Beginning.

429 75 16
                                    

DAY 1

Hari ini adalah hari pertama Ferrel dan Marsha berpacaran. Walaupun Marsha hanya akan bermain-main dengan Ferrel dan semuanya hanya bentuk kepura-puraan Marsha untuk bisa bebas dari Ferrel selamanya. Ferrel hanya berharap semoga Marsha bisa jatuh cinta padanya, meskipun jika akhirnya Ferrel tidak bisa bersama dengan Marsha dia tetap senang karena setidaknya akan mengukir kenangan manis dengan Marsha sebulan kedepan.

Sabtu pagi Ferrel sudah bersiap dengan pakaian rapih nya, tapi dia belum ada keberanian untuk mengajak Marsha. Saat ini dia sedang ovethingking dengan jawaban Marsha padahal mengajak saja belum, tidak seperti Ferrel yang biasanya dengan kepercayaan diri yang tinggi. Ada apa dengan Ferrel ini?

Dengan ragu-ragu akhirnya dia mengirim pesan pada Marsha.

"Sha, hari ini aku mau ngajak kamu jalan-jalan. Kira-kira kamu bisanya jam berapa?"

Marsha yang baru bangun perhatiannya teralihkan dengan notifikasi di handphone nya.

"Siapa sih pagi-pagi gini udah ganggu aja." batin Marsha.

Setelah melihat pesan itu Marsha berpikir, "Kenapa orang ini berani-beraninya ngajak gue jalan?" dia sepertinya lupa dengan kejadian kemarin siang. Tak lama berpikir Marsha baru  ingat. "Astaga, gue lupa kalo gue harus jadi pacar nya dia." ingat Marsha.

"Gimana ya? Gue males banget keluar hari ini." Marsha berpikir sejenak. "Apa gue kerjain aja dia ya?"

"Iya lah gue kerjain aja dia, lagian gue males juga." benak Marsha.

Dimana hati Marsha ini? Sungguh tega sekali. Dia yang menyanggupi untuk berpacaran dengan Ferrel, tapi di hari pertama Ferrel akan mendapatkan hal sangat tidak enak. Tak berperasaan sekali.

"Emm mungkin agak siangan, Rel. Lo kasih tau aja tempatnya dimana, nanti gue kesana." pesan Marsha.

"Oke, Sha. Mungkin sekitar jam 12an ya? Nanti aku share tempatnya. Sampai ketemu nanti, Sha." balas Ferrel

"Idih, siapa juga yang mau ketemu sama lo." benak Marsha.


Setelah bertukar pesan dengan Marsha, Ferrel merasa sangat bahagia. Akhirnya hal yang sangat diimpikan nya akan segera terwujud yaitu jalan berdua dengan Marsha. Tak salah juga Ferrel bahagia sekarang karena dia belum tahu hal apa yang akan terjadi nanti siang.

Ferrel turun dari kamarnya menuju meja makan. Dia memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum pergi nanti siang. Di meja makan sudah terdapat kedua orang tua dan kakak Ferrel. Dengan wajah yang berbunga-bunga dia langsung duduk. Orang tua dan kakak Ferrel merasa ada yang berbeda padanya pagi ini.

"Tumben hari libur mau sarapan, Rel." heran Ibu Ferrel, tak biasanya anaknya ini mau sarapan pagi di hari libur. Biasanya Ferrel hanya akan sarapan di hari biasa saja.

"Nggak pa-pa, Bu. Lagi pengen aja." balas Ferrel.

"Kayaknya ada yang lagi bahagia nih. Mana udah rapih gitu lagi." celetuk Ayah Ferrel melihat Ferrel dengan wajah yang berbunga-bunga dan pakaian yang sudah rapih.

Ferrel hanya tersenyum tidak menanggapi Ayah nya.

"Mau kemana, Rel? Pagi gini udah rapih aja." tanya Kakak Ferrel.

"Mau jalan, Kak. Sama temen." balas Ferrel.

"Temen apa temen nih? Kayaknya bahagia banget." Kakak Ferrel bertanya lagi

"Temen Kak Chika, serius." Ferrel berusaha meyakinkan Kakaknya.

"Ohhh temen." jawab Chika sambil mengangguk-angguk.

Be Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang