah lembaran foto berjumlah tiga.

"Kami menjalani hubungan ini bersama [ Name ], tapi [ Name ] tidak mau melibatkan dirinya atau orang orang di sekitar kita mengetahui ini. Jadi kebanyakan orang mengenal kita memiliki hubungan hanya berdua, mereka masih belum tahu jika [ Name ] juga berada disini." Caine menunduk tidak berani menatap mereka semua, suaranya terdengar bergetar.

Secara naluriah Aku memegang pundak nya dan mengusap perlahan "Jangan ada yang nyalahin Caine, disini Aku yang melibatkan mereka berdua. Kalau memang kalian ga terima, ngomong aja ke Aku."

"Sejak kapan?" Sui bertanya sambil menatap kami berdua bergantian.

"Hubungan kami berjalan dua tahun, saat di kota lama. Tapi, tiga tahun ini dia menghilang dan jika di ingat lagi hubungan ini masih belum berakhir karena belum ada kata "selesai" terucapkan." Ucap ku.

Aku melihat mereka satu persatu tanpa bisa melihat perlawan dari mereka semua, hingga dimana Aku mendengar ponsel Caine bergetar, dia menatap ku sebelum menjawab ponsel nya "Seseorang menelpon ku, Aku akan mengangkat nya sebentar."

"Siapa Mami?" Tanya Gin disebelah Key.

"Nomor tidak dikenal." Caine memeriksa ponsel nya membuat ku mengerutkan kening ku dan menatap tajam ke arahnya "Speaker, taruh di tengah."