Saat sedang di perjalanan, Ky melihat anak kecil yang sedang duduk berayunan di salah satu tempat ayunan tersebut. Taman itu berdenah kan persegi yang sangat luas, taman itu begitu luas tetapi tidak banyak orang yang ada disana, melainkan orang yang ada disana bisa ku hitung dengan mudah. Disaat yang bersamaan aku melihat seorang wanita paruh baya yang terlihat seperti sedang berbicara dan sesekali melihat kearah anak yang sedang berayun kecil disana. Awalnya aku ingin menemui anak itu dan menemaninya bermain, tetapi ketika ku perhatikan lebih jelas anak itu rupanya sedang menangis dengan posisi kepalanya yang tertunduk melihat kakinya yang sedang memaju mundurkan ayunan. Setelah melihat anak tersebut, aku memutuskan untuk duduk di salah satu kursi panjang di sebelah tiang lampu taman dekat dengan ibu dan anak di sana.
Tidak ada maksud menguping pembicaraan orang lain, tetapi niat ku yang hanya ingin bersantai justru malah tidak sengaja mendengar seorang ibu yang memaki maki anaknya sendiri. Sempat ingin melirik melalui ujung mata ku tetapi aku memutuskan untuk tidak melihat dan hanya mendengar saja, amarah demi amarah semua di keluarkan melalui ujung bibir seorang ibu. Jujur ketika mendengar itu aku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh anak itu sehingga ia menangis tanpa adanya suara yang di keluarkan, aku pun yang sudah mulai bosan dan sedikit terbawa suasana amarah ini, tetapi bagaimana pun juga ini tidak ada urusannya dengan ku. Aku pun memutuskan untuk membuka notebook kecil yang kubawa di dalam kantong celanaku. Aku memutuskan untuk menulis kejadian yang ada pada notebook kecil ku ini, awalnya aku sedang kebingungan dengan apa yang ingin aku tulis di kertas bergaris horizontal tersebut. Ketika aku hampir saja menemukan kalimat yang keren, tiba-tiba semua hilang dengan mudahnya dari pikiranku karena teriakan ibu dari anak tersebut. Aku melihat ke arah orang yang ada di sekitarku, mereka terlihat seperti sangat sangat terganggu. Dan aku pun mencoba memperhatikan aksi ibu dan anak tersebut, saat itu kami yang ada di taman itu seperti sedang melihat pertunjukan drama teater. Anak dengan rupa laki-laki itu mencoba membela dirinya sendiri, tapi apalah daya anak sekecil dia harus berkelahi dengan orang tua paruh baya yang sedang di selimuti amarah.
Pada awalnya, aku sangat tidak ingin mempedulikan mereka berdua, tapi pertengkaran mereka membuat orang di sekitarku termasuk diriku terganggu. Aku di taman berniat untuk bersantai dan mencari udara segar, tetapi aku justru menemukan hal seperti ini. Sejujurnya aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, aku tidak tau apa yang ibu itu permasalahkan, dan aku tidak tau apa yang anak laki-laki itu belakan. Semuanya terjadi secara instan tanpa ada yang mengetahui masalah awal selain ibu dan anak itu, beberapa orang mulai pergi dari taman itu dan aku pun berniat untuk pergi. Tetapi ketika aku berdiri dan hendak melangkahkan kaki, aku melihat ibu dari anak itu mengangkat tangannya dan meluncurkan dengan cepat ke arah pipi kiri anak laki-laki itu, dengan cepat aku menangkap tangan ibu itu sebelum tangannya memberi cap merah pada pipi anaknya. Ibu itu terkejut, anak laki-laki itu juga terkejut, dan aku hanya bisa menengahi pertengkaran ini.
"Apa yang kau lakukan! Siapa kau? " Ucap Ibu paruh baya itu dengan menarik lengannya kuat dari cengkraman tanganku.
"Aku tidak bermaksud ikut campur dalam masalahmu dan anakmu, tetapi setidaknya perhatikan juga lingkungan sekitarmu, jika kau ingin mencari keributan jangan di tengah-tengah publik. " Ucapku dengan nada rendah, dan ekspresiku yang terlihat penuh amarah.
"Berisik! Aku tidak peduli dengan nasihatmu dan kamu seharusnya menghormati orang yang lebih tua! "
"Memang, tetapi orang tua sepertimu siapa sih yang tidak ingin memukul wajahmu? "
"Apa katamu? Anak muda sepertimu tidak cocok menasihati ku yang sudah mengalami banyak hal. "
"Benar, tapi bukankah orang tua seharusnya menjaga anaknya dengan baik? Kau selalu menjaga anakmu dalam kandunganmu tapi kau justru menjadikan anakmu yang sudah lahir sebagai tempat pelampiasan? Benar-benar ga keren. "
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Me ?
ActionK. dan A. sebuah manusia laboratorium ciptaan Professor Tomiro Hitake, mereka di ciptakan untuk selalu bersama dalam menjalankan misi. Kota Yusha di kenal dengan Laboratorium nya, banyak sekali Profesi Professor di Kota tersebut. Namun, ketika mere...