·:*¨༺ 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟔 ༻¨*:·

44 14 1
                                    

。゚•┈୨ Happy Reading ୧┈• ゚。•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。゚•┈୨ Happy Reading ୧┈• ゚。

Keempat vampir itu tertegun, terkejut mendengar perkataan gadis tersebut. Bagaimana mungkin? Golongan vampir dan manusia serigala telah membuat perjanjian untuk tidak melewati wilayah kekuasaan satu sama lain. Namun, tampaknya sesuatu telah berubah.

“Bagaimana mereka bisa masuk ke wilayah vampir?” Johnny bergumam dengan wajah yang penuh kecurigaan.

"Saya punya seorang teman yang mungkin bisa membantu menyelamatkan teman anda," kata Evan, suaranya tenang seperti biasa. Namun ada ketegangan yang tersembunyi di balik matanya.

“Bisakah anda membawa kami ke sana sekarang?” tanya gadis itu, suaranya penuh harap.

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Pagi datang dengan lembut, menghapus jejak malam yang penuh ketegangan. Rombongan mereka akhirnya tiba di istana Ravenloft. Tetapi saat mereka hendak melewati gerbang megah itu, dua penjaga istana segera menghadang, menyilangkan tongkat besi panjang di depan mereka.

"Kalian tidak diizinkan masuk kecuali memiliki urusan dengan kerajaan atau perjanjian resmi," kata salah satu penjaga dengan tegas.

"Biarkan mereka masuk," perintah sebuah suara tegas dari balik gerbang. Seorang pria dalam setelan bangsawan muncul.

"Baik tuan," jawab penjaga itu patuh, dan gerbang besi pun terbuka.

Di dalam istana, mereka disambut oleh Jake Borghese. Pria berwajah aristokrat dengan sikap ramahnya. "Ada apa, Evan?" tanyanya. "Mengapa anda datang begitu mendadak?"

“Saya butuh bantuan anda,” kata Evan sambil menunjuk ke arah gadis yang meringis kesakitan, memegang lehernya. "Dia digigit manusia serigala."

Jake terdiam sejenak, matanya membelalak saat mendengar perkataan itu. Tanpa banyak bicara, dia mendekati gadis itu untuk memeriksanya. “Prajurit! Bawa mereka masuk ke dalam. Saya akan menyiapkan ramuan,” katanya, sebelum bergegas pergi.

Mereka pun dibawa ke ruang tengah istana, di mana keenam vampir itu duduk menunggu dengan tegang. Ruangan itu dipenuhi aura kemewahan, tapi ketegangan di udara tak bisa disangkal.

"Evan, siapa pria tadi?" tanya Evelyn yang duduk di sebelah Evan dengan suara lembutnya, namun penuh rasa ingin tahu.

Evan mengerutkan kening. "Kenapa dia menanyakan hal itu?" pikirnya, tak suka dengan perhatian Evelyn pada temannya.

Tak lama kemudian, Jake muncul kembali, membawa sebuah ramuan dalam botol kristal ditanganya. “Nama saya Jake Borghese,” katanya sembari memberi senyum singkat pada Evelyn. “Ini, minumlah,” lanjutnya, lalu menyerahkan ramuan kepada gadis yang terluka itu.

Gadis itu meminum ramuan tanpa ragu. Dalam hitungan detik, gadis itu terlelap. Sahabat gadis itu yang sejak tadi gelisah dan segera bertanya, “Apakah teman saya akan baik-baik saja?”

Jake mengangguk, menenangkan. “Gigitan itu tidak terlalu dalam. Dia akan pulih setelah tidur beberapa jam.”

Gadis itupun tersenyum lega. "Terima kasih, tuan Jake."

᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃

Siang hari, langit biru cerah menaungi istana Ravenloft. Di dalam rumah kaca yang dipenuhi bunga-bunga indah. Evan dan Evelyn saat ini sedang duduk bersama, berbincang pelan di antara keharuman mawar dan anggrek. Tiba-tiba, gadis berambut hitam panjang yang tadi terluka muncul.

“Permisi, tuan Evan,” ucapnya lembut membuat Evan dan Evelyn menoleh bersamaan.

Evelyn tersenyum. “Senang melihat anda sudah sembuh,” katanya ramah. Tapi gadis itu mengabaikan Evelyn serta tatapannya hanya tertuju pada Evan.

“Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih. Karena anda, saya selamat,” katanya sambil tersenyum malu sembari memilin gaunnya.

Evan membalas dengan singkat, “Sama-sama.”

Setelah sedikit terdiam, gadis itu bertanya lagi, “Apakah saya boleh ikut? Kalian akan pulang ke kerajaan Northwind, kan? Kalian pasti melewati hutan Ravenloft.”

"Tidak boleh/Boleh," jawab Evan dan Evelyn bersamaan, menyebabkan keduanya saling bertatapan. Evelyn segera memalingkan wajah dan menatap gadis di depannya.

"Boleh, anda bisa ikut bersama kami," jawab Evelyn dengan senyum ramah. Namun jelas, gadis itu berharap jawaban datang dari Evan, bukan Evelyn. Ia pun keluar meninggalkan rumah kaca dengan ekspresi kecewa dan bibirnya sedikit mengerucut.

Evan mendesah kesal, “Kenapa anda membiarkan dia ikut? Bagaimana kalau dia malah mengacaukan rencana kita?”

Evelyn tersenyum tenang. “Dia tampak baik, saya yakin dia tidak akan melakukan hal yang merugikan.”

“Yah, terserah anda,” Evan menyerah, lalu beranjak pergi menuju Johnny, William, dan Jake yang sedang berbincang di taman istana.


。゚•┈୨ To Be Continued ୧┈• ゚。

•。゚•┈୨ To Be Continued ୧┈• ゚。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pangeran Jake(Jake Borghese)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pangeran Jake
(Jake Borghese)

。゚•┈┈୨୧┈┈• ゚。

Jangan lupa vote yaa!!
Mohon dikoreksi jika ada yang salah

Blade of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang