•bab 3

27 4 2
                                    

Boboiboy dkk hanya milik MONSTA kami hanya meminjam nama karakternya saja
Hanya FANFICTION jangan sangkut pautkan dengan cerita asli nya

"Blaze"-blaze

"[Name]"jawab perempuan itu sambil memberikan senyuman hangat kepada blaze

"Kau sedang apa di dekat sini?"tanya blaze kepada perempuan disampingnya

"Ohh,tidak apa-apa aku hanya ingin bermain saja disini. Lagipula rumahku dekat sini"Jawab sang perempuan. "Kau sendiri,buat apa disini? Sepertinya rumah mu jauh dari pekarangan taman ini"tanya balik sang perempuan

Blaze yang sedang menikmati keindahan langit pun tersentak"ahh! Aku hanya ingin kesini, menikmati pemandangan saja"ucap Blaze

Mereka pun menikmati semilir angin yang menerpa wajah mereka, hembusan angin yang menenangkan serta pemandangan yang indah membuat semua orang enggan pergi dari sini. Senja yang semakin menampakkan kemegahannya di langit memang tidak pernah gagal membius setiap mata tuk menatap. Warna kuning dengan semburat oranye begitu menenangkan.

Tak terasa,malam pun tiba. Matahari telah selesai bekerja menyinari bumi tergantikan dengan terangnya bulan serta bintang yang menyinari dunia

"Sudah malam,aku pulang ya? Takut keluarga ku mencari ku"celetuk blaze

"Baiklah,aku juga mau pulang. Bayy semoga kita bisa bertemu esok hari"sapa si perempuan

Langit malam dengan rembulan yang melengkapi keindahannya. Angin yang berhembus kencang disertai suara hewan yang mengisi kesunyian malam menjadi obat ketenangan untuk hati Blaze yang dibilang sedang berantakan.

"Kira-kira orang rumah sedang apa ya?"gumam blaze sembari melihat bintang

Tak terasa ia pun sudah sampai di depan rumah,ia menghela nafas lalu memasuki rumah

"Bagus ya baru balik, darimana saja kamu ha?! Kita disini kelaparan kamu seenaknya main keluar!!" Pekik Halilintar

"A-aa a-nuu.. aku cuma main ke taman kok"jujur Blaze

"Sudahlah aku tak mau mendengar alasan kau lagi. Cepat buat kan makanan untuk kami!"perintah Taufan

Segeralah blaze berlari menuju dapur dan memasak makanan untuk kakak dan adiknya. Kebetulan ia bisa memasak

"Apa kesalahan ku terlalu besar sampai kalian tidak ingin memaafkan ku..?"lirih blaze sembari memasak

"Makanan siap!"teriak blaze memanggil kakak dan adiknya

Seluruh kakak dan adik pun turun dari lantai atas,lalu menyantap makanan yang sudah di hidangkan. Sedangkan blaze memakan makanannya di kamar

"Sebenarnya aku siapa? Aku adikmu bukan?"gumam blaze seraya memakan makanannya.

Air mata pun menetes dengan sendirinya,begitu malang nasib blaze yang tidak bersalah,namun dipandang kurang baik oleh kakak serta adiknya

Selepas makan,ia pun merapikan piring dan menaruh nya di dapur.

"Besok kami akan pergi bertemu ayah dan ibu di rumah sakit,kau jaga rumah jangan keluar rumah!"tegas Gempa

"Kenapa aku tidak boleh ikut gem? Kan itu juga orang tua ku"tengah blaze meminta keadilan

"Heh! Orang tuamu? Apa mereka masih menganggap kau anak setelah kejadian itu?!"sindir Solar

Blaze diam tak berkutik,ia memang sudah biasa dan tau soal ini,tapi entah kenapa hati nya selalu teriris mendengar itu

"B-baiklah kalau itu mau kalian,aku akan dirumah saja. Titipkan Salam ku pada mereka.."lirih blaze

Blaze kembali ke kamar dalam keadaan sedih,ia sudah tak tahan dengan semua perlakuan keluarga nya

"Kenapa takdir ku seperti ini? Aku juga mau disayang,dipeluk oleh kalian.." gumam blaze

"Apa karna kejadian itu mereka marah kepadaku? Mengapa diriku di cap pembunuh"lirih blaze melihat kedua tangannya

Tak kuasa menahan rasa kantuk yang menjalar,ia pun menutup kedua matanya untuk mengistirahatkan tubuh nya.

~★Untuk Apa Aku Hidup?~★

Sayup-sayup mata perlahan terbuka,saat cahaya sang Surya masuk kedalam ventilasi kamar. Segera ia Merapikan kasur serta membersihkan diri

Selepas menghilangkan rasa kantuk serta lelah setelah membersihkan penjuru rumah,ia berfikir untuk pergi ke laut. Tempat dimana ia suka bercerita tanpa ada yang mengetahui

"Huft untung sudah pada pergi,semua kegiatan juga sudah ku lakukan. Semoga lautnya tidak ramai"ucap Blaze

Ia pun pergi ke laut dekat rumah mereka,laut yang memiliki ombak cukup tenang,serta keindahan senja yang indah membuat blaze sering kali pergi kesana

Langsung ia duduk di bawah pasir putih dengan batu karang yang menjadi senderan lalu kaki yang ditekuk ke dada

Suara deburan ombak terdengar nyaring. Aroma khas air laut tercium begitu kuat. Embusan udara dingin menusuk tulang. Kicauan burung-burung yang terbang seiringan, seakan memberi pujian atas indahnya garis pantai

"Laut,dekap lah raga rapuh ini. Bawalah jiwa yang lelah ini bersama mu. Tenangkan lah pikiran ini dengan deburan ombak mu"monolog blaze sembari melihat deburan ombak yang mengikis terumbu karang

Ia lelah. Siapa kira raga yang selalu memberikan senyuman,tawa yang khas ini menampung banyak masalah? Siapa yang suka mendengar cerita nya kalau bukan diri nya sendiri?

"Mereka tak tau apa yang ku pendam,mereka tak tau bagaimana berisik nya pikiran ku,mereka tak tau. Takkan tau. Mereka hanya mengingat letak kesalahan ku."ucap sendu Blaze

"Aku tau aku salah.. kalau aku tau akan terjadi seperti ini.. aku juga tidak akan mengajak ibu dan ayah.. a-aku hanya menginginkan kasih sayang,apakah susah didapat untuk ku..?" Gumam blaze melihat deburan ombak dengan air mata yang mengalir

To be continued

Hallo semuaa gimana kabar hari inii??

Ga kerasa cuy bentar lagi lebaran,ya ga sii

Kira-kira kejadian apa si yang dilakuin blaze dulu?? Hmm

Okey segitu dulu,see you next chapter

Kenalan lagi yaa sama author lainnya

alyaa_ayaa:Alyaa
incesvinnaa: Davina
nadilaizz: Nadila
faida_boyvers__: Firda
Little_dinolly:Azna

Untuk Apa Aku Hidup? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang