•bab 8

47 4 0
                                    

Boboiboy dkk hanya milik MONSTA kami hanya meminjam nama karakternya saja
Hanya FANFICTION jangan sangkut pautkan dengan cerita asli nya

"Dan pada akhirnya, seseorang yang dikenal sering tertawa.. terlihat memiliki luka yang amat mendalam"
-Blaze Ranagar Diaskara

"Hahh,aku lelah seperti ini terus,kapan hari itu tiba? Kapan aku akan bahagia?"monolog blaze sesaat setelah melihat bekas sayatan yang terlihat di pergelangan tangan nya. Ia tertawa sumbang, melihat keadaan nya yang sangat memilukan.

Badan penuh luka,darah mengucur dari pergelangan tangan akibat sayatan yang dibuat nya,serta rambut acak-acakan.

"Haha,saat seperti ini pun tak ada yang mengkhawatirkan aku? Memang aku tak dianggap di sini. Ayolah blaze jangan selalu menaruh harapan pada mereka,yang ada bukan kasih sayang, melainkan luka yang melayang"gumam blaze sambil terkekeh

Ia pun keluar kamar nya. Sunyi. Kata itu mampu menjabarkan keadaan rumah nya tersebut. Semua keluarga nya sedang berada di rumah sakit,entah sedang apa

Blaze turun ke dapur,melihat serpihan kaca yang masih berceceran di lantai dapur. "Perasaan ini tidak ada di sini,aku kan sudah merapikan nya tadi apa ada yang sengaja membuat ku seperti ini? Ahh sudahlah aku ingin makan, kebetulan hukuman ku sudah selesai"monolog Blaze

Tepat saat membuka tudung saji yang berada di atas meja makan,ia hanya tersenyum simpul saat melihat isi tudung saji tersebut.

Kosong,tak ada sama sekali makanan yang ada di rumah ini.

"Aku lapar.. di kulkas hanya air saja yang ada,sudah lah aku minum saja untuk hari ini"gumam Blaze sembari meminum air dingin dari kulkas

Ia menerawang masalalu nya saat itu. Saat sebelum kejadian ini merenggut kebahagiaan Blaze.

Andai dulu aku tidak meminta bunda dan ayah saat itu.. mungkin saat ini aku masih bisa merasakan hangatnya pelukan kedua orang tua, merasakan nikmatnya sarapan bersama,ataupun sekedar ditanya "Blaze,bagaimana hari mu? Bagaimana sekolah mu?" Seperti itu.. batin Blaze

Ia pun merapikan bekas makanan,dan membersihkan seluruh rumah ini karna takut akan kena hukuman oleh Halilintar ataupun Gempa.

~★Untuk Apa Aku Hidup?~★

Bumi telah selesai mengorbit matahari hingga hampir malam. Semburat jingga ke Kuningan serta angin berhembus menerpa wajah membuat ketenangan tiada tara.

Blaze yang termenung di bawah pohon tersenyum. keindahan senja yang mampu membuat mata terhipnotis karna keindahan nya membuat Blaze enggan meninggalkan tempat duduknya tersebut

"Tenang.. ini yang ku mau,bukan lah tamparan ataupun pukulan yang ku dapat" lirih Blaze yang hanya di dengar oleh dirinya sendiri

"Mereka kapan akan pulang? Nanti malam.. aku ingin ke club biasa deh,pasti heboh yang lain"kekeh Blaze

Tak terasa,malam pun tiba. Blaze dengan setelan kaos putih jeans hitam yang dipadu dengan jaket kulit miliknya mampu membuat kaum hawa terpesona melihat nya. Dengan menaiki motor sport nya,ia melenggang jauh hingga sampai ke club biasa ia berkumpul dengan teman-teman nya

Beberapa menit kemudian Blaze telah sampai di club yang biasa digunakan oleh teman-temannya. Ia masuk kedalam dan menemukan beberapa temannya

Dentuman musik terdengar bersahutan menyapa telinga Blaze,wanita malam yang mengenakan pakaian kurang bahan sedang menarik perhatian banyak orang yang sudah tumbang

Untuk Apa Aku Hidup? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang