BAB 11.

915 35 15
                                    

Janlup vote komen yaa💟

__________++__________
********

"Jika aku bukan takdirmu maka izinkan aku untuk menjauhimu, tetapi jika aku takdirmu maka izinkan aku untuk hadir didalam kehidupanmu"
~tsyaaa

Cahaya senja menyinari sepasang mata berwarna coklat milik pemuda laki laki yang sedang berada di tepi laut sendirian, angin laut menerpa seluruh badannya, rambut yang terhempas angin, hembusan nafas yang sedikit gusar bersatu dengan hembusan angin sejuk laut

"Kamu harus mau, perjodohan ini adalah janji kakek kamu sama almarhum bapak saya"

Dari kemarin ia selalu di teror oleh seseorang yang tak ia kenal, kemudian ia memutuskan untuk pergi jauh dari kota. Dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke desa yang jauh dari kota tempat tinggalnya, sudah sekitar 4 hari ia menetap di desa ini

Pemuda itu memegangi kepalanya yang terasa berisik, jam di handphonenya menunjukkan pukul 17.50 WIB. Ia memutuskan untuk pulang setelah hatinya terasa lebih baik, ia memasukki mobil avanza berwarna hitam

Tak membutuhkan waktu lama saat adzan berkumandang ditengah tengah macetnya jalan untung saja ada masjid yang terlihat dari dalam mobil. Setelah lampu berganti berwarna hijau, kini mobil avanza itu melaju menuju masjid yang berdiri kokoh

Pemuda itu turun dari mobil lalu pergi masuk kedalam masjid, ia mengambil wudhu sebelum adzan selesai dikumandangkan. Kemudian ia masuk kedalam masjid duduk di shaf pertama bersama dengan orang-orang lainnya

Disebelahnya ada seorang kakek yang sedang membaca sholawat, lalu disebelah kirinya terdapat anak kecil yang masih berusia sekitar 5 tahun menatapnya dengan senyuman menggemaskannya itu. Ia ingin sekali bertanya kepada anak kecil itu tetapi sholat hampir dimulai

Selesai sholat pemuda itu sedang memakai sepatu di teras masjid kemudian tiba tiba saja ada kakek kakek yang duduk disamping "Assalamualaikum cah ganteng" salam kakek itu sambil menepuk pelan bahu pemuda itu

Aktivitas pemuda itu seketika berhenti kala mendengar salam, ia menjawab salam itu lalu mencium tangan kakek itu "Waalaikumsallam, kenapa kek?" tanya pemuda itu

"Leh, kamu asal mana? Sepertinya kakek ga pernah lihat kamu" (Leh=nak)

Pemuda itu tersenyum "Saya dari kota kek, tapi saya tinggal disini beberapa waktu" ucapnya lembut

Kakek itu menatap lekat-lekat wajah pemuda itu "Kamu sendirian? Kemana keluargamu" tanya kakek itu "Iya kek saya sendirian, keluarga saya di kota"

Kemudian dari arah berlawanan terlihat seorang gadis dengan pakaian berwarna biru navy serta hijab yang panjang menutupi dadanya serta masker berwarna putih, berjalan kearah kakek dan pemuda itu "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" ucap lembut gadis itu

Atensi pemuda itu langsung tertuju kepada suara tersebut lalu tanpa sengaja ia menatap gadis itu, mata mereka berdua saling bertemu satu sama lain. Kakek tersebut langsung berdehem "Ekhem, jaga pandangan kalian" sindirnya

Ucapan tersebut mampu membuat mereka berdua membuang muka secara bersamaan, melihat hal tersebut sang kakek pun tertawa "Nduk, ngapain kesini? Udah malam jangan keluyuran" tanya kakek kepada gadis itu

Gadis itu langsung menatap kakek "Aira kesini buat jemput kakek, biar bisa pulang bareng sama kakek" ucap gadis tersebut lalu mendekat kepada kakek itu

Kakek itu langsung berdiri lalu memeluk sang cucu tercinta "Yaallah allahu kariim kamu rela kesini cuma buat itu? Kakek beruntung sekali punya cucu seperti kamu nduk" ucap kakek sambil mengelus puncak kepala gadis itu

Bertahan Atau Pergi? (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang