4. Pengaruh Buruk

47 16 0
                                    

Taehyung tak hanya membuka kembali galerinya. Setelah mengambil beberapa barang yang dirasa perlu ia simpan, pria itu mendatangi gudang juga. Tidak terlalu kotor dan menyeramkan. Nayeon banyak membantunya merawat rumah dan nampaknya perempuan itu tahu ada banyak kenangan berharga di dalam gudang, sehingga tempat itu rutin dibersihkan setidaknya sebulan sekali.

Hampir tak ada barang yang berserakan. Semuanya terbungkus rapi dalam kardus-kardus besar. Ditumpuk sedemikian rupa dengan label nama yang memudahkan siapa saja mencari barang-barang yang mungkin bisa digunakan kembali.

Sesaat Taehyung menelusuri tiap kardus dan membaca label-label yang tertera. Ada yang bertuliskan 'mainan Jungkook', 'perlengkapan melukis', 'foto-foto', juga 'pakaian bayi'.

Pria itu sesaat nampak mencari-cari. Membaca dengan teliti tulisan-tulisan yang mulai pudar termakan usia. Hingga sebuah kardus besar dengan label nama berbunyi "milik Yoona" tertangkap indra penglihatannya, bola mata Hazel itu berhenti bergulir dan hanya terpaku sesaat dan mulai goyang. Jemarinya yang gemetar mulai meraba benda itu. Menyusuri debu-debu tipis yang meramalkan usianya. Kemudian perasaan rindu merongrong di dalam dada. Menebarkan rasa sakit ke sekujur tubuh. Mengembalikan kenangan-kenangan yang dipenuhi penyesalan-penyesalan. Sensasi yang menyiksa.

Kedua tangan itu lantas bergerak menurunkan kardus besar itu lantaran tertumpuk di atas barang-barang yang lain. Ia mulai membersihkan debu di permukaan kardus itu sebelum tangannya bergerak lincah membuka selotip yang berguna sebagai pengunci. Saat kertas penutup dibuka, air mata pria itu nyaris turun. Benda pertama yang menyambut matanya kini adalah gaun pernikahan mereka yang sederhana. Masih nampak putih bersih. Bahkan aroma wanita itu masih ada. Taehyung memeluknya. Ia berharap wanitanya masih berdiri di sisinya.
Air mata yang ia tahan-tahan akhirnya pecah juga. Taehyung menangis sejadi-jadinya sama seperti di hari kematian istri tercintanya. Tangis pilu. Tangis berisi rasa sakit yang tidak bisa dijabarkan. Meski tidak berbekas, nyatanya Taehyung tidak pernah sembuh. Luka itu akan mengutuknya seumur hidup. Bayang-bayang Yoona tidak akan pernah hilang. Karena dirinya yang lemah tidak bisa melindungi wanita cantik itu. Dirinya yang bodoh tidak bisa melakukan apa-apa ketika Yoona membutuhkan bantuannya.

Betapa Taehyung menyesali semuanya. Betapa ia tidak bisa hidup tanpa wanita itu. Namun, tak jua Tuhan memanggilnya. Lalu harus apa ia sekarang? Menjadi pecundang seumur hidup?

Lama Taehyung menangis melampiaskan kerinduan juga penyesalan terhadap mendiang istrinya. Ia mulai sadar fisiknya benar-benar renta bukan karena tua. Namun, tak pernah digunakan untuk hidup selayaknya manusia. Hanya menangis membuat energinya terkuras habis.

Setelah sejenak menenangkan diri, mengisi paru-parunya dengan udara segar, Taehyung akhirnya kembali turun setelah membereskan apa yang sudah ia buka. Lewat tengah hari ketika ia turun bersama setumpuk pakaian wanita di tangannya. Pakaian Yoona.

Pria itu bergegas menuju galerinya. Menaruh benda yang ia ambil dalam gudang di atas tumpukan bantal dan selimut, juga kasur lipat yang rencananya akan ia berikan untuk Jennie. Tak enak hati rasanya memergoki Jungkook tidur bersama lawan jenisnya semalam. Meski tidak melakukan apa-apa, selalu ada setan di antara sejoli yang berduaan. Taehyung tidak ingin menjadi pihak yang tutup mata atas kemungkinan terburuk yang bisa ia cegah sedari dini.

Niatnya hanya itu. Taehyung akan menunggu Jennie pulang untuk memberitahunya bahwa gadis itu boleh menempati galerinya. Namun, belum berputar tungkainya meninggalkan setumpuk bantal dan pakaian itu, Taehyung terpaku pada cermin besar yang berdiri di sudut ruangan. Tempat di mana bayangan dirinya bisa ia saksikan dengan gamblang. Dirinya yang menyedihkan.

Entah sudah sejak kapan Taehyung mengabaikan bayangannya sendiri setelah kematian Yoona. Taehyung yang ia ingat terakhir kali adalah pria berwajah tampan dengan penampilan rapi dan beraroma wangi. Itulah mengapa dulu ia bisa menaklukkan Yoona yang mana merupakan dewi kampus dan jadi mahasiswi paling populer saat itu. Namun, Taehyung hampir terkejut melihat bayangannya tadi. Nyaris ia berlari. Karena sosok yang sekarang terperangkap dalam cermin itu lebih pantas disebut sebagai gelandangan.

LOVESICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang