Boboiboy dkk hanya milik MONSTA kami hanya meminjam nama karakternya saja
Hanya FANFICTION jangan sangkut pautkan dengan cerita asli nyaWaktu sudah menunjukkan waktu makan siang, Blaze sudah tak berada di gudang tersebut. Ia pun berbaring di ranjang kesayangan nya. Menikmati semilir angin yang berhembus lumayan kencang, melewati jendela kamar yang sengaja ia buka.
Ia pun berinisiatif untuk merapikan kamarnya yang bisa dibilang, ... cukup berantakan untuk seorang anak laki-laki. Ia pun menyetel musik kesukaan nya, bertaut dari Nadin Amizah sembari merapikan kamarnya.
Selepas selesai, ia pun berbaring di ranjang kesayangan nya. Menatap langit langit kamar nya. Kamar yang selalu menjadi tempat keluh kesah-nya, tempat bercerita ataupun lainnya.
Tak lama kemudian ia tertidur pulas dalam keadaan terlentang dengan tenang, tanpa memikirkan apapun dan menelan sebutir obat penenang kembali. Karna selama ini, setiap malam, ia harus selalu menelan obat obatan tersebut untuk mencari ketenangan tersendiri di dalam mimpi nya.
Mungkin, apakah dunia sedang berpihak pada nya? semoga saja. Seluruh keluarga nya sedang pergi sepertinya, karna rumah ini seperti tak berpenghuni. Keadaan rumahnya pun sekarang sudah rapi, karna ada beberapa pelayan yang merapikan rumah tersebut.
Sedangkan di depan rumah Blaze, y/n sedang kebingungan. Ia dan Blaze memiliki janji untuk pergi bersama ... tapi, mengapa rumahnya sangat sepi sekarang? hanya satpam saja disana.
"Mang! ada Blaze ngga di dalam?"tanya y/n kepada satpam disana.
"ehh, ada neng geulis disini. Nyari Blaze? ada di dalem tadi mah. Ada suara musik tadi mamang denger dari kamar nya"sahut mang Budi,satpam yang bekerja dirumah Blaze.
"okey mang,makasi yaa"ucap y/n memasuki pemukiman rumah itu, dan terlihat juga mang Budi mengangkat jari jempol nya ke udara.
Saat y/n membuka pintu,suasana rumah cukup sunyi. Perabotan terlihat rapi,lukisan sangat apik terpajang di dinding rumah,serta vas-vas bunga di pinggir bangunan membuat rumah tersebut terlihat megah.
"Itu anak kemana si?! Dia yang bikin janji padahal"gerutu y/n mencari kamar Blaze. Saat sudah menemukan, ia tertegun melihat kamar Blaze saat membuka pintu kamar tersebut.
tembok berwarna merah dan hitam, terdapat meja gamers yang berisi mainan, dan alat sekolah yang di dominasi dengan warna putih. Mungkin ketiga warna tersebut adalah warna kesukaan Blaze?
Selepas menyalakan saklar lampu, ia menatap tubuh rapuh yang sedang terlelap diatas ranjang empuk disana. Terlihat sangat tenang,hanya ada instrumental lagu menenangkan yang terdengar disana. Itu sudah menjadi kebiasaan Blaze, yaitu mendengar lagu sebelum tidur. Ia selalu menyetel handphonenya agar dapat mematikan musik sendiri.
"Ini dibangunin ga, ya? Kalo dibangunin kasian. Ga dibangunin kelamaan nunggu nya. Bangunin aja kali, ya?"celetuk y/n. Ia pun mendekati ranjang tersebut dan membangunkan sang empu disana.
"Blaze? Bangun, jadi ga nih? woy!"ucap y/n membangunkan Blaze. Cukup susah juga ternyata membangunkan anak laki-laki.
"BLAZE! BANGUN AYO JADI ATAU NGGA!" pekik y/n yang langsung membangunkan Blaze.
brukkk
Suara tersebut terdengar di samping ranjang Blaze. Ia terjatuh karna terkejut mendengar suara pekikan yang di beri oleh y/n. Y/n pun membelalakkan matanya saat melihat Blaze terjatuh dari kasur nya.
"Aduhh ... sakit. Kalo bangunin gausah teriak bisa? sakit tau!" perintah Blaze. Y/n pun hanya bisa tersenyum menunjukkan giginya. Menghampiri Blaze dan ikut duduk dibawah sana.
