2. Cobaan Hari Pertama

192 27 3
                                    

    Jadi, setelah perkenalan formal nya dengan Nathan Edward Menzel, serta penjabaran singkat tentang bagaimana hubungan kerja antara mereka kedepan nya nanti.

Medina diminta langsung berkerja untuk Nathan hari itu juga, katanya, itu adalah hari pertama Nathan akan berkerja di Manzel Corp, jadi Medina diminta membantu kalau-kalau pria itu butuh bantuan

Melalui meeting singkat tadipun, Medina baru tahu bahwa Nathan Edward Menzel rupanya pendiri tunggal tokobelanja.com,
Itu e-commers raksasa di Indonesia, baru dibuka beberapa tahun lalu, namun berhasil menjadi salah satu e-commers terbesar dalam waktu singkat

Gila, darah bisnis Menzel memang tidak main-main, orang-orang mencari keberadaan nya dimana-mana, menerka-nerka di anak perusahaan mana Dalton Menzel menaruhnya.
Tapi, ia justru hadir dengan mendirikan perushaaan nya sendiri, tanpa bayang-bayang Menzel corp, dan itu meledak

Medina yakin kabar tersebut pasti akan membakar saingan bisnis Menzel corp diluar sana, orang-orang yang santer ingin mencabut akar serta pamor Menzel Corp dari dunia bisnis, it'll burn them.

**

Dengan posisi baru nya sebagai Sekertaris Pribadi Nathan Edward Menzel, Medina sejujurnya masih meraba-raba bagaimana pola kerja seorang Nathan Menzel, karna bisa jadi itu berbanding terbalik dengan Dalton Menzel

Jadi gadis itu berusaha sefleksibel mungkin dan menerima banyak masukan (jika ada) dari atasan baru nya tsb.
Sungguh, ia sangat amat gugup, beberapa kali peluh menetes dari atas dahi nya, padahal seluruh penjuru ruangan sangat dingin

"Medina" mendengar panggilan itu, Medina berdiri dari duduk nya, ia melirik sumber suara, kemudian menunduk "Pak" sapanya formal, ia menebak-nebak sejak kapan atasan baru nya itu keluar dari ruangan dan berdiri disana

"Medina, tolong ikut saya" katanya, membuat Medina menenggakan tubuhnya "Kita harus pergi ke tokobelanja tower, kamu perlu bertemu orang-orang saya"

Dengan sigap, Medina mengangguk, ia meraih tas, dan ponsel kemudian berjalan mendahului Nathan kearah Lift "Mari Pak, saya telfon Supir dulu"

Tak ada jawaban, tapi jelas, Medina mendengar pria itu berdeham, dan mengikuti langkah kakinya memasuki lift.
Situasi terasa normal untuk Medina tapi Nathan ternyata mendapatkan kejutan tidak terduga

"Medina"

Sibuk dengan ponselnya, gadis itu akhirnya menoleh, ia terlihat cukup heran melihat Nathan yang sudah melepas Jas navy yang sebelumnya ia kenakan

Nathan juga melihat pandangan heran itu di kedua mata Medina, tapi ini adalah hal yang harus ia lakukan, "Kamu pake Jas saya" ucapnya lugas "Kamu abis ngapain? punggung kamu basah, dan bra merah kamu nyeplak"

Kemudian pria itu menyodorkan Jas nya dengan tenang, lalu memasukan kedua tangan nya kedalam saku celana.
Jelas situasi yang berbeda dengan isi kepala atas, juga ketegangan kepala bagian bawah miliknya, yang justru meronta-ronta

Pemandangan itu tidak terduga, dan tidak baik untuk seorang pria dewasa sepertinya apalagi dengan keadaan mereka yang terkurung berdua di dalam lift untuk beberapa menit kedepan

Nathan mendesah, itu baru hari pertama tapi sudah membuat kepala nya pusing setengah mati, belum lagi aroma manis vanilla yang menyuar disekitar hidungnya,
aroma itu seakan memanggil-manggil nama nya serta membelai otak nya, untuk memikirkan gaya-gaya bercinta yang memungkinkan di dalam lift

Percayalah, Nathan telah bertemu dengan banyak perempuan, bahkan dikeadaan lebih panas dari ini sekalipun

Ia juga punya banyak perempuan yang berkerja sama dengan nya, tapi ia tidak pernah sangat extra untuk menahan diri meskipun sebagian dari mereka terang-terangan menawarkan diri pada nya

Sex bukan segala nya untuk pria itu

Tapi, Medina adalah cobaan yang gila untuk hari pertama nya di Menzel Corp

**
fyi, aku memutuskan untuk merubah seluruh plot dan isi cerita.

After, you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang