Selamat membaca.
**********
Athena masih belum mendapat jawaban atas pilihannya. Haruskah ia egois melarikan diri tanpa memedulikan penderitaan Andreas serta para istri dan selir yang selama ini hidup tanpa sentuhan sang Raja?
Tetapi hatinya ingin pergi, Athena tidak mau. Entahlah, Athena pusing akan perasaannya sendiri.
Meski ia suka pria tampan, tetapi dirinya tidak semudah itu jatuh cinta. Ayolah! Dia begitu sulit dalam mencintai seseorang. Ia tidak pernah mengerti akan perasaannya.
Andreas? Athena tidak ada rasa sedikit pun, serta dirinya hanya ingin menjaga jarak. Ahk sial! Kenapa Athena harus memikirkan ini? Seharusnya ia ikuti saja kata hatinya!
Orang bilang, jika bingung akan pilihan, ikuti kata hati saja. Athena mengangguk mantap, "oke, aku kabur aja!"
"Setiap malam purnama, Andreas selalu menatap lukisanmu, dia memajangnya di kamar."
Kalimat sialan itu teringat kembali! Athena menjerit dalam hati. Haruskah diam saja di sini?
"Aku stress!" Athena menendang selimutnya hingga berantakan sampai tendangan itu terhenti karena suara ketukan pintu.
Tok tok tok!
Athena terdiam sejenak, menebak siapa yang datang. Akan tetapi, suara ketukan pintu itu kembali terdengar. Biasanya jika itu Andreas, dia akan mengetuk seraya memanggil namanya dengan menyebalkan.
Bahaya gak si? Batinnya bertanya-tanya.
"Athena, ini aku, selir Andreas, bisakah kita bicara sebentar?" tanyanya dari luar pintu membuat Athena terburu-buru membukanya.
"Eh iya?" Athena menatap wanita berambut hitam serta mata merah. Sungguh terasa angkuh tetapi kemudian ekspresinya melembut.
"Apa kita bisa bicara di dalam kamarmu?" pintanya dengan memelas.
Athena mengangguk, mempersilakan Elisha masuk ke dalam dan tanpa permisi duduk di kursi yang telah di sediakan. Sopan gak sih ini?
"Katakan apa yang kauinginkan?" Athena begitu waspada, ia tetap berdiri menjaga jarak pada Elisha.
"Sopankah kau tidak memperkenalkan diri?"
Athena mendengus, lihatlah, dia bahkan tahu nama Athena, haruskah memperkenalkan diri? Dia bahkan tidak memperkenalkan dirinya! Malas sekali rasanya ketika melihat wajah pongah itu.
"Baiklah, aku Athena Goddess," ucapnya dengan malas.
"Huh. Aku Elisha Annarbeth Paulo, putri sulung keluarga Marquess."
Athena mengangguk lalu berujar, "langsung saja pada intinya."
Elisha membatin, yang seperti ini menjadi Ratu? Aku lebih pantas mendapatkan posisi itu.
"Aku dengar kau ingin kabur," ungkapnya dengan santai menatap Athena. "Mau kubantu?"
Athena menyeringai tipis, sepertinya dia sempat menguping. Ia yakin jika Lanai diceraikan, lalu Athena kabur, Elisha akan mendapatkan posisi Ratu.
![](https://img.wattpad.com/cover/374441098-288-k218136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I the Reincarnation of a Goddess? (OPEN PO)
Fantasi"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala. Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir ak...