51| Sarang Mantan

45 3 0
                                    


Bukan sarangheyo, malah sarang mantan.

-Kiara Cantika-

-Kiara Cantika-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===


Kehidupan Cantika dan Miko berjalan damai. Seperti teman serumah, juga seperti dua orang yang sedang pendekatan. Melakukan kontak fisik sederhana mulai dari pegangan tangan dan merangkul saat duduk bersama maupun keluar rumah. Mereka tampak serasi seperti pasangan pada umumnya, yang berbeda hanya perasaannya.

Bukan sekali dua kali Cantika punya pacar. Hal semacam itu sangat biasa buatnya. Kalau sebelumnya dia bahkan menerima ciuman dari para mantan pacar yang tidak disukainya, status Miko lebih dari itu. Mereka pasangan suami istri. Meski kenyataannya, Cantika masih menganggapnya sebagai teman—teman serumah.

Miko tidak seperti para lelaki di kampusnya, pemuda labil egois yang masih dalam masa puber. Dia dewasa dan bersikap sesuai umurnya. Tahu kapan waktunya santai, tahu kapan waktunya serius, tahu kapan waktunya bersikap manis, dan terpenting, tahu kapan waktunya menyentuhnya.

Cantika sampai terpukau dengan sikap Miko. Sekali lagi meyakinkan diri, menyukai seorang Miko harusnya tidak begitu sulit.

"Mik, nanti malem maskerin aku lagi, dongg," pinta Cantika dengan nada manja dan muka imut yang dibuat-buat.

"Iya sih, gue emang pernah nyuruh kalian pacaran. Tapi pas ada di tengah-tengah pasutri yang lagi mesra gini, rasanya kok najis ya," desis Olin memundurkan kepala.

Benar. Cantika dan Miko tidak sedang berduaan. Ada Olin di sampingnya. Mereka sedang belanja ke supermarket sebelah apartemen Cantika.

"Sirik aja, Lin. Namanya juga pengantin baru," kelakar Cantika, disambut tawa renyah Miko.

Sementara Olin semakin meringis jijik dan jengkel. Dia juga pernah bersikap begitu, tapi tidak di depan orang yang dikenalnya. Dia lebih suka bermanja saat sebelum ... sial! Olin jadi teringat, sudah lama sejak terakhir dia tidur dengan seseorang. Haruskah cari pacar? Atau teman satu malam?

"Berarti kalian udah skidipap–aww! Sakit!" Sambil menggigit bibir bawahnya, Olin memukul balik lengan Cantika.

"Mikirnya ke sana mulu, Lin," celetuk Miko tenang. Tak sebrutal Cantika yang mencubiti Olin.

"Cantika maskeran sama lo gratis, kok gue bayar, Mik?"

"Lo datengnya ke klinik, bukan ke rumah."

"Awas ya, lihat aja nanti. Gue sering-sering ke rumah lo buat peeling gratis."

Cantika dengan polos menimpali, "Sekalian aja lo jadi istri kedua, Lin. Tinggal sama-sama, biar ada yang nemenin gue kalo nggak ada Miko."

Gemas dengan tingkah sahabatnya, Olin melempar bungkus snek pada wajah Cantika. "Can, orang mah di mana-mana marah kalo suaminya poligami. Lah ini, malah didukung. Dasar cewek sarap!"

FORBIDDEN ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang