song :
bucketlist - ghea indrawari, boy willliamegi
minggu ini bisa ketemu?rani
liat dlu yarani
lu tau kn klo gua...egi
tau koegi
kbrin ya klo bisaegi
gua udh tau jwbnnyrani
udh ckup wktunya?egi
udahegi
penasaran ya?rani
wkwk ngeledek lu yaegi
heheRani terkekeh pelan. Kenapa jadinya Rani yang seperti cowok? Seharusnya kan dia yang buat Egi penasaran dengan jawabannya, kan? Tapi, kenapa ini sebaliknya, Rani yang dibuat penasaran oleh cowok itu.
Kayanya dunia emang lagi terbalik.
"Lu sama Egi udah pacaran belum sih?" tanya Jeje---teman rumah sekaligus teman pengajiannya. Rani terdiam, karena dia memang tak ingin terbuka tentang Egi ke teman-temannya.
"Kalo diem berarti belum," sambar Khalis dengan dengkusan kecil.
"Di sini lu yang paling tua, tapi lu juga yang jomblo," tukas Bina yang memang sengaja untuk meledeknya.
Bagaimana mereka tahu kalau Rani suka dengan Egi padahal mereka semua beda sekolah? Karena, sebelum difase yang sekarang, bisa dibilang pas lagi fase pedekatean dengan Egi, Rani selalu membahas Egi di depan mereka bertiga.
"Padahal kalo lu udah jadian, besok kamis mau gua ajak nonton, biar gua bisa alasannya main sama lu," jelas Jeje yang ternyata ada udang dibalik batu.
Rani mengernyitkan dahi. "Emang kamis ini libur?"
"Tanggal merah anjir, ya liburlah," sahut Khalis.
"Efek cinta bikin lupa hari, ckck." Bina menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oh iya." Rani baru ingat kalau besok libur, dan dihari minggunya dia harus melaksanakan ujian lisan PSG. "Minggu gua ujian lisan lagi, aneh banget ujiannya harus dihari libur," dumelnya karena mau tak mau harus belajar.
"Fokus lu belajar, gua tau lu lagi bucin tapi inget juga lu kelas 12," peringati Khalis.
"Iya, Lis. Aman. Malah gua makin semangat."
KAMU SEDANG MEMBACA
103 days
Teen FictionDalam kehidupan, ada berbagai banyak plot twist tak terduga yang melenceng dari alur cerita yang seharusnya. Salah satu faktor penyebabnya, kita bertemu dengan orang-orang. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Mungkin, diantara ribua...