"Hehehe, maaf yaa. Aku gatau sumpah bakal jatuh kayak gitu"ucap y/n.
"Yayaya, trus kamu ngapain kesini? masuk tanpa izin lagi"decak Blaze seraya merapikan penampilan nya.
"Perasaan kamu yang buat janji. Kita mau keluar kan? Yaudah ayo"ketus y/n
iya juga batin Blaze
"Yasudah. Tunggu diluar! aku ingin ganti baju. Apa jangan-jangan mau mengintip?! Ihhh mesum!"cerca Blaze.
"ENAK SAJA! INI MAU KELUAR YA!"jerit y/n keluar dari kamar Blaze. sungguh, apa semua laki-laki sama sepertinya? Menyebalkan sekali!
~•~•~•~•~•~•
Selepas perdebatan yang tak ada kepentingan nya, mereka telah sampai di tujuan. Timezone adalah tempat yang mereka janjikan kemarin malam. Tempat itu sangat ramai, di dominasi dengan anak kecil bersama orang tuanya, tapi ada beberapa anak remaja maupun dewasa juga.
"Dah, sekarang ayok main! Kita lupain semua masalah yang semrawut kayak benang kelilit. Mau main apa?"tanya y/n ketika sampai disana
"Kamu duluan aja. Mau duduk sebentar, disana. Kalau gaada berarti lagi main, okey?"ucap Blaze
Mereka pun berpisah sementara. Bermain, tertawa, melepas semua beban yang selalu bertengger di pundak mereka. Terlihat sekali raut wajah senang yang tak memikirkan bagaimana nantinya, apa yang terjadi, dan semua kecaman yang ada di pikiran maupun hati.
Beberapa jam mereka telah lewati. Terlihat pun mereka menggenggam hadiah hadiah kecil yang bisa di dapat dari semua permainan itu. Suara riang dan tawa terdengar disana, seperti memang tempat ini membawa ketenangan yang selalu dicari.
"Udah senang kan? Ayo pulang, sekalian cari makan. Aku yang traktir deh"seru Blaze menawarkan kepada y/n
"Wah, beneran nih? yaudah deh ayo"ucap y/n sembari memegang tangan Blaze untuk keluar dari lingkup permainan itu.
Sampailah mereka di suatu warung makan yang berada di pinggir kota. Selain kegiatan ataupun ketertarikan kepada hal tertentu, Blaze dan y/n juga memiliki kesamaan pada makanan. Yap! mereka adalah penyuka sate taichan
Blaze membawa y/n untuk rehat sejenak di sate taichan langganan nya. Karna ia tau, makanan ini tak akan bisa ditolak oleh y/n karna mereka adalah maniak sate taichan.
"Perasaan belum lama ya, aku ga beli disini. Udah banyak aja perubahan nya"ucap Blaze saat sampai disana. Melihat interior warung yang sekarang lebih apik tertata dibandingkan dengan yang dulu
"Makanya kerjaan nya jangan main hp mulu! Gatau kan kalo sekarang abis di renovasi"ejek y/n
"Dih, yang bilang main hp mulu siapa? Enak saja. Aku kan sibuk tau"jelas Blaze sambil memesan makanan
"Terserah kamu Blaze Blaze. Cape aku"lirih y/n. Blaze pun hanya melirik dan melanjutkan memakan makanan nya
Selepas menyelesaikan makanan nya dan membayar, mereka pun keluar dari warung tersebut.
"Udah seneng sekarang?"tanya Blaze
"Udah kok,makasi ya udah mau temenin dan nempatin janji. Makasi juga buat senyumannya hari ini,harus seperti ini terus ya?"balas y/n
"Semoga. Ayo pulang, udah mau malam"ajak Blaze
To be continued
duh sorry ges, lama ga up. writer block plzz
kalo kurang nyambung maap keun ya, auth lagi semrawut soalnya
segini dlu ges,see you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Apa Aku Hidup? [On Going]
Random❗❗ DAHULUKAN LITERASI SEBELUM MEMBACA CERITA ❗❗ Fanfic Boboiboy,JANGAN SANGKUT PAUTKAN DENGAN YANG ASLINYA "aku berubah seperti ini karna kalian,apa kalian peduli dengan perubahan ku?!" Blaze Ranagar Diaskara, seorang remaja yang berkeinginan memili...