Kurang 2 hari lagi hari ulangtahunku, teman-temanku maupun keluargaku memutuskan untuk merayakan hari ulang tahunku yang ke 17 tahun dipantai.
Awalnya aku ingin menolak ajakan mereka, namun.....
"El, ayolah kita jalan-jalan sesekali, orang tua lu juga bakal ikut tuh" ujar Daniel salah satu teman masa kecilku.
"Bener tuh, lu mah terlalu overthingking sama hal-hal gituan, mana ada hal begituan didunia ini, ayolah kita pergi kepantai" kali ini yang mengajakku adalah Ghea, salah satu teman masa kecilku juga.
Karna mereka berdua adalah tetangga lama kami dulunya.
"Gue tuh sebenarnya nggak siap, apalagi diumur 17 tahun seg-" jawabku namun terhenti karna dipotong oleh Clara teman SMAku.
"Segel mulu!, Segel mulu!, Lu mah terlalu kebanyakan mikir-mikir hal mistik tau nggak?" Ujar Clara yang diangguk oleh yang lainnya.
Aku cuman bisa terdiam, jujur aku benar-benar nyaman dengan diriku yang sekarang dibanding saat masih anak-anak.
Aku selalu merasa tubuhku tak begitu kuat jika harus berhadapan lagi dengan apa yang kulihat itu.
"Gue......." Ujarku yang terurung saat melihat tatapan dari orang tuaku yang terlihat sekilas seperti ingin pergi juga.
Sebenarnya sejak bertemu Kakek Situ dan tubuhku yang disegel, keluarga kami sudah tak pernah lagi berjalan ketempat seperti itu, alasannya karna aku masih merasa takut berada didunia luar.
Berbeda saat dirumah, sekolah, maupun diasrama, setidaknya disaat seperti itu aku masih memiliki teman untuk tetap bersama denganku, sama seperti dirumah dimana orang tuaku ada didekatku.
"Iya deh iya, ini kemauan lu pada ye" ujarku yang lalu mendapatkan senyuman terbaik dari mereka semua.
Aku hanya bisa menghela nafas, aku benar-benar tak bisa apa-apa saat mereka bersatu untuk membujukku.
__________________
2 hari kemudian.......
Aku bersama dengan yang lainnya tiba dipantai, suasana saat itu sangat bagus sekali. Suhu yang hangat, angin yang berhembus kencang, serta suara ombak menenangkan yang membuat siapapun akan terlena.
Tempatnya juga agak sedikit teduh, sangat cocok untuk berjemur dan juga menikmati suasananya.
Disini juga ramai, aku melihat orang-orang berlari dengan senangnya, ada juga anak-anak yang terlihat bermain membuat istana pasir.
Ada juga yang berenang dan lalu aku juga melihat orang yang sepertinya sedang memancing ditempat yang tidak jauh dari sana.
"Ini luar biasa" ujarku karna sejujurnya aku cukup menyukai keindahan alam.
"El, ayo kevilla" ajak ibu yang terlihat senang juga, aku yang diajak langsung mengangguk dan berjalan bersama dengan ibuku menuju villa yang sepertinya sudah dipesan oleh mereka semua.
Villanya terlihat besar dan juga mewah, aku yang melihatnya insecure sendiri, berapa harga sewanya.
Seberapa banyak mereka menyewanya?
Hingga....
"Tenanglah El, ini adalah villa milik keluargaku" ujar Mahen yang membuatku sedikit terkejut.
Aku hampir lupa, bahwa keluarga Mahen adalah salah satu keluarga yang berpengaruh didalam dunia bisnis.
Biar kuperkenalkan nama orang tuaku dan teman-temanku yang ada disini.
Perkenalan singkat orang tua El
-Rudy Baskoro - ayah El
-Helena Cahya - ibu ElPerkenalan singkat teman-teman El
-Daniel Aganta - teman masa kecil El (masih tetangga)
-Gheandra Adin - teman masa kecil El (masih tetangga)
-Mahendra Laskara - teman SMA El
-Nicolas Amanda - teman SMA El
-Clara Anastasya - teman SMA El
-Rizal Biankara - teman SMA El
-Rizky Biankara - teman SMA El
KAMU SEDANG MEMBACA
EL (BLHAREM)
Spiritualmenceritakan kisah seorang pemuda bernama El yang memiliki tubuh spritual yang mampu menarik perhatian banyak orang dari dunia yang berbeda darinya. "Huaaaaa.....emak...El.....takut!" -EL. bagaimana cerita selanjutnya? penasaran? yaudah ayo baca🕺ka